Diproteksi, pemain U-19 sepi tawaran
A
A
A
Sindonews.com - Peringatan yang diberikan pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Syafri agar klub-klub Indonesia Super League (ISL) tidak merayu skuad timnya ternyata cukup manjur. Paling tidak hingga kini sejumlah pemain tidak mendapatkan satu tawaran pun dari klub ISL.
Padahal sebelumnya klub-klub ISL saling berebut mendapatkan tandatangan sejumlah pemain Timnas U-19. Arema Cronous misalnya, malah sempat berencana mendatangkan tujuh pemain Garuda Muda sekaligus demi memperkuat tim U-21 di kompetisi ISL U-21 musim depan.
Dua penggawa Timnas U-19 Muchlis Hadi Ning dan Hansamu Yama mengakui belum ada satu pun tawaran dari klub di kompetisi level satu Indonesia. Dua pemain Mojokerto, Jawa Timur, ini pun memilih konsentrasi di Timnas U-19 sekaligus tetap berkomitmen dengan klub lamanya.
Muchlis adalah striker Persekap Pasuruan dan bakal bertahan di klub yang membesarkan namanya tersebut. "Belum ada rencana pindah klub. Karena memang sejauh ini belum ada tawaran dari klub lain. Saya fokus ke timnas dan Persekap dulu," ungkap Muchlis, Sabtu (19/10/2013).
Belum adanya tawaran tersebut mungkin karena proteksi yang dilakukan Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri. Pelatih asal Sumatera Barat ini sudah jauh hari meminta agar klub-klub ISL tidak menggoda pemain Timnas U-19 yang masih harus konsentrasi ke timnas.
Proteksi itu juga berefek pada Hansamu Yama, bek paten Timnas U-19 di Piala AFF U-19 maupun kualifikasi Piala AFC. Bek yang masih menjadi milik Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Uruguay ini sejatinya cukup mudah untuk bergabung dengan Arema Cronous.
Sebab pengelola Arema Cronous juga berafiliasi langsung dengan SAD alias satu pemilik. Namun hingga sekarang Hansamu belum juga mendapatkan tawaran bermain di klub Indonesia. "Belum ada (tawaran kontrak). Mungkin karena pelatih (Indra Sjafri) ingin kami fokus ke timnas," kata Hansamu.
Diakui pemain kelahiran Mojokerto, 1995, untuk sekarang yang menjadi tugas utama baginya adalah membawa Timnas U-19 mencapai prestasi lebih baik. "Kami telah menjuarai Piala AFF U-19 dan lolos putaran final Piala AFC. Tentunya ingin mencapai prestasi lebih tinggi," tambah Hansamu.
Sementara, kedua pemain asal Mojokerto tersebut pada Sabtu (19/10) pagi diarak keliling Kota Mojokerto. Acara ini diprakarsai SMU Taman Siswa Mojokerto yang notabene adalah sekolah kedua bintang Timnas U-19 tersebut. Menggunakan mobil terbuka, keduanya diarak di jalan-jalan protocol Mojokerto.
"Kebetulan tim sepakbola SMA Taman Siswa juga juara dua LPI (Liga Pelajar Indonesia). Semoga kehadiran Hansamu dan Muchlis memberikan motivasi bagi sekolah ini untuk memunculkan talenta-talenta baru. Mereka menjadi kebanggaan sekolah, Mojokerto, sekaligus Indonesia," tutur Ketua Yayasan Taman Siswa Darwanto.
Padahal sebelumnya klub-klub ISL saling berebut mendapatkan tandatangan sejumlah pemain Timnas U-19. Arema Cronous misalnya, malah sempat berencana mendatangkan tujuh pemain Garuda Muda sekaligus demi memperkuat tim U-21 di kompetisi ISL U-21 musim depan.
Dua penggawa Timnas U-19 Muchlis Hadi Ning dan Hansamu Yama mengakui belum ada satu pun tawaran dari klub di kompetisi level satu Indonesia. Dua pemain Mojokerto, Jawa Timur, ini pun memilih konsentrasi di Timnas U-19 sekaligus tetap berkomitmen dengan klub lamanya.
Muchlis adalah striker Persekap Pasuruan dan bakal bertahan di klub yang membesarkan namanya tersebut. "Belum ada rencana pindah klub. Karena memang sejauh ini belum ada tawaran dari klub lain. Saya fokus ke timnas dan Persekap dulu," ungkap Muchlis, Sabtu (19/10/2013).
Belum adanya tawaran tersebut mungkin karena proteksi yang dilakukan Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri. Pelatih asal Sumatera Barat ini sudah jauh hari meminta agar klub-klub ISL tidak menggoda pemain Timnas U-19 yang masih harus konsentrasi ke timnas.
Proteksi itu juga berefek pada Hansamu Yama, bek paten Timnas U-19 di Piala AFF U-19 maupun kualifikasi Piala AFC. Bek yang masih menjadi milik Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Uruguay ini sejatinya cukup mudah untuk bergabung dengan Arema Cronous.
Sebab pengelola Arema Cronous juga berafiliasi langsung dengan SAD alias satu pemilik. Namun hingga sekarang Hansamu belum juga mendapatkan tawaran bermain di klub Indonesia. "Belum ada (tawaran kontrak). Mungkin karena pelatih (Indra Sjafri) ingin kami fokus ke timnas," kata Hansamu.
Diakui pemain kelahiran Mojokerto, 1995, untuk sekarang yang menjadi tugas utama baginya adalah membawa Timnas U-19 mencapai prestasi lebih baik. "Kami telah menjuarai Piala AFF U-19 dan lolos putaran final Piala AFC. Tentunya ingin mencapai prestasi lebih tinggi," tambah Hansamu.
Sementara, kedua pemain asal Mojokerto tersebut pada Sabtu (19/10) pagi diarak keliling Kota Mojokerto. Acara ini diprakarsai SMU Taman Siswa Mojokerto yang notabene adalah sekolah kedua bintang Timnas U-19 tersebut. Menggunakan mobil terbuka, keduanya diarak di jalan-jalan protocol Mojokerto.
"Kebetulan tim sepakbola SMA Taman Siswa juga juara dua LPI (Liga Pelajar Indonesia). Semoga kehadiran Hansamu dan Muchlis memberikan motivasi bagi sekolah ini untuk memunculkan talenta-talenta baru. Mereka menjadi kebanggaan sekolah, Mojokerto, sekaligus Indonesia," tutur Ketua Yayasan Taman Siswa Darwanto.
(akr)