Asep Sumantri optimistis Persib bersaing di jalur juara
A
A
A
Sindonews.com - Asep Sumantri akhirnya bisa meneruskan karier di kursi asisten pelatih Persib Bandung setelah namanya kembali masuk dalam pilihan pelatih Djadjang Nurdjaman.
Buat sosok berusia 43 tahun tersebut, kembali masuk dalam jajaran staf kepelatihan Persib merupakan kesempatan dirinya untuk bisa kembali merasakan gelar juara seperti yang pernah ia rasakan saat masih menjadi pemain Persib di era 1990’an.
Kegagalan Persib menjadi juara Indonesia Super League (ISL) musim lalu, memang cukup membuat kecewa banyak pihak tak terkecuali Asep. Namun, ia menyatakan secara keseluruhan tim memetik pelajaran dan pengalaman dari musim lalu.
Karena itu, Asep optimistis musim depan, Persib bisa bersaing di jalur juara dan bukan tidak mungkin mengubah harapan juara menjadi kenyataan seperti yang ia lakukan bersama rekan-rekannya saat membawa Persib juara Liga Indonesia I musim 1994/1995.
''Rasanya bangga, bisa membuat masyarakat senang dan bahagia. Juga bisa dihargai sama pecinta Persib di Bandung dan Jawa Barat sampai sekarang. Itu yang bisa saya buat untuk Kota Bandung dan Jawa Barat khususnya,” kata Asep mengungkapkan perasaannya saat ikut andil membawa Persib juara Ligina 1994/1995.
Berbeda dengan musim lalu, Asep akan bekerja sebagai tangan kanan mendampingi Djanur bersama sejumlah orang baru. Diantaranya Jaino Matos yang bertugas sebagai match analysis, lalu Herrie Setiawan di posisi asisten pelatih II dan Yaya Sunarya di posisi pelatih fisik.
Buat sosok berusia 43 tahun tersebut, kembali masuk dalam jajaran staf kepelatihan Persib merupakan kesempatan dirinya untuk bisa kembali merasakan gelar juara seperti yang pernah ia rasakan saat masih menjadi pemain Persib di era 1990’an.
Kegagalan Persib menjadi juara Indonesia Super League (ISL) musim lalu, memang cukup membuat kecewa banyak pihak tak terkecuali Asep. Namun, ia menyatakan secara keseluruhan tim memetik pelajaran dan pengalaman dari musim lalu.
Karena itu, Asep optimistis musim depan, Persib bisa bersaing di jalur juara dan bukan tidak mungkin mengubah harapan juara menjadi kenyataan seperti yang ia lakukan bersama rekan-rekannya saat membawa Persib juara Liga Indonesia I musim 1994/1995.
''Rasanya bangga, bisa membuat masyarakat senang dan bahagia. Juga bisa dihargai sama pecinta Persib di Bandung dan Jawa Barat sampai sekarang. Itu yang bisa saya buat untuk Kota Bandung dan Jawa Barat khususnya,” kata Asep mengungkapkan perasaannya saat ikut andil membawa Persib juara Ligina 1994/1995.
Berbeda dengan musim lalu, Asep akan bekerja sebagai tangan kanan mendampingi Djanur bersama sejumlah orang baru. Diantaranya Jaino Matos yang bertugas sebagai match analysis, lalu Herrie Setiawan di posisi asisten pelatih II dan Yaya Sunarya di posisi pelatih fisik.
(aww)