Amunisi muda SFC tetap butuh penggawa senior
Selasa, 22 Oktober 2013 - 22:03 WIB
Amunisi muda SFC tetap butuh penggawa senior
A
A
A
Sindonews.com - Langkah Sriwijaya FC (SFC) memasukkan beberapa pemain muda dalam skuad untuk musim depan memang bagian dari reformasi. Nakhoda SFC Subangkit menegaskan, Laskar Wong Kito tetap akan memakai tenaga pemain yang siap, bukan tenaga pemain muda saja.
Banyaknya bermunculan pemain-pemain muda yang bagus, terlebih pasca penampilan Timnas U-19 di ajang AFF dan AFC beberapa hari lalu, membuat klub-klub mulai berburu para rising star tersebut. Masih murahnya harga yang dipatok pemain dan rata-rata pekerja keras, menjadi dasar pertimbangan klub untuk menggunakan jasa pemain muda tersebut.
Namun bagi SFC, untuk mengarungi kerasnya kompetisi Indonesia Super League (ISL), tidak cukup hanya mendapatkan pemain muda saja. Karena atmosfer dari pertandingan ke pertandingan lain, berbeda dengan kompetisi kelompok umur.
''Kalau untuk sebuah keefektifan, memang mendatangkan pemain-pemain muda adalah salah satu jawaban. Tapi kompetisi ISL berbeda, dalam setiap pertandingan saya harus memainkan pemain yang siap, bukan hanya pemain muda,” ucap pelatih kepala SFC Subangkit.
Menurut mantan pelatih Persiwa Wamena ini, ketika pemain-pemain muda itu dikumpulkan dan bermain pada kompetisi sesama usia mereka, akan sangat jelas terlihat bagaimana bagusnya kecepatan yang dimiliki si pemain. Namun dalam sebuah kompetisi yang lebih profesional seperti ISL, tidak akan ada lagi kata-kata pemain muda atau pemain senior.
''Saya memang telah menempatkan tujuh pemain muda dalam skuad SFC untuk musim depan. Mereka adalah pemain-pemain yang mengisi SFC U-21. Tapi saya juga tetap membutuhkan pemain-pemain senior dalam tim, karena harus ada penyeimbang kekuatan dan mental pemain dalam setiap pertandingan,” sambungnya.
Memang kalau bicara tentang pemain muda, Subangkit salah satu pelatih yang spesialisasinya mampu mendongkrak skil-skil pemain muda. Karya terakhir yang baru dibuktikan pria asal Pasaruan itu adalah tropi ISL U-21 untuk Laskar Wong Kito. Tapi, untuk level kompetisi senior, Subangkit belum membuktikan apa pun kepada klub-klub yang pernah menggunakan jasanya di musim-musim sebelumnya.
''Jelas berbeda. Untuk mengarungi kompetisi ISL semua harus siap dihadapkan dengan banyak tekanan dan target. Semua juga harus siap dengan apa pun kondisinya, jadi bagi pemain-pemain muda yang akan tampil di kompetisi musim depan, mereka harus siap dengan segala konsekuensinya. Apakah itu cedera, kurang bersinar atau malah tersisih dari persaingan tim,” jelasnya.
Atas dasar itulah, suksesor Kas Hartadi ini ingin memberikan sesuatu yang berbeda untuk publik sepakbola Sumsel. yakni memadu padankan skill-skill pemain muda dan pemain senior. Hanya saja, tidak mudah bagi Subangkit untuk meramu kekuatan sesuai dengan keinginannya. Karena, hingga saat ini pemain-pemain yang diinginkannya belum 100 persen deal dengan SFC.
''Kami harus bersaing dengan tim lain, untuk mendapatkan beberapa pemain yang matang. Karena bukan hanya SFC, tapi setiap klub rasanya akan memulai persiapan pada awal November nanti. Kalau untuk saat ini memang komposisi tim belum begitu sempurna, tapi kita lihat saja nanti,” tukasnya.
