Coach Nath khawatirkan rebound timnya
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang bergulirnya musim reguler NBL Indonesia 2013-2014, pelatih Pelita Jaya, Nathaniel Canson masih mengkhawatirkan masalah rebound timnya. Menurutnya, rebound yang pada musim lalu menjadi masalah utama PJ, akan kembali terasa sepanjang musim ini
Dengan tidak adanya ”big man” baru, Coach Nath lagi-lagi harus berharap lebih dari kapten tim Andy ’Batam’ Poedjakesuma untuk mengumpulkan lebih banyak rebound.
”Masalah utama tim ini adalah rebound. Jika saja tim ini punya rebounder yang handal, maka saya tidak perlu pusing karena artinya tim ini sudah komplit”, kata Coach Nath di situs resmi NBL Indonesia.
”Bayangkan saja, rebounder terbaik saya adalah seorang wing, dan dia (Batam) adalah pemain paling tua di tim”, tambahnya.
Dengan raihan 6,9 rebound per game musim kemarin, Batam memang menjadi rebounder terbaik PJ diatas Ponsianus Indrawan (Komink) dan Fidyan Dini yang bermain di posisi 4 dan 5. Berperan sebagai big man PJ, justru Komink dan Fidyan Dini yang seharusnya mengumpulkan lebih banyak rebound dibandingkan Batam.
”Masalahnya dengan Fidyan Dini, kita sudah tidak bisa memaksakan dia untuk mengumpulkan lebih banyak rebound karena dia bukanlah rebounder alami”, jelas Coach Nath. “Banyak orang berpikir bahwa bermain di posisi center artinya harus bisa rebound, namun pada kenyataannya tidak selalu seperti itu,” tegasnya.
Namun Coach Nath tidak terlalu khawatir dengan keadaan ini karena menurutnya banyak tim-tim lain di NBL Indonesia yang memiliki masalah sama seperti PJ. ”Bukan hanya di PJ, rebound juga menjadi masalah utama pada CLS dan Garuda”, kata Coach Nath. ”Itulah mengapa kita sering menang melawan mereka,” tandasnya
Dengan tidak adanya ”big man” baru, Coach Nath lagi-lagi harus berharap lebih dari kapten tim Andy ’Batam’ Poedjakesuma untuk mengumpulkan lebih banyak rebound.
”Masalah utama tim ini adalah rebound. Jika saja tim ini punya rebounder yang handal, maka saya tidak perlu pusing karena artinya tim ini sudah komplit”, kata Coach Nath di situs resmi NBL Indonesia.
”Bayangkan saja, rebounder terbaik saya adalah seorang wing, dan dia (Batam) adalah pemain paling tua di tim”, tambahnya.
Dengan raihan 6,9 rebound per game musim kemarin, Batam memang menjadi rebounder terbaik PJ diatas Ponsianus Indrawan (Komink) dan Fidyan Dini yang bermain di posisi 4 dan 5. Berperan sebagai big man PJ, justru Komink dan Fidyan Dini yang seharusnya mengumpulkan lebih banyak rebound dibandingkan Batam.
”Masalahnya dengan Fidyan Dini, kita sudah tidak bisa memaksakan dia untuk mengumpulkan lebih banyak rebound karena dia bukanlah rebounder alami”, jelas Coach Nath. “Banyak orang berpikir bahwa bermain di posisi center artinya harus bisa rebound, namun pada kenyataannya tidak selalu seperti itu,” tegasnya.
Namun Coach Nath tidak terlalu khawatir dengan keadaan ini karena menurutnya banyak tim-tim lain di NBL Indonesia yang memiliki masalah sama seperti PJ. ”Bukan hanya di PJ, rebound juga menjadi masalah utama pada CLS dan Garuda”, kata Coach Nath. ”Itulah mengapa kita sering menang melawan mereka,” tandasnya
(dka)