PSM sulit kontrak penuh Stadion Andi Mattalatta
A
A
A
Sindonews.com - PSM Makassar dibayangi kesulitan sarana dan prasarana menjelang verifikasi oleh PSSI. Apalagi kesepakatan dengan pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) untuk menjadikan Stadion Andi Mattalatta sebagai homebase sulit mencapai kata sepakat.
Tinggal beberapa hari lagi, tahap verifikasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan dilakukan. Namun kesepatan kedua pihak hingga saat ini belum ada titik temu. Bahkan, pihak stadion memberikan deadline jika dalam pekan ini belum ada kesepakatan pihaknya akan menutup jalur dialog.
Manajer Stadion Andi Mattalatta Mirdan Midding mengatakan, saat ini pihaknya sudah sedikit demi sedikit membenahi stadion sambil menunggu keseriusan pihak manajemen PSM untuk menghadapi tahap verifikasi nantinya. "Jika minggu ini tidak ada inisiatif maka kami mohon maaf kepada seluruh pecinta PSM. Kemungkinan besar kami akan menutup dialog," kata dia.
Dirinya menjelaskan kondisi seperti ini membuat pihaknya dirugikan. Pasalnya, sejumlah klub-klub pembinaan mulai mencari alternatif lain, bahkan masyarakat pengguna stadion juga mencari tempat lain. "Untuk melakukan kontrak full sangat sulit terwujud mengingat Stadion Gelora Andi Mattalatta merupakan sarana all activity, allsport. Bukan hanya user football PSM," ujarnya.
Apalagi, kata pria berbadan gempal ini, manajemen tidak menunjukkan itikad profesional sebagaimana layaknya klub profesional. Hal ini jelasnya menjadi pertimbangan pihaknya selama ini. "Jika ingin tetap menjadikan stadion sebagai homebase maka silakan duduk bersama dengan prinsip profesional, tidak amatiran," ungkapnya.
Sebelumnya, pihak manajemen PSM memang beritikad untuk menjadikan stadion kebanggaan masyarakat Makassar tersebut sebagai homebase untuk menjalani verifikasi untuk lolos diunifikasi liga musim depan. Manajemen PSM PT Pagolona Sulawesi Mandiri sudah duduk bersama untuk membahas hak pengelolaan dan rencana renovasi stadion.
Bahkan, dari hasil rapat tertutup tersebut yang dimediasi oleh Andi Darussalam Tabussala sebagai ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), kedua belah pihak masih akan membahas, apa PSM melakukan renovasi dan kontrak full hingga hak pengelolaannya diserahkan ke managemen. Atau hanya kontrak perpertandingan dan tidak mendapat hak pengelolaan.
Bahkan, untuk membahas lebih lanjut, manajemen PSM kembali mengagendakan untuk bertemu dengan pihak YOSS untuk menentukan sikap. Pasalnya, persoalan sarana merupakan hal yang urgent dalam tahap verifikasi kali ini. Selain unsur finansial, legalitas dan aspek pembinaan klub peserta Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Media officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, pihaknya memang sudah mengagendakan pertemuan, namun kapan waktunya dirinya belum mengetahui pasti. Saat ditanya soal kontrak stadion yang tidak memungkinkan untuk permusim dirinya masih enggan untuk komentar. "Saya no comment Sampai meeting berikutnya dengan pihak mereka (YOSS) selesai," ujar wanita yang akrab disapa Wina ini.
Tinggal beberapa hari lagi, tahap verifikasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan dilakukan. Namun kesepatan kedua pihak hingga saat ini belum ada titik temu. Bahkan, pihak stadion memberikan deadline jika dalam pekan ini belum ada kesepakatan pihaknya akan menutup jalur dialog.
Manajer Stadion Andi Mattalatta Mirdan Midding mengatakan, saat ini pihaknya sudah sedikit demi sedikit membenahi stadion sambil menunggu keseriusan pihak manajemen PSM untuk menghadapi tahap verifikasi nantinya. "Jika minggu ini tidak ada inisiatif maka kami mohon maaf kepada seluruh pecinta PSM. Kemungkinan besar kami akan menutup dialog," kata dia.
Dirinya menjelaskan kondisi seperti ini membuat pihaknya dirugikan. Pasalnya, sejumlah klub-klub pembinaan mulai mencari alternatif lain, bahkan masyarakat pengguna stadion juga mencari tempat lain. "Untuk melakukan kontrak full sangat sulit terwujud mengingat Stadion Gelora Andi Mattalatta merupakan sarana all activity, allsport. Bukan hanya user football PSM," ujarnya.
Apalagi, kata pria berbadan gempal ini, manajemen tidak menunjukkan itikad profesional sebagaimana layaknya klub profesional. Hal ini jelasnya menjadi pertimbangan pihaknya selama ini. "Jika ingin tetap menjadikan stadion sebagai homebase maka silakan duduk bersama dengan prinsip profesional, tidak amatiran," ungkapnya.
Sebelumnya, pihak manajemen PSM memang beritikad untuk menjadikan stadion kebanggaan masyarakat Makassar tersebut sebagai homebase untuk menjalani verifikasi untuk lolos diunifikasi liga musim depan. Manajemen PSM PT Pagolona Sulawesi Mandiri sudah duduk bersama untuk membahas hak pengelolaan dan rencana renovasi stadion.
Bahkan, dari hasil rapat tertutup tersebut yang dimediasi oleh Andi Darussalam Tabussala sebagai ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), kedua belah pihak masih akan membahas, apa PSM melakukan renovasi dan kontrak full hingga hak pengelolaannya diserahkan ke managemen. Atau hanya kontrak perpertandingan dan tidak mendapat hak pengelolaan.
Bahkan, untuk membahas lebih lanjut, manajemen PSM kembali mengagendakan untuk bertemu dengan pihak YOSS untuk menentukan sikap. Pasalnya, persoalan sarana merupakan hal yang urgent dalam tahap verifikasi kali ini. Selain unsur finansial, legalitas dan aspek pembinaan klub peserta Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Media officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, pihaknya memang sudah mengagendakan pertemuan, namun kapan waktunya dirinya belum mengetahui pasti. Saat ditanya soal kontrak stadion yang tidak memungkinkan untuk permusim dirinya masih enggan untuk komentar. "Saya no comment Sampai meeting berikutnya dengan pihak mereka (YOSS) selesai," ujar wanita yang akrab disapa Wina ini.
(aww)