PSM ancang-ancang pindah homebase
A
A
A
Sindonews.com - PT Pagolona Sulawesi Mandiri yang menaungi PSM Makassar bersikap tegas. Mereka bersiap memboyong PSM pindah homebase jika tidak bisa mendapatkan kesepakatan dengan Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menjadikan Stadion Andi Mattalatta sebagai markas saat berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Apalagi, saat ini kedua belah pihak saling bersikukuh. Pihak stadion sudah mengultimatum manajemen PSM yang dinakhodai Rully Habibie untuk melakukan kesepakatan minggu ini, namun pihak managemen menilai pihak stadion melanggar komitmen awal untuk tidak mengeluarkan komentar sebelum pertemuan selanjutnya dilakukan. Bukan hanya itu, pengelola stadion juga belum memberikan minutes of meeting pada pertemuan sebelumnya.
Chief Eksekutif Officer (CEO) PSM Rully Habibie mengatakan, dirinya menyayangkan apa yang disampaikan pihak pengelola stadion, bahkan memberikan ultimatum kepada pihak managemen. Dirinya mengatakan, pihak PSM berusaha agar semua bisa diselesaikan secara baik-baik.
Dengan cara yang elegan. Namun pihak pengelola stadion sepertinya enggan dan terus-menerus menekan dengan cara lebih memilih berbicara di media daripada menghubungi langsung pihak manajemen PSM.
"Sekarang kami ingin tahu apakah semua yang mereka sampaikan lewat media adalah pernyataan resmi. Kalau memang pernyataan resmi tolong sampaikan secara langsung kepada manajemen PSM agar kami bisa segera mencari stadion lain untuk menjadi home base PSM," kata dia.
Dirinya menjelaskan, timnya tidak ingin kesempatan bermain di kompetisi tertinggi di dindonesia tersebut, gagal hanya karena persoalan stadion. Pasalnya verifikasi nantinya akan membahas soal sarana dan prasarana klub.
"Sesuai kesepakatan pada meeting bersama yang dihadiri pihak YOSS dan saya selaku perwakilan manajemen PSM serta dimediasi oleh Ketua KONI Sulsel tanggal 1 November bahwa kedua belah pihak berkomitmen dan bersepakat untuk tidak menyampaikan statement apapun terkait stadion sampai pertemuan berikutnya digelar," jelasnya.
Setelah itu, pihak manajemen PSM meminta waktu satu hingga dua minggu untuk menyelesaikan masalah stadion tersebut, bukan hanya itu seharusnya minute of meeting (MoM) sebelumnya sudah diberikan kepada masing-masing yang ada pada pertemuan sebelumnya. Kalau mereka berbicara soal profesional sekarang siapa yang tidak profesional," tutup Rully.
Sebelumnya, manajemen PSM memang telah mencari beberapa alternatif stadion apabila tidak menemui kesepakatan dengan pihak pengelola Stadion Andi Mattalatta. Kekecewaan pun memuncak kala pihak pengelola stadion dianggap melanggar komitmen oleh manajemen PSM. Sejumlah stadion sudah dilihat seperti Stadion Lapa Tau dengan kapasitas 15 ribu penontong, serta Stadion Gelora Mandiri yang berkapasitas 20 ribu penonton.
Apalagi, saat ini kedua belah pihak saling bersikukuh. Pihak stadion sudah mengultimatum manajemen PSM yang dinakhodai Rully Habibie untuk melakukan kesepakatan minggu ini, namun pihak managemen menilai pihak stadion melanggar komitmen awal untuk tidak mengeluarkan komentar sebelum pertemuan selanjutnya dilakukan. Bukan hanya itu, pengelola stadion juga belum memberikan minutes of meeting pada pertemuan sebelumnya.
Chief Eksekutif Officer (CEO) PSM Rully Habibie mengatakan, dirinya menyayangkan apa yang disampaikan pihak pengelola stadion, bahkan memberikan ultimatum kepada pihak managemen. Dirinya mengatakan, pihak PSM berusaha agar semua bisa diselesaikan secara baik-baik.
Dengan cara yang elegan. Namun pihak pengelola stadion sepertinya enggan dan terus-menerus menekan dengan cara lebih memilih berbicara di media daripada menghubungi langsung pihak manajemen PSM.
"Sekarang kami ingin tahu apakah semua yang mereka sampaikan lewat media adalah pernyataan resmi. Kalau memang pernyataan resmi tolong sampaikan secara langsung kepada manajemen PSM agar kami bisa segera mencari stadion lain untuk menjadi home base PSM," kata dia.
Dirinya menjelaskan, timnya tidak ingin kesempatan bermain di kompetisi tertinggi di dindonesia tersebut, gagal hanya karena persoalan stadion. Pasalnya verifikasi nantinya akan membahas soal sarana dan prasarana klub.
"Sesuai kesepakatan pada meeting bersama yang dihadiri pihak YOSS dan saya selaku perwakilan manajemen PSM serta dimediasi oleh Ketua KONI Sulsel tanggal 1 November bahwa kedua belah pihak berkomitmen dan bersepakat untuk tidak menyampaikan statement apapun terkait stadion sampai pertemuan berikutnya digelar," jelasnya.
Setelah itu, pihak manajemen PSM meminta waktu satu hingga dua minggu untuk menyelesaikan masalah stadion tersebut, bukan hanya itu seharusnya minute of meeting (MoM) sebelumnya sudah diberikan kepada masing-masing yang ada pada pertemuan sebelumnya. Kalau mereka berbicara soal profesional sekarang siapa yang tidak profesional," tutup Rully.
Sebelumnya, manajemen PSM memang telah mencari beberapa alternatif stadion apabila tidak menemui kesepakatan dengan pihak pengelola Stadion Andi Mattalatta. Kekecewaan pun memuncak kala pihak pengelola stadion dianggap melanggar komitmen oleh manajemen PSM. Sejumlah stadion sudah dilihat seperti Stadion Lapa Tau dengan kapasitas 15 ribu penontong, serta Stadion Gelora Mandiri yang berkapasitas 20 ribu penonton.
(aww)