Skuad Garuda Jaya tak dirombak, Indra berlakukan kompetisi
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 31 pemain tim nasional (timnas) U-19 mulai menjalani prakompetisi. Itulah yang disampaikan pelatih kepala tim Garuda Jaya, sebutan timnas U-19, Indra Sjafri. Prakompetisi itu merupakan proses awal-awal pelatihan nasional (pelatnas) timnas U-19 jelang babak Kualifikasi Piala AFC U-19 Grup G, 8-12 Oktober mendatang.
Selepas menjuarai Piala AFF U-19, Evan Dimas dkk akan dihadapkan pada persaingan Kualifikasi Piala AFC U-19. Tergabung dalam Grup G, Indonesia akan bersaing dengan Korea Selatan, Laos, dan juga Filipina untuk bisa masuk dalam putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar 2014.
Untuk bisa berlaga di putaran final, Indonesia wajib keluar sebagai grup. Atau minimal, keluar sebagai enam negara yang duduk sebagai runner-up terbaik. Untuk mencapai target tersebut, Indra pun mulai memberlakukan sistem kompetisi kepada 31 pemain yang dipanggilnya.
Dari 31 pemain yang dipanggil, Indra hanya akan mematenkan 23 nama yang akan ambil bagian. Selepas ada pengumuman venue babak kualifikasi Piala AFC U-19 Grup G akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Indra pun akan memindahkan lokasi pelatnas dari Sidoarjo ke Jakarta mulai 2 Oktober mendatang.
''Saat ini, kami sedang memfokuskan sistem kompetisi kepada 31 pemain yang ada. Jumlah tersebut, akan dikerucutkan lagi menjadi 23 pemain. Jumlah tersebut adalah sesuai dengan regulasi yang ada,”ungkap Indra.
Indra sendiri sempat menyatakan, jika dirinya kemungkinan besar tidak terlalu banyak melakukan perombakan skuad timnas U-19 yang berhasil juara di Piala AFF U-19. Akan tetapi, pelatih asal Padang, Sumatra Barat, tersebut, tetap berkeinginan jika di skuad yang dibesutnya saat ini wajib ada kompetisi di antara pemain.
''Pemain usia muda sebenarnya banyak sekali. Tapi saya memang tidak berani telalu merombak skuad yang sudah kami miliki saat ini. Karena kerangka tim sebenarnya sudah ada. Walau kerangka tim sudah ada, tetap saja sistem kompetisi wajib ada,” papar Indra, yang mengaku ingin tetap fokus pada pembibitan usia muda.
''Selain wajib ada sistem kompetisi di antara pemain, adanya laga-laga uji coba internasional juga menjadi penting menurut saya. Seperti yang kami lakukan sebelum berlaga di Piala AFF U-19, ada banyak uji coba-uji coba yang kami jalani sebelum berlaga di pertandingan sesungguhnya,” lanjut Indra.
Di satu sisi, Indra tetap melihat masih ada kekurangan di dalam skuad asuhannya tersebut. Lini depan, masih jadi problem yang belum bisa terpecahkan. Fakta itu memang jelas terlihat saat tim Garuda Jaya berlaga di Piala AFF U-19, di mana hanya ada Muchlis Hadi Ning Syaifulloh yang berstatus penyerang inti.
''Tim ini juga masih banyak kelemahan sebenarnya. Finishing kalau dilihat sebenarnya masih bermasalah. Contohnya saat kami melawan Malaysia di Piala AFF U-19 lalu, walau kami sudah mengepung mereka tetap saja sulit mencetak gol. Padahal ada empat peluang yang seharusnya bisa menjadi gol,” tutup Indra.
Selepas menjuarai Piala AFF U-19, Evan Dimas dkk akan dihadapkan pada persaingan Kualifikasi Piala AFC U-19. Tergabung dalam Grup G, Indonesia akan bersaing dengan Korea Selatan, Laos, dan juga Filipina untuk bisa masuk dalam putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar 2014.
Untuk bisa berlaga di putaran final, Indonesia wajib keluar sebagai grup. Atau minimal, keluar sebagai enam negara yang duduk sebagai runner-up terbaik. Untuk mencapai target tersebut, Indra pun mulai memberlakukan sistem kompetisi kepada 31 pemain yang dipanggilnya.
Dari 31 pemain yang dipanggil, Indra hanya akan mematenkan 23 nama yang akan ambil bagian. Selepas ada pengumuman venue babak kualifikasi Piala AFC U-19 Grup G akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Indra pun akan memindahkan lokasi pelatnas dari Sidoarjo ke Jakarta mulai 2 Oktober mendatang.
''Saat ini, kami sedang memfokuskan sistem kompetisi kepada 31 pemain yang ada. Jumlah tersebut, akan dikerucutkan lagi menjadi 23 pemain. Jumlah tersebut adalah sesuai dengan regulasi yang ada,”ungkap Indra.
Indra sendiri sempat menyatakan, jika dirinya kemungkinan besar tidak terlalu banyak melakukan perombakan skuad timnas U-19 yang berhasil juara di Piala AFF U-19. Akan tetapi, pelatih asal Padang, Sumatra Barat, tersebut, tetap berkeinginan jika di skuad yang dibesutnya saat ini wajib ada kompetisi di antara pemain.
''Pemain usia muda sebenarnya banyak sekali. Tapi saya memang tidak berani telalu merombak skuad yang sudah kami miliki saat ini. Karena kerangka tim sebenarnya sudah ada. Walau kerangka tim sudah ada, tetap saja sistem kompetisi wajib ada,” papar Indra, yang mengaku ingin tetap fokus pada pembibitan usia muda.
''Selain wajib ada sistem kompetisi di antara pemain, adanya laga-laga uji coba internasional juga menjadi penting menurut saya. Seperti yang kami lakukan sebelum berlaga di Piala AFF U-19, ada banyak uji coba-uji coba yang kami jalani sebelum berlaga di pertandingan sesungguhnya,” lanjut Indra.
Di satu sisi, Indra tetap melihat masih ada kekurangan di dalam skuad asuhannya tersebut. Lini depan, masih jadi problem yang belum bisa terpecahkan. Fakta itu memang jelas terlihat saat tim Garuda Jaya berlaga di Piala AFF U-19, di mana hanya ada Muchlis Hadi Ning Syaifulloh yang berstatus penyerang inti.
''Tim ini juga masih banyak kelemahan sebenarnya. Finishing kalau dilihat sebenarnya masih bermasalah. Contohnya saat kami melawan Malaysia di Piala AFF U-19 lalu, walau kami sudah mengepung mereka tetap saja sulit mencetak gol. Padahal ada empat peluang yang seharusnya bisa menjadi gol,” tutup Indra.
(aww)