Persib merindukan ikon putra Pasundan

Selasa, 24 September 2013 - 13:19 WIB
Persib merindukan ikon...
Persib merindukan ikon putra Pasundan
A A A
Sindonews.com - Sejumlah kalangan peduli Persib Bandung berharap tim ini bisa melahirkan kembali bintang-bintang persepakbolaan Tanah Air. Skuad Pangeran Biru dianggap terlalu lama berkiprah tanpa pemain yang bisa dijadikan ikon dari klub kebanggaan Bandung dan Jawa Barat ini.

Di era perserikatan, sosok Adjat Sudrajat begitu kental dengan Persib. Namanya seolah menjadi perwakilan masyarakat tataran Pasundan di kancah persepakbolaan nasional. Setelahnya, deretan pemain-pemain andal masih mampu mengikoni Pangeran Biru. Sebut saja el capitano Suwita Patha, hingga playmaker Eka Ramdani.

Namun beberapa tahun terakhir, Persib tak memiliki pemain putra daerah yang bisa dijadikan simbol kejayaan klub. Sehingga pemberdayaan potensi daerah harus kembali digalakkan. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) Asep S. Abdul.

"Dulu Persib punya ikon di masanya masing-masing. Ada Adjat Sudrajat, Yusuf Bachtiar, dan pemain-pemain hebat lainnya. Saat ini, yang ada di Persib lebih pada pemain yang bukan hasil binaan sendiri. Ke depannya, Persib harus kembali melahirkan bintang. Sergio juga bisa disebut ikon, tapi dia bukan binaan sendiri," tuturnya.

Karena itu, ucap Asep, Persib harus terus mengintensifkan pembinaan pesepakbola usia muda. Pencarian bakat dari Sekolah Sepak Bola (SSB) dan Persatuan Sepak Bola (PS) anggota Persib, bisa menjadi solusi keringnya produktivitas Pangeran Biru dalam melahirkan pemain bintang.

"Seleksi lagi PS-PS yang ada di Bandung. Masa tidak ada satu atau dua pemain potensial. Contohnya di Pro Duta, UNI, itu kan bibit-bibit muda berbakat semua. Kebijakan pihak terkait juga berpengaruh. Pembatasan pemain asing positif menurut saya. Itu bisa memotivasi pesepakbola lokal," ucap Asep.

Melahirkan pemain bintang memang bukan perkara mudah. Butuh proses panjang untuk membuat seorang pesepakbola sampai di tahap ideal. Hal ini, ucap Asep, merupakan bagian dari proses penemuan jati diri Persib yang harus dilalui. Dengan rekrutmen optimal terhadap pesepakbola lokal, dia memprediksi prestasi Persib bisa terangkat dalam tiga tahun.

"Seharusnya memang pembinaan usia muda dan rekrutmen pemain lokal itu dilakukan sejak dulu. Tapi kalaupun mulai dari sekarang, tidak apa-apalah, dari pada tidak sama sekali. Kalau dari sekarang, minimal tiga tahun ke depan pemain-pemain binaan itu sudah bisa diandalkan," ucapnya.

Sambil menunggu proses pembinaan dan rekrutmen pemain lokal membuahkan hasil, Persib diminta tetap mempertahankan komposisi pemain yang sekarang. Skuad di Indonesia Super League (ISL) 2013 dianggap sudah menunjukkan performa positif.

"Ganti-ganti pelatih juga bukan solusi baik. Masalah juara mah itu hasil, yang penting proses dulu, toh Persib tidak juara pun sponsor selalu ada. Hasil di musim sekarang bisa menjadi acuan bagi Persib untuk menyiapkan musim depan, yaitu dengan memperbaiki sisi teknis tim," kata Asep.

Setelah dipertahankan, dia menyarankan, skuad Persib saat ini nantinya sedikit demi sedikit disisipi para pemain muda lokal. Manajemen juga diminta jeli melihat kebutuhan tim, sesuai rekomendasi pelatih.

"Untuk musim depan jangan terlalu merombak, cukup 10%, sambil menunggu para pemain muda binaan siap pakai. Lihat juga data statistik pemain yang sekarang. Akhir-akhir ini kinerja Sergio sedikit menurun, mungkin tandemnya kurang cocok atau faktor lain. Titik-titik lemah seperti itu yang harus dibenahi," pungkas Asep.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7424 seconds (0.1#10.140)