Indra Sjafri bikin banyak klub patah hati
A
A
A
Sindonews.com - Indra Sjafri, pelatih yang telah sukses membawa Tim Nasional (Timnas) U-19 lolos kualifikasi Piala Asia U-19, membuat keputusan yang membuat banyak klub di Indonesia patah hati. Ada apa? Pria asal Sumatera Barat itu belum berencana melatih suatu klub. Sampai kini, dirinya ingin mengabdikan dirinya ke Timnas terlebih dahulu.
"Sampai titik daerah penghabisan, saya ingin mengabdi kepada negara dulu. Memang, banyak tawaran melatih tim-tim lain," kata dia, ditemui di Yogyakarta.
Dirinya, yang pernah tidak digaji oleh PSSI pada 2012 lalu selama setahun tersebut mengaku, bertekad untuk membawa tim besutannya, lolos ke kualifikasi Piala Dunia. Target tersebut sudah dikatakannya kepada para pemain, Evan Dimas, dkk, saat pembubaran, setelah laga terakhir kualifikasi melawan Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Kemenangan melawan Korea Selatan tersebut memang cukup meningkatkan motivasi para pemain. Untuk menjaga agar tidak terlalu merasa sudah bagus bermain pun, Indra melarang para pemain bertemu pejabat negara. "Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga mengajak ke kantor, Presiden mengajak ke kantor. Bukannya kami tidak mau, saya takut anak-anak merasa sudah bagus," ujarnya.
Dirinya juga menekankan kepada para pemain untuk tidak terlalu memikirkan hal lainnya. Apalagi, jika dipanggil Timnas U-23. Dirinya tidak akan mengizinkannya. "Evan fokus (untuk lolos Piala Dunia), dia tidak memikirkan klub. Mikir bagaimana lolos," katanya.
Kedisiplinan tersebut juga akan lebih ditingkatkan lagi, seperti dengan dilarangnya merokok, membuat tato atau tindik, dan menjadi bintang iklan. "Kalau ketahuan, saya coret," paparnya.
Pria berusia 50 tahun yang saat ini tinggal di Yogyakarta ini pun berencana, untuk melakukan uji coba melawan Timnas Arab Saudi pada Desember mendatang. Tidak hanya itu, dia juga akan pergi ke pelosok-pelosok, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kembali mencari bibit muda yang berbakat. "Indonesia, banyak (anak-anak berbakat)," paparnya.
Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan pun juga mengakui, para pemain di Timnas U-19 saat ini sudah menemui titik permainan bagusnya. Hal itu pun harus dihargai, dan pihaknya akan menghindari untuk mengganggu konsentrasi pemain U-19.
"Sampai titik daerah penghabisan, saya ingin mengabdi kepada negara dulu. Memang, banyak tawaran melatih tim-tim lain," kata dia, ditemui di Yogyakarta.
Dirinya, yang pernah tidak digaji oleh PSSI pada 2012 lalu selama setahun tersebut mengaku, bertekad untuk membawa tim besutannya, lolos ke kualifikasi Piala Dunia. Target tersebut sudah dikatakannya kepada para pemain, Evan Dimas, dkk, saat pembubaran, setelah laga terakhir kualifikasi melawan Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Kemenangan melawan Korea Selatan tersebut memang cukup meningkatkan motivasi para pemain. Untuk menjaga agar tidak terlalu merasa sudah bagus bermain pun, Indra melarang para pemain bertemu pejabat negara. "Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga mengajak ke kantor, Presiden mengajak ke kantor. Bukannya kami tidak mau, saya takut anak-anak merasa sudah bagus," ujarnya.
Dirinya juga menekankan kepada para pemain untuk tidak terlalu memikirkan hal lainnya. Apalagi, jika dipanggil Timnas U-23. Dirinya tidak akan mengizinkannya. "Evan fokus (untuk lolos Piala Dunia), dia tidak memikirkan klub. Mikir bagaimana lolos," katanya.
Kedisiplinan tersebut juga akan lebih ditingkatkan lagi, seperti dengan dilarangnya merokok, membuat tato atau tindik, dan menjadi bintang iklan. "Kalau ketahuan, saya coret," paparnya.
Pria berusia 50 tahun yang saat ini tinggal di Yogyakarta ini pun berencana, untuk melakukan uji coba melawan Timnas Arab Saudi pada Desember mendatang. Tidak hanya itu, dia juga akan pergi ke pelosok-pelosok, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kembali mencari bibit muda yang berbakat. "Indonesia, banyak (anak-anak berbakat)," paparnya.
Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan pun juga mengakui, para pemain di Timnas U-19 saat ini sudah menemui titik permainan bagusnya. Hal itu pun harus dihargai, dan pihaknya akan menghindari untuk mengganggu konsentrasi pemain U-19.
(aww)