Kursi kepelatihan PSM Makassar semakin memanas
A
A
A
Sindonews.com - Kursi kepelatihan PSM Makassar kembali memanas. Pasalnya, saat ini managemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri yang menaungi tim Juku Eja tengah mempelajari dua curiculum vitate (CV) pelatih asing asal Eropa dan Amerika Latin. Sementara Imran Amirullah sampai saat ini masih berstatus karateker.
Sejauh ini, managemen PSM memang sementara fokus untuk lolos ditahap verifikasi yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), bahkan belum bisa mengambil keputusan apapun. Pasalnya sejauh ini, pihaknya belum mengetahui regulasi yang akan digunakan dipenyatuan liga musim depan. Hal ini baru akan disosialisasikan pada 5 dan 6 November mendatang.
Rully Habibie, Chief Eksekutif Officer PSM membenarkan jika memang saat ini sudah ada dua pelatih asing yang melamar ke PSM. Meski sampai hari ini pihaknya belum mengambil keputusan apapun terkait hal itu. "Memang ada, sampai saat ini belum ada keputusannya, karena harus ada rapat juga," kata dia tanpa merinci siapa nama kedua pelatih asing yang melamar tersebut.
Diskuad Juku Eja, saat ini masih ditangani oleh Imran Amirullah, sebagai pelatih karateker. Hal itu dikarenakan pelatih asal Kroasia PSM Petar Segrt mengundurkan diri, hingga saat itu Imran diangkat menagani tim karena saat itu dirinya menjabat sebagai asisten pelatih.
Sejauh ini kinerja pelatih lokal ini, sudah cukup baik. Bahkan sejak dirinya menukangi Andi Oddang dkk diputaran pertama Indonesia Premier League (IPL) Imran berhasil mendulang tujuh kemenangan beruntun. Setelah itu sosok Imran kian membuktikan jika mampu dipercaya, setelah membawa Pasukan Ramang lolos dibabak play-off setelah finis diurutan kedua. Dari empat laga yang dilakoni, klub asuhannya hanya kalah dengan Pro Duta, bahkan kekalahannya hanya tipi yakni 1-0. Setelah itu tiga lawannya pada babak selanjutnya digilas yakni PSLS 3-0, Bontang FC 6-1 dan PSM berhasil mempermalukan Persijap Jepara dengan skor 2-0.
Bukan hanya itu, Rully juga mengatakan, dirinya sampai hari ini belum masih buta terkait regulasi yang nantinya akan dijalankan saat penyatuan liga. Baik itu masalah pemain dan pelatih. "Kita tunggu saja dululah soal itu, setelah PSSI melakukan sosialisasi regulasi pada klub nantinya," paparnya.
Sementara itu, Imran Amirullah menilai wajar jika memang ada pelatih asing ataupun lokal yang sementara melamar di PSM. Menurutnya hal itu memang tidak lepas dari nama besar PSM sendiri. "itu normal PSM klub besar dan siapa saja pelatih bisa melamar, tapi tergantung manajemen," kata dia saat dikonfirmasi Sindonews.com.
Sejauh ini, di internal managemen PSM memang direncanakan melakukan perombakan tim secara menyeluruh, baik untuk pelatih dan pemain sendiri. Khusus untuk pemain tim kepelatihan menilai skuad Juku Eja PSM membutuhkan 30 pemain untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL). Pasalnya, juga dikabarkan piala Indonesia akan digulirkan. Untuk pelatih juga tetap akan dilakukan evaluasi, karena sampai hari ini Imran yang menjadi arsitek masih berstatus karateker.
Sejauh ini, managemen PSM memang sementara fokus untuk lolos ditahap verifikasi yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), bahkan belum bisa mengambil keputusan apapun. Pasalnya sejauh ini, pihaknya belum mengetahui regulasi yang akan digunakan dipenyatuan liga musim depan. Hal ini baru akan disosialisasikan pada 5 dan 6 November mendatang.
Rully Habibie, Chief Eksekutif Officer PSM membenarkan jika memang saat ini sudah ada dua pelatih asing yang melamar ke PSM. Meski sampai hari ini pihaknya belum mengambil keputusan apapun terkait hal itu. "Memang ada, sampai saat ini belum ada keputusannya, karena harus ada rapat juga," kata dia tanpa merinci siapa nama kedua pelatih asing yang melamar tersebut.
Diskuad Juku Eja, saat ini masih ditangani oleh Imran Amirullah, sebagai pelatih karateker. Hal itu dikarenakan pelatih asal Kroasia PSM Petar Segrt mengundurkan diri, hingga saat itu Imran diangkat menagani tim karena saat itu dirinya menjabat sebagai asisten pelatih.
Sejauh ini kinerja pelatih lokal ini, sudah cukup baik. Bahkan sejak dirinya menukangi Andi Oddang dkk diputaran pertama Indonesia Premier League (IPL) Imran berhasil mendulang tujuh kemenangan beruntun. Setelah itu sosok Imran kian membuktikan jika mampu dipercaya, setelah membawa Pasukan Ramang lolos dibabak play-off setelah finis diurutan kedua. Dari empat laga yang dilakoni, klub asuhannya hanya kalah dengan Pro Duta, bahkan kekalahannya hanya tipi yakni 1-0. Setelah itu tiga lawannya pada babak selanjutnya digilas yakni PSLS 3-0, Bontang FC 6-1 dan PSM berhasil mempermalukan Persijap Jepara dengan skor 2-0.
Bukan hanya itu, Rully juga mengatakan, dirinya sampai hari ini belum masih buta terkait regulasi yang nantinya akan dijalankan saat penyatuan liga. Baik itu masalah pemain dan pelatih. "Kita tunggu saja dululah soal itu, setelah PSSI melakukan sosialisasi regulasi pada klub nantinya," paparnya.
Sementara itu, Imran Amirullah menilai wajar jika memang ada pelatih asing ataupun lokal yang sementara melamar di PSM. Menurutnya hal itu memang tidak lepas dari nama besar PSM sendiri. "itu normal PSM klub besar dan siapa saja pelatih bisa melamar, tapi tergantung manajemen," kata dia saat dikonfirmasi Sindonews.com.
Sejauh ini, di internal managemen PSM memang direncanakan melakukan perombakan tim secara menyeluruh, baik untuk pelatih dan pemain sendiri. Khusus untuk pemain tim kepelatihan menilai skuad Juku Eja PSM membutuhkan 30 pemain untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL). Pasalnya, juga dikabarkan piala Indonesia akan digulirkan. Untuk pelatih juga tetap akan dilakukan evaluasi, karena sampai hari ini Imran yang menjadi arsitek masih berstatus karateker.
(dka)