Misi membentuk pemain bintang
A
A
A
Sindonews.com -- Makassar United (MU) berhasil mendatangkan Luciano Leandro, mantan pemain PSM asal Brazil yang membawa skuad Juku Eja menjuarai liga tahun 1999-2000, mereka berencana untuk memciptakan pemain bintang asal Makassar.
Kedatangan luci sapaan akrab pemain yang berposisi sebagai playmeker tersebut memang digadang untuk melatih MU yang juga mempersiapkan diri masuk ke kompetisi resmi di Indonesia musim depan. Namun sampai saat ini, managemen MU belum bisa memutuskan akan berkompetisi di liga mana, dengan alasan masih dualismenya kompetisi persepakbolaan di bumi pertiwi.
Saat mengadakan pertemuan perdana antara managemen MU dan pihak Luciano, mereka berencana untuk melakukan kerja sama. Selain melatih MU, juga akan dilakukan pertukaran pemain atau pelatih yang akan menimba ilmu di negeri Samba Brazil.
Ryan Latif pemilik MU mengatakan, dirinya sengaja mendatangkan mantan pemain PSM saat masa jaya tersebut, selain melatih klubnya juga dirinya berniat untuk membangkitkan persepakbolaan di Makassar. "Pertama kita ingin mengendalikan semangat sepak bola, bahwa makassar itu jaya dengan sepak bolanya. Kita merupakan gudang pemain yang kini terkubur, makanya didatangkan Luciano, karena jika semangat redup, masa-masa kejayaan harus kita ingat agar bisa bangkit," kata dia pada wartawan.
Dirinya juga mengutarakan, pelatih salah satu klub di Brazil tersebut datang ke Makassar juga punya misi yang sama dengan pihaknya yakni membentuk pemain yang ada di Makassar menjadi pemain hebat. "Luciano punya misi membentuk pemain bintang bukan mendatangkan pamain, dan ini ibarat gayung bersambut, karena kami juga berharap demikian," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Ryan yang juga pengusaha di Sulawesi Selatan ini, kedatangan Luciano di Makassar bisa membantu pemain-pemain terkhusus di MU untuk menjadi pemain hebat. "Nanti kita juga akan melakukan pertukaran pemain. Dari Makassar akan dibawa ke Brazil dan begitu juga sebaliknya," jelasnya.
Kendati demikian, menciptakan pemain bintang bukanlah hal yang mudah, karena membutuhkan waktu yang sangat lama. Agar ini terealisasi, kita berharap semua unsur harus saling bekerja sama. "Bukan hanya itu, sepak bola juga tidak boleh dicampur adukkan dengan politik karena bisa mengganggu prestasi," jelasnya.
Sementara itu, Luciano Leandro mantan pemain PSM diera keemasan ini mengatakan, dirinya sempat ke Makassar dua tahun lalu, namun tidak begitu lama. Saat ini dirinya akan tinggal beberapa waktu untuk membina pemain muda yang ada di kota Daeng seperti di MU. "Saya sengat senang bisa kembali ke Makassar, saya punya sesuatu yang istimewa di sini, anak saya lahir di sini (Makassar)," ungkapnya.
Dirinya juga membenarkan, jika akan menetap sementara di Makassar untuk melakukan pembinaan, apalagi memang kata dia di kota klub yang pernah dibelanya semala tiga musim ini memiliki talenta yang baik. "Setelah saya dihubungi, saya optimis pemain muda di Makassar nanti bisa bagus, kita hanya butuh waktu melahirkan itu," jelasnya.
Kedatangan luci sapaan akrab pemain yang berposisi sebagai playmeker tersebut memang digadang untuk melatih MU yang juga mempersiapkan diri masuk ke kompetisi resmi di Indonesia musim depan. Namun sampai saat ini, managemen MU belum bisa memutuskan akan berkompetisi di liga mana, dengan alasan masih dualismenya kompetisi persepakbolaan di bumi pertiwi.
Saat mengadakan pertemuan perdana antara managemen MU dan pihak Luciano, mereka berencana untuk melakukan kerja sama. Selain melatih MU, juga akan dilakukan pertukaran pemain atau pelatih yang akan menimba ilmu di negeri Samba Brazil.
Ryan Latif pemilik MU mengatakan, dirinya sengaja mendatangkan mantan pemain PSM saat masa jaya tersebut, selain melatih klubnya juga dirinya berniat untuk membangkitkan persepakbolaan di Makassar. "Pertama kita ingin mengendalikan semangat sepak bola, bahwa makassar itu jaya dengan sepak bolanya. Kita merupakan gudang pemain yang kini terkubur, makanya didatangkan Luciano, karena jika semangat redup, masa-masa kejayaan harus kita ingat agar bisa bangkit," kata dia pada wartawan.
Dirinya juga mengutarakan, pelatih salah satu klub di Brazil tersebut datang ke Makassar juga punya misi yang sama dengan pihaknya yakni membentuk pemain yang ada di Makassar menjadi pemain hebat. "Luciano punya misi membentuk pemain bintang bukan mendatangkan pamain, dan ini ibarat gayung bersambut, karena kami juga berharap demikian," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Ryan yang juga pengusaha di Sulawesi Selatan ini, kedatangan Luciano di Makassar bisa membantu pemain-pemain terkhusus di MU untuk menjadi pemain hebat. "Nanti kita juga akan melakukan pertukaran pemain. Dari Makassar akan dibawa ke Brazil dan begitu juga sebaliknya," jelasnya.
Kendati demikian, menciptakan pemain bintang bukanlah hal yang mudah, karena membutuhkan waktu yang sangat lama. Agar ini terealisasi, kita berharap semua unsur harus saling bekerja sama. "Bukan hanya itu, sepak bola juga tidak boleh dicampur adukkan dengan politik karena bisa mengganggu prestasi," jelasnya.
Sementara itu, Luciano Leandro mantan pemain PSM diera keemasan ini mengatakan, dirinya sempat ke Makassar dua tahun lalu, namun tidak begitu lama. Saat ini dirinya akan tinggal beberapa waktu untuk membina pemain muda yang ada di kota Daeng seperti di MU. "Saya sengat senang bisa kembali ke Makassar, saya punya sesuatu yang istimewa di sini, anak saya lahir di sini (Makassar)," ungkapnya.
Dirinya juga membenarkan, jika akan menetap sementara di Makassar untuk melakukan pembinaan, apalagi memang kata dia di kota klub yang pernah dibelanya semala tiga musim ini memiliki talenta yang baik. "Setelah saya dihubungi, saya optimis pemain muda di Makassar nanti bisa bagus, kita hanya butuh waktu melahirkan itu," jelasnya.
(wbs)