Untuk memaksimalkan perburuan pemain, manajemen sendiri telah membentuk tim lima, yang terdiri dari Manajer SFC Robert Heri, Asisten Manajer SFC Muchendi Mahzareki, pelatih kepala SFC Subangkit dan Direktur Teknik SFC. Tugasnya, tidak lain harus mendapatkan semua pemain yang masuk dalam daftar bidik.
Banyaknya bermunculan pemain-pemain muda yang bagus, terlebih pasca penampilan Timnas U-19 di ajang AFF dan AFC beberapa hari lalu, membuat klub-klub mulai berburu para rising star tersebut. Masih murahnya harga yang dipatok pemain dan rata-rata pekerja keras, menjadi dasar pertimbangan klub untuk menggunakan jasa pemain muda tersebut.
Namun bagi SFC, untuk mengarungi kerasnya kompetisi Indonesia Super League (ISL), tidak cukup hanya mendapatkan pemain muda saja. Karena atmosfer dari pertandingan ke pertandingan lain, berbeda dengan kompetisi kelompok umur.
''Kalau untuk sebuah keefektifan, memang mendatangkan pemain-pemain muda adalah salah satu jawaban. Tapi kompetisi ISL berbeda, dalam setiap pertandingan saya harus memainkan pemain yang siap, bukan hanya pemain muda,” ucap pelatih kepala SFC Subangkit.
Menurut mantan pelatih Persiwa Wamena ini, ketika pemain-pemain muda itu dikumpulkan dan bermain pada kompetisi sesama usia mereka, akan sangat jelas terlihat bagaimana bagusnya kecepatan yang dimiliki si pemain. Namun dalam sebuah kompetisi yang lebih profesional seperti ISL, tidak akan ada lagi kata-kata pemain muda atau pemain senior.
''Saya memang telah menempatkan tujuh pemain muda dalam skuad SFC untuk musim depan. Mereka adalah pemain-pemain yang mengisi SFC U-21. Tapi saya juga tetap membutuhkan pemain-pemain senior dalam tim, karena harus ada penyeimbang kekuatan dan mental pemain dalam setiap pertandingan,” sambungnya.
Memang kalau bicara tentang pemain muda, Subangkit salah satu pelatih yang spesialisasinya mampu mendongkrak skil-skil pemain muda. Karya terakhir yang baru dibuktikan pria asal Pasaruan itu adalah tropi ISL U-21 untuk Laskar Wong Kito. Tapi, untuk level kompetisi senior, Subangkit belum membuktikan apa pun kepada klub-klub yang pernah menggunakan jasanya di musim-musim sebelumnya.
''Jelas berbeda. Untuk mengarungi kompetisi ISL semua harus siap dihadapkan dengan banyak tekanan dan target. Semua juga harus siap dengan apa pun kondisinya, jadi bagi pemain-pemain muda yang akan tampil di kompetisi musim depan, mereka harus siap dengan segala konsekuensinya. Apakah itu cedera, kurang bersinar atau malah tersisih dari persaingan tim,” jelasnya.
Atas dasar itulah, suksesor Kas Hartadi ini ingin memberikan sesuatu yang berbeda untuk publik sepakbola Sumsel. yakni memadu padankan skill-skill pemain muda dan pemain senior. Hanya saja, tidak mudah bagi Subangkit untuk meramu kekuatan sesuai dengan keinginannya. Karena, hingga saat ini pemain-pemain yang diinginkannya belum 100 persen deal dengan SFC.
''Kami harus bersaing dengan tim lain, untuk mendapatkan beberapa pemain yang matang. Karena bukan hanya SFC, tapi setiap klub rasanya akan memulai persiapan pada awal November nanti. Kalau untuk saat ini memang komposisi tim belum begitu sempurna, tapi kita lihat saja nanti,” tukasnya.
Untuk memaksimalkan perburuan pemain, manajemen sendiri telah membentuk tim lima, yang terdiri dari Manajer SFC Robert Heri, Asisten Manajer SFC Muchendi Mahzareki, pelatih kepala SFC Subangkit dan Direktur Teknik SFC. Tugasnya, tidak lain harus mendapatkan semua pemain yang masuk dalam daftar bidik.
(aww)
