Biarpun dibayar miliaran, Indra tolak uji coba Timnas U-19
A
A
A
Sindonews.com - Pembenahan kondisