Misi besar Garuda Jaya Tembus Piala Dunia U-20
A
A
A
Sindonews.com - Program pelatihan nasional (pelatnas) jangka panjang tim nasional (timnas) U-19 telah disepakati. Jika melihat program yang dibentuk juru taktik timnas U-19, Indra Sjafri, PSSI memprediksi para penggawa tim Garuda Jaya, julukan timnas U-19, akan menghabiskan waktunya hampir 99 persen di Pelatnas.
Misi besar timnas U-19 pun dimulai. Berlaga di putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar, Oktober 2014 mendatang, dan mampu masuk empat besar yang berarti satu tiket ke Piala Dunia (PD) U-20 di Selandia Baru 2015 jadi incaran. Melihat misi besar tersebut, PSSI berharap semua pihak bisa mendukung penuh semua program yang ada.
PSSI, Badan Tim Nasional (BTN), dan Indra, telah sepakat membebaskan para penggawa timnas U-19 memilih karirnya di masa mendatang. Termasuk jika adanya jalinan kontrak dengan klub yang ingin memanfaatkan jasa si pemain itu sendiri. Walau begitu, PSSI dan BTN tetap tegaskan jika kepentingan timnas ada di atas segalanya.
''Kami tidak bisa intervensi itu. Tapi yang kami pastikan, dengan adanya program pelatnas konsekwensi pemain hampir pasti tidak pernah bisa melakukan aktifitas hari-hari di klub. Tetapi toh anak-anak ini akan ditempa, yang saya kalkulasi 99 persen hidupnya ada di pelatnas,” ungkap Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono.
Jika nantinya ada klub yang membandel terkait pemanggilan pemain ke klub, PSSI tidak akan tinggal diam. Untuk mengantisipasi itu, PSSI akan siapkan regulasi jika ada klub yang mencoba melarang pemain yang dikontraknya untuk hadir di Pelatnas. Salah satunya dengan menjatuhkan sanksi.
''Yang kami sebut sebagai mem-back up adalah, pertama kami ingin bicara kepada klub jika ini misi besar. Dan visinya harus sama sehingga suportnya juga harus all out, baik bagi kami di PSSI dan juga klub. Itu upaya untuk menyamakan pemahaman visi misi,” papar Jodri, sapaan akrab Joko Driyono.
''Tidak cukup dari situ, tapi akan kami dorong juga dari sisi regulasi. Misalnya bagaimana jika klub tidak melepas? Kalau klub tidak melepas, PSSI akan menggunakan kewenangannya agar hal yang demikian tidak terjadi. Jika bentuknya sanksi atau yang lain akan kami pikirkan. Tapi ini misi bersama dan semuanya wajib mendukung,” sambungnya.
Indra pun menegaskan jika tim kepelatihan Garuda Jaya, tidak bisa mematahkan hak pemain untuk menjalin kerja sama dengan klub. Tapi yang harus digarisbawahi oleh semua pihak menurut pelatih asal Padang, Sumatra Barat, tersebut, adalah, saling menunjukkan komitmen demi kejayaan Timnas U-19.
''Timnas tidak punya pemain, tapi klub yang punya pemain. Di Timnas U-19 belum semuanya punya klub. Tapi seadainya ada pemain yang belum punya klub mau cari klub, saya sebagai pelatih tidak ada hak untuk melarang mereka,” papar Indra, yang mengantar timnas U-19 keluar sebagai jawara Piala AFF U-19 edisi 2013.
''Kami semua sudah menjalin kesepakatan di sini, yaitu kami punya satu langkah besar lagi untuk lolos ke Piala Dunia U-20 pada 2015 di Selandia Baru. Karena keberhasilan bisa dicapai jika ada komitmen yang sama antara klub dan juga pemain itu sendiri,” lanjut Indra.
Tidak hanya dari segi teknis, PSSI menyediakan segala keprluan Timnas U-19. Untuk menyambut Pelatnas jangka panjang yang akan dilakukan, PSSI pun siap mendukung penuh termasuk soal dana. Bicara soal dana, semuanya dibebankan kepada PSSI. Sementara BTN, tidak diizinkan untuk mencari dana sendiri karena akan terjadi tumpang tindih.
''Soal kisaran biaya, tunggu saja sampai satu minggu lagi. Karena Coach Indra, baru akan menyampaikan semua programnya nanti seperti apa. Tapi yang pasti, PSSI mendukung penuh semua pencapaian target yang ada,” tutup Joko.
Misi besar timnas U-19 pun dimulai. Berlaga di putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar, Oktober 2014 mendatang, dan mampu masuk empat besar yang berarti satu tiket ke Piala Dunia (PD) U-20 di Selandia Baru 2015 jadi incaran. Melihat misi besar tersebut, PSSI berharap semua pihak bisa mendukung penuh semua program yang ada.
PSSI, Badan Tim Nasional (BTN), dan Indra, telah sepakat membebaskan para penggawa timnas U-19 memilih karirnya di masa mendatang. Termasuk jika adanya jalinan kontrak dengan klub yang ingin memanfaatkan jasa si pemain itu sendiri. Walau begitu, PSSI dan BTN tetap tegaskan jika kepentingan timnas ada di atas segalanya.
''Kami tidak bisa intervensi itu. Tapi yang kami pastikan, dengan adanya program pelatnas konsekwensi pemain hampir pasti tidak pernah bisa melakukan aktifitas hari-hari di klub. Tetapi toh anak-anak ini akan ditempa, yang saya kalkulasi 99 persen hidupnya ada di pelatnas,” ungkap Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono.
Jika nantinya ada klub yang membandel terkait pemanggilan pemain ke klub, PSSI tidak akan tinggal diam. Untuk mengantisipasi itu, PSSI akan siapkan regulasi jika ada klub yang mencoba melarang pemain yang dikontraknya untuk hadir di Pelatnas. Salah satunya dengan menjatuhkan sanksi.
''Yang kami sebut sebagai mem-back up adalah, pertama kami ingin bicara kepada klub jika ini misi besar. Dan visinya harus sama sehingga suportnya juga harus all out, baik bagi kami di PSSI dan juga klub. Itu upaya untuk menyamakan pemahaman visi misi,” papar Jodri, sapaan akrab Joko Driyono.
''Tidak cukup dari situ, tapi akan kami dorong juga dari sisi regulasi. Misalnya bagaimana jika klub tidak melepas? Kalau klub tidak melepas, PSSI akan menggunakan kewenangannya agar hal yang demikian tidak terjadi. Jika bentuknya sanksi atau yang lain akan kami pikirkan. Tapi ini misi bersama dan semuanya wajib mendukung,” sambungnya.
Indra pun menegaskan jika tim kepelatihan Garuda Jaya, tidak bisa mematahkan hak pemain untuk menjalin kerja sama dengan klub. Tapi yang harus digarisbawahi oleh semua pihak menurut pelatih asal Padang, Sumatra Barat, tersebut, adalah, saling menunjukkan komitmen demi kejayaan Timnas U-19.
''Timnas tidak punya pemain, tapi klub yang punya pemain. Di Timnas U-19 belum semuanya punya klub. Tapi seadainya ada pemain yang belum punya klub mau cari klub, saya sebagai pelatih tidak ada hak untuk melarang mereka,” papar Indra, yang mengantar timnas U-19 keluar sebagai jawara Piala AFF U-19 edisi 2013.
''Kami semua sudah menjalin kesepakatan di sini, yaitu kami punya satu langkah besar lagi untuk lolos ke Piala Dunia U-20 pada 2015 di Selandia Baru. Karena keberhasilan bisa dicapai jika ada komitmen yang sama antara klub dan juga pemain itu sendiri,” lanjut Indra.
Tidak hanya dari segi teknis, PSSI menyediakan segala keprluan Timnas U-19. Untuk menyambut Pelatnas jangka panjang yang akan dilakukan, PSSI pun siap mendukung penuh termasuk soal dana. Bicara soal dana, semuanya dibebankan kepada PSSI. Sementara BTN, tidak diizinkan untuk mencari dana sendiri karena akan terjadi tumpang tindih.
''Soal kisaran biaya, tunggu saja sampai satu minggu lagi. Karena Coach Indra, baru akan menyampaikan semua programnya nanti seperti apa. Tapi yang pasti, PSSI mendukung penuh semua pencapaian target yang ada,” tutup Joko.
(aww)