Piala Gubernur, 'kutukan' Persela

Kamis, 10 Oktober 2013 - 15:43 WIB
Piala Gubernur, kutukan Persela
Piala Gubernur, 'kutukan' Persela
A A A
Sindonews.com - PSSI Jawa Timur kembali berencana menggulirkan turnamen pra musim Piala Gubernur (PG) 2013 pada pertengahan November mendatang. Bicara turnamen ini, tentu keberadaan Persela Lamongan tidak bisa diabaikan begitu saja, karena telah mencatat lima kali juara.

Pencapaian paling fenomenal tentu terjadi akhir 2012 silam, kala Persela mengalahkan Arema Cronous di partai final PG 2012. Kemenangan heroik tersebut di peroleh di kandang Arema, Stadion Kanjuruhan, sebagai salah satu tuan rumah turnamen saat itu.

Namun ada fakta unik dibalik dominasi Persela Lamongan di Piala Gubernur. Saat menggamit trofi di turnamen pra musim antar klub Jawa Timur tersebut, Persela tidak pernah memuaskan ketika benar-benar memasuki kompetisi yang sebenarnya alias Indonesia Super League (ISL).

Juara pada edisi 2003 atau setelah promosi ke Divisi Utama, Persela kemudian hanya menempati peringkat 12 Divisi Utama (sebelum era ISL). Ketika kembali mengangkat trofi pada 2007, Persela sedikit lebih baik karena finish di peringkat 6 wilayah barat dan masuk ke ISL.

Catatan lebih buruk dialami di tiga kesempatan berikutnya. Juara PG pada 2009, Persela jeblok di ISL 2009-2010 dengan menempati peringkat 14. Kala dilatih Subangkit semusim kemudian, catatan kembali terulang. Mengangkat trofi PG 2010, Persela hanya mampu finish di urutan 9 klasemen akhir ISL 2010-2011.

Justru ketika Piala Gubernur tidak digelar pada 2011, tim kebanggaan LA Mania mencatat prestasi terbaik di ISL setelah berhasil menembus empat besar pada musim 2011-2012 di bawah arahan Miroslav Janu. 'Kutukan' kembali terjadi saat Persela menjuarai PG 2012. Pada ISL 2012-2013, Persela hanya finish di urutan 12 klasemen akhir.

Lalu, bagaimana kans Persela di edisi 2013? Masih sulit diprediksi. Persela menjadi salah satu klub yang belum melibatkan diri dalam bursa transfer. Kendati membutuhkan sosok pelatih dan sejumlah kekuatan tambahan, belum ada langkah konkrit yang dilakukan Laskar Joko Tingkir.

Walau begitu, Persela menyatakan bakal melakoni turnamen itu seperti edisi-edisi sebelumnya. Artinya, tim biru laut bakal tetap serius dan melanjutkan tradisi sebagai tim yang bernafsu menggapai prestasi tertinggi. Manajemen juga tidak percaya menjadi juara PG akan mendatangkan kutukan.

"Menurut saya tidak ada kaitannya antara Piala Gubernur dengan hasil di ISL. Kalau hasil di ISL kurang bagus, tentu ada faktor-faktor yang melandasinya," kata Manajer Persela Debby Kurniawan. Fenomena itu juga tidak akan menyurutkan keseriusan Persela untuk mengikuti PG 2013.

Untuk persiapan turnamen nanti, target terpenting bagi Persela adalah mengisi posisi pelatih. Sedangkan untuk pemain, manajemen belum terburu-buru melakukan penambahan karena kekuatan musim lalu relatif bisa dipertahankan, kecuali Gustavo Lopez yang jauh hari sudah bebas transfer.

"Masih banyak pemain muda yang bisa dimainkan untuk Piala Gubernur. Dari sisi komposisi tim, Persela sudah layak mengikuti turnamen itu. Kalau pun dilatih Didik Ludiyanto juga bukan persoalan. Tapi memang target kami menunjuk pelatih sebelum Piala Gubernur," lanjut Debby.

Persela tidak tergoyahkan di tiga edisi Piala Gubernur terakhir. Klub asal pesisir utara Jawa Timur ini menjadi juara pada 2009, 2010, serta 2012. Sejak digelar pertama kali pada 2002 atau sepuluh edisi, Persela memegang rekor sebagai klub pengoleksi trofi terbanyak yakni lima kali.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6374 seconds (0.1#10.140)