Persela alergi pemain bawel?
A
A
A
Sindonews.com -- Tak juga menemukan klub baru usai kontraknya tuntas di Persela Lamongan pada September lalu, pemain Argentina Gustavo Lopez terlihat mulai tidak tenang. Dia mulai memikirkan opsi kembali ke Stadion Surajaya demi menyelamatkan karirnya di Indonesia.
Melalui akun twitternya, Gustavo berkicau, "La Mania terima kasih banyak. aku selalu siap untuk kembalian ke persela lamongan lagi. Tapi ini keputusan management." Dari situ sudah gamblang bahwa playmaker berusia 27 tahun ini mulai menyadari dirinya tak selaris yang dibayangkan.
Tapi, maukah Persela Lamongan mempekerjakan Gustavo lagi? Ternyata harapan Gustavo bertepuk sebelah tangan. Laskar Joko Tingkir sama sekali tak memiliki hasrat menawari pemain dengan ciri khas bando di kepalanya itu kontrak baru untuk musim depan.
Pelatih Caretaker Persela Didik Ludiyanto beralasan kontrak Gustavo terlalu tinggi untuk musim depan, sedangkan timnya ingin lebih efisien. "Sulit untuk mendatangkan Gustavo lagi. Kontrak mahal, selain itu juga ada pertimbangan lain," ujar Didik. Dia tak menjelaskan secara rinci aspek lain yang menyebabkan Persela sudah tak tertarik memakai Gustavo.
Informasi yang diperoleh media ini sedikit berbeda dengan alasan yang diungkapkan Didik Ludiyanto. Salah satu sumber di internal Persela mengatakan harga kontrak bukanlah alasan utama Laskar Joko Tingkir enggan membicarakan kemungkinan baliknya Gustavo ke Stadion Surajaya.
Alasan paling mendasar adalah perilaku pemilik nama lengkap Gustavo Fabian Lopez selama semusim terakhir. Selain suka rewel, mengeluh dan kecewa dengan kondisi tim, pemain ini tidak memiliki respek terhadap asisten pelatih Didik Ludiyanto. "Gustavo kurang menghargai sosok Didik sebagai pelatih caretaker. Dia terlalu rewel," ujar sumber tersebut.
Selain itu, Persela juga sudah kadung kecewa terhadap niatan Gustavo meninggalkan Lamongan. Dalam setahun terakhir sudah dua kali dia ingin berganti klub, pertama adalah jelang Indonesia Super League (ISL) 2012-2013. Saat itu Gustavo nyaris berkostum Persija Jakarta, namun kontraknya batal karena klub ibukota itu mengalami krisis finansial.
Gustavo ternyata mengulanginya lagi beberapa waktu lalu dengan mengakui ingin bergabung di Persib Bandung. Tapi Persib mengurungkan rencana memboyongnya ke Kota Kembang dan lagi-lagi dia berniat kembali ke Lamongan ketika menyadari tak lagi dilirik klub besar.
"Sebenarnya wajar kalau pemain ingin memperkuat tim lain saat kontraknya sudah habis. Tapi di Indonesia hal seperti itu kurang etis. Apalagi kemudian pemain itu berniat kembali ke klub lamanya," tandas sumber tersebut.
Melalui akun twitternya, Gustavo berkicau, "La Mania terima kasih banyak. aku selalu siap untuk kembalian ke persela lamongan lagi. Tapi ini keputusan management." Dari situ sudah gamblang bahwa playmaker berusia 27 tahun ini mulai menyadari dirinya tak selaris yang dibayangkan.
Tapi, maukah Persela Lamongan mempekerjakan Gustavo lagi? Ternyata harapan Gustavo bertepuk sebelah tangan. Laskar Joko Tingkir sama sekali tak memiliki hasrat menawari pemain dengan ciri khas bando di kepalanya itu kontrak baru untuk musim depan.
Pelatih Caretaker Persela Didik Ludiyanto beralasan kontrak Gustavo terlalu tinggi untuk musim depan, sedangkan timnya ingin lebih efisien. "Sulit untuk mendatangkan Gustavo lagi. Kontrak mahal, selain itu juga ada pertimbangan lain," ujar Didik. Dia tak menjelaskan secara rinci aspek lain yang menyebabkan Persela sudah tak tertarik memakai Gustavo.
Informasi yang diperoleh media ini sedikit berbeda dengan alasan yang diungkapkan Didik Ludiyanto. Salah satu sumber di internal Persela mengatakan harga kontrak bukanlah alasan utama Laskar Joko Tingkir enggan membicarakan kemungkinan baliknya Gustavo ke Stadion Surajaya.
Alasan paling mendasar adalah perilaku pemilik nama lengkap Gustavo Fabian Lopez selama semusim terakhir. Selain suka rewel, mengeluh dan kecewa dengan kondisi tim, pemain ini tidak memiliki respek terhadap asisten pelatih Didik Ludiyanto. "Gustavo kurang menghargai sosok Didik sebagai pelatih caretaker. Dia terlalu rewel," ujar sumber tersebut.
Selain itu, Persela juga sudah kadung kecewa terhadap niatan Gustavo meninggalkan Lamongan. Dalam setahun terakhir sudah dua kali dia ingin berganti klub, pertama adalah jelang Indonesia Super League (ISL) 2012-2013. Saat itu Gustavo nyaris berkostum Persija Jakarta, namun kontraknya batal karena klub ibukota itu mengalami krisis finansial.
Gustavo ternyata mengulanginya lagi beberapa waktu lalu dengan mengakui ingin bergabung di Persib Bandung. Tapi Persib mengurungkan rencana memboyongnya ke Kota Kembang dan lagi-lagi dia berniat kembali ke Lamongan ketika menyadari tak lagi dilirik klub besar.
"Sebenarnya wajar kalau pemain ingin memperkuat tim lain saat kontraknya sudah habis. Tapi di Indonesia hal seperti itu kurang etis. Apalagi kemudian pemain itu berniat kembali ke klub lamanya," tandas sumber tersebut.
(wbs)