Pilih jurusan ekonomi, Paulo diminta potong rambut
A
A
A
Sindonews.com --Di antara skuad tim nasional (Timnas) U-19, Paulo Sitanggang menjadi pemain paling eksentrik. Gaya rambut yang mengadopsi ksatria Samurai sangat menarik perhatian karena rata-rata pemain Timnas U-19 tampil dengan gaya rambut biasa.
Mungkin potongan rambut tersebut sangat biasa dan menjadi daya tarik di lapangan. Penampilan eksentrik juga menunjukkan kepercayaan diri seorang pemain. Namun ternyata bukan itu yang dirasakan Kepala Sekolah SMA Pancasila Jember, Wisnu Murti.
Sebagai kepala sekolah yang selalu menjaga kedisiplinan siswa, Wisnu agak kurang sreg dengan gaya rambut anak didiknya itu. Dia pun meminta pemain bernama lengkap Paulo Oktavianus Sitanggang untuk memotong rambutnya lebih pendek.
"Kalau rambut Paulo dipendekkan sedikit bisa kan? Potong kayak TNI?" Begitu permintaan sang kepala sekolah. Dengan tersipu, Paulo mengiyakan permintaan kepala sekolahnya. Paulo Sitanggang, pada Kamis (24/10), berkunjung ke sekolahnya.
Didampingi Manajer Persid Jember Sirajuddin, Paulo yang duduk di bangku kelas tiga tersebut disambut antusias siswa dan guru. Ini merupakan kesempatan pertama Paulo berkunjung ke sekolahnya setelah menjuarai Piala AFF U-19 dan lolos ke putaran final Piala AFC 2015.
Setelah mengikuti dua agenda tersebut, Paulo langsung pulang ke kampung halamannya di Medan dan baru tiba di Jember pekan ini. Selama memperkuat Timnas U-19 Paulo menjadi salah satu kekuatan penting walau tidak secara reguler diturunkan pelatih Indra Sjafri.
Sejak dipanggil Timnas U-19, dia memang satu-satunya pemain yang berambut gondrong. Bahkan ketika memperkuat Garuda Muda di kualifikasi Piala AFC, dia memotong habis bagian samping rambutnya dan mengucir rambut panjang yang tersisa di bagian atas.
Pemain kelahiran 1996 tersebut terinspirasi ksatria Jepang Samurai dan ternyata gaya tersebut tidak sia-sia. Banyak yang menyukai gaya rambut seperti itu karena gampang dikenali di lapangan. Sayang tidak semuanya suka dengan penampilannya, termasuk kepala sekolah SMA Pancasila.
Lantas, bagaimana rencana pendidikan Paulo selanjutnya? "Bagi saya pendidikan dan tugas timnas sama pentingnya. Timnas memberikan kelonggaran kepada siswa saat memasuki masa ujian nasional. Jadi saya tetap bisa mengikuti ujian dan melanjutkan ke bangku kuliah,"ujar Paulo.
Di bangku kuliah nanti, Paulo Sitanggang ingin mengambil jurusan ekonomi. Pemain ini memang mendapatkan beasiswa kuliah dari Bupati Jember MZA Djalal dan bebas untuk memilih perguruan tinggi yang disukai di kota tersebut. Politeknik Jember sejauh ini menjadi perguruan tinggi paling serius mengambil Paulo.
Beasiswa bukan hanya diberikan pada Paulo Sitanggang, tetapi juga tiga pesepakbola asal Jember lainnya yang berprestasi. Mereka adalah Sabeq Fahmi Fahrezi (Timnas U-19), Bayu Gatra (Timnas U-23), serta Cakra Yudha (pemain Pra-PON Jatim).
Mungkin potongan rambut tersebut sangat biasa dan menjadi daya tarik di lapangan. Penampilan eksentrik juga menunjukkan kepercayaan diri seorang pemain. Namun ternyata bukan itu yang dirasakan Kepala Sekolah SMA Pancasila Jember, Wisnu Murti.
Sebagai kepala sekolah yang selalu menjaga kedisiplinan siswa, Wisnu agak kurang sreg dengan gaya rambut anak didiknya itu. Dia pun meminta pemain bernama lengkap Paulo Oktavianus Sitanggang untuk memotong rambutnya lebih pendek.
"Kalau rambut Paulo dipendekkan sedikit bisa kan? Potong kayak TNI?" Begitu permintaan sang kepala sekolah. Dengan tersipu, Paulo mengiyakan permintaan kepala sekolahnya. Paulo Sitanggang, pada Kamis (24/10), berkunjung ke sekolahnya.
Didampingi Manajer Persid Jember Sirajuddin, Paulo yang duduk di bangku kelas tiga tersebut disambut antusias siswa dan guru. Ini merupakan kesempatan pertama Paulo berkunjung ke sekolahnya setelah menjuarai Piala AFF U-19 dan lolos ke putaran final Piala AFC 2015.
Setelah mengikuti dua agenda tersebut, Paulo langsung pulang ke kampung halamannya di Medan dan baru tiba di Jember pekan ini. Selama memperkuat Timnas U-19 Paulo menjadi salah satu kekuatan penting walau tidak secara reguler diturunkan pelatih Indra Sjafri.
Sejak dipanggil Timnas U-19, dia memang satu-satunya pemain yang berambut gondrong. Bahkan ketika memperkuat Garuda Muda di kualifikasi Piala AFC, dia memotong habis bagian samping rambutnya dan mengucir rambut panjang yang tersisa di bagian atas.
Pemain kelahiran 1996 tersebut terinspirasi ksatria Jepang Samurai dan ternyata gaya tersebut tidak sia-sia. Banyak yang menyukai gaya rambut seperti itu karena gampang dikenali di lapangan. Sayang tidak semuanya suka dengan penampilannya, termasuk kepala sekolah SMA Pancasila.
Lantas, bagaimana rencana pendidikan Paulo selanjutnya? "Bagi saya pendidikan dan tugas timnas sama pentingnya. Timnas memberikan kelonggaran kepada siswa saat memasuki masa ujian nasional. Jadi saya tetap bisa mengikuti ujian dan melanjutkan ke bangku kuliah,"ujar Paulo.
Di bangku kuliah nanti, Paulo Sitanggang ingin mengambil jurusan ekonomi. Pemain ini memang mendapatkan beasiswa kuliah dari Bupati Jember MZA Djalal dan bebas untuk memilih perguruan tinggi yang disukai di kota tersebut. Politeknik Jember sejauh ini menjadi perguruan tinggi paling serius mengambil Paulo.
Beasiswa bukan hanya diberikan pada Paulo Sitanggang, tetapi juga tiga pesepakbola asal Jember lainnya yang berprestasi. Mereka adalah Sabeq Fahmi Fahrezi (Timnas U-19), Bayu Gatra (Timnas U-23), serta Cakra Yudha (pemain Pra-PON Jatim).
(wbs)