Ini dia kartu truf anyar Indra Sjafri
A
A
A
Sindonews.com - Blusukan. Seakan jadi kata yang mulai akrab diteliga masyarakat Indonesia, ketika Joko Widodo (Jokowi) menjabat Gubernur DKI Jakarta. Tapi tidak hanya Jokowi yang menjalankan istilah itu untuk melihat kondisi ril masyarakat Jakarta, karena nahkoda tim nasional (timnas) Indonesia, Indra Sjafri, juga menerapkan blusukan untuk mencari talenta-talenta muda sepak bola Tanah Air.
Nama Indra memang semakin dikenal, setelah kesuksesaan mengantar Ilham Udin Armayin dkk keluar sebagai jawara Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu. Dan tangan dinginnya, kembali diharapkan mampu mengantar tim Garuda Jaya, julukan timnas U-19, lolos dari Grup G Kualifikasi Piala AFC U-19. Jjika lolos, Indonesia akan jadi satu negara yang ambil bagian pada putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar 2014.
Tapi jauh dari sukses yang diraih Indra saat ini, ada kerja keras tanpa lelah yang dilakukannya untuk mendapatkan bibit-bibit muda berbakat sepak bola Indonesia. Sampai keplosok-plosok negeri dengan sistem blusukan , pelatih kelahiran Padang, Sumatra Barat, tersebut, berusaha mengumpulkan pemain-pemain terbaik yang layak menyandang punggawa timnas U-19.
Bukti sistem blusukan yang dilakukan Indra adalah, munculnya nama Yabes Roni Malaifani dalam skuad timnas U-19 di Kualifikasi Piala AFC U-19. Masuk dalam ke- 23 pemain tim Garuda Jaya, Yabes yang berposisi sebagai juru gedor, didapatkan Indra dari ujung timur kepulauan Indonesia. Tepatnya dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Seperti diketahui, Kepulauan Alor adalah salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia.
"Yabes, dia anak Nusa Tenggara Timur yang lahir di Alor. Saya juga langsung menemuinya di Alor. Dia adalah, calon pemain besar di masa yang akan datang. Dan juga akan jadi kartu truf kami di ajang Kualifikasi Piala AFC U-19 ini," ungkap Indra, sedikit bercerita soal kualitas anak asuhnya tersebut.
Masuknya Yabes, memang dibutuhkan Indra saat lini depan timnas U-19 mengalami kebuntuan. Contohnya di Piala AFF U-19 lalu, Indra lebih dominan menurunkan Muchlis Hadi Ning Syaifullah yang disokong dua penyerang sayap seperti Ilham, Maldini, dan juga Dinan Yahdian Javier.
Masuknya Yabes sebagai salah satu ujung tombang timnas U-19, membuat barisan lini depan menjadi banyak pilihan. Karena selain Muchlis, tim Garuda Jaya masih ada dua penyerang seperti Muhammad Dimas Drajat dan Angga Febriyanto Putra sebagai alternatif untuk memecah kebuntuan.
Munculnya para pemain muda berbakat dengan talenta-talenta bagus dalam skuad timnas U-19, membukakan mata insan sepakbola Indonesia bahwa negeri ini sebenarnya memiliki banyak mutiara terpendam di daerah-daerah pedalaman se-Nusantara. Dan Indra, mungkin hanyalah satu dari sekian banyak pelatih kawakan di Indonesia yang menemukan mutiara tersebut.
Nama Indra memang semakin dikenal, setelah kesuksesaan mengantar Ilham Udin Armayin dkk keluar sebagai jawara Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu. Dan tangan dinginnya, kembali diharapkan mampu mengantar tim Garuda Jaya, julukan timnas U-19, lolos dari Grup G Kualifikasi Piala AFC U-19. Jjika lolos, Indonesia akan jadi satu negara yang ambil bagian pada putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar 2014.
Tapi jauh dari sukses yang diraih Indra saat ini, ada kerja keras tanpa lelah yang dilakukannya untuk mendapatkan bibit-bibit muda berbakat sepak bola Indonesia. Sampai keplosok-plosok negeri dengan sistem blusukan , pelatih kelahiran Padang, Sumatra Barat, tersebut, berusaha mengumpulkan pemain-pemain terbaik yang layak menyandang punggawa timnas U-19.
Bukti sistem blusukan yang dilakukan Indra adalah, munculnya nama Yabes Roni Malaifani dalam skuad timnas U-19 di Kualifikasi Piala AFC U-19. Masuk dalam ke- 23 pemain tim Garuda Jaya, Yabes yang berposisi sebagai juru gedor, didapatkan Indra dari ujung timur kepulauan Indonesia. Tepatnya dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Seperti diketahui, Kepulauan Alor adalah salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia.
"Yabes, dia anak Nusa Tenggara Timur yang lahir di Alor. Saya juga langsung menemuinya di Alor. Dia adalah, calon pemain besar di masa yang akan datang. Dan juga akan jadi kartu truf kami di ajang Kualifikasi Piala AFC U-19 ini," ungkap Indra, sedikit bercerita soal kualitas anak asuhnya tersebut.
Masuknya Yabes, memang dibutuhkan Indra saat lini depan timnas U-19 mengalami kebuntuan. Contohnya di Piala AFF U-19 lalu, Indra lebih dominan menurunkan Muchlis Hadi Ning Syaifullah yang disokong dua penyerang sayap seperti Ilham, Maldini, dan juga Dinan Yahdian Javier.
Masuknya Yabes sebagai salah satu ujung tombang timnas U-19, membuat barisan lini depan menjadi banyak pilihan. Karena selain Muchlis, tim Garuda Jaya masih ada dua penyerang seperti Muhammad Dimas Drajat dan Angga Febriyanto Putra sebagai alternatif untuk memecah kebuntuan.
Munculnya para pemain muda berbakat dengan talenta-talenta bagus dalam skuad timnas U-19, membukakan mata insan sepakbola Indonesia bahwa negeri ini sebenarnya memiliki banyak mutiara terpendam di daerah-daerah pedalaman se-Nusantara. Dan Indra, mungkin hanyalah satu dari sekian banyak pelatih kawakan di Indonesia yang menemukan mutiara tersebut.
(aww)