Soal program anti doping, ITF cuekin kritikan
A
A
A
Sindonews.com - Perdebatan tentang sistem anti doping yang diterapkan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF), memang menuai banyak protes dari sejumlah petenis yang merasa dirugikan tentang hasil tes itu.
Sebut saja Novak Djokovic, petenis Serbia ini mengklaim jika sistem itu terlihat tidak adil. Tak ingin terus dihujani dengan kritikan, Stuart Miller selaku manajer anti doping ITF, akhirnya angkat bicara seputar permasalahan ini.
Miller mengatakan dengan adanya penerapan sistem anti doping ini, maka olahraga tenis bisa menekan pemain yang berbuat ''nakal''. Karena mereka tidak bisa menghindar ketika proses itu dijalannya. Marin Cilic dan Viktor Troicki, merupakan salah satu bukti bahwa ITF benar-benar menjalankan program ini dengan baik. Pasalnya, petenis terbaik dunia itu terbukti mengkonsumsi zat yang dilarang oleh badan ini.
"Saya pikir ITF telah melakukan pekerjaan yang baik dalam program ini, dan kami sudah cukup bukti dengan terungkapnya Cilic serta Troicki. Saya hanya meminta kepada pihak yang mencibir ITF bahwa mereka seharusnya tidak melupakan kedua kasus ini, yang pada akhirnya ITF menjatuhkan sanksi kepada atlet yang bersangkutan," ucap Miller dilansir Super Sport, Jumat (15/11/2013).
"Bagi saya hal itu sudah menunjukkan bahwa program ini berjalan dengan baik, setelah ITF menangkap pemain yang terbukti bersalah. Jadi saya tidak berpikir jika sistem ini tidak adil," sambungnya.
Miller menambahkan, ITF akan bertanggung jawab atas penegakan hukum, manajemen dan administrasi dari program anti-doping yang dijalankan ini.
"Saya yakin program anti-doping ini menggunakan alat yang baik. Tetapi kita juga harus ingat, kita juga membutuhkan efek jera dan efek pencegahan bagi para pemain," tutup Miller.
Sebut saja Novak Djokovic, petenis Serbia ini mengklaim jika sistem itu terlihat tidak adil. Tak ingin terus dihujani dengan kritikan, Stuart Miller selaku manajer anti doping ITF, akhirnya angkat bicara seputar permasalahan ini.
Miller mengatakan dengan adanya penerapan sistem anti doping ini, maka olahraga tenis bisa menekan pemain yang berbuat ''nakal''. Karena mereka tidak bisa menghindar ketika proses itu dijalannya. Marin Cilic dan Viktor Troicki, merupakan salah satu bukti bahwa ITF benar-benar menjalankan program ini dengan baik. Pasalnya, petenis terbaik dunia itu terbukti mengkonsumsi zat yang dilarang oleh badan ini.
"Saya pikir ITF telah melakukan pekerjaan yang baik dalam program ini, dan kami sudah cukup bukti dengan terungkapnya Cilic serta Troicki. Saya hanya meminta kepada pihak yang mencibir ITF bahwa mereka seharusnya tidak melupakan kedua kasus ini, yang pada akhirnya ITF menjatuhkan sanksi kepada atlet yang bersangkutan," ucap Miller dilansir Super Sport, Jumat (15/11/2013).
"Bagi saya hal itu sudah menunjukkan bahwa program ini berjalan dengan baik, setelah ITF menangkap pemain yang terbukti bersalah. Jadi saya tidak berpikir jika sistem ini tidak adil," sambungnya.
Miller menambahkan, ITF akan bertanggung jawab atas penegakan hukum, manajemen dan administrasi dari program anti-doping yang dijalankan ini.
"Saya yakin program anti-doping ini menggunakan alat yang baik. Tetapi kita juga harus ingat, kita juga membutuhkan efek jera dan efek pencegahan bagi para pemain," tutup Miller.
(irc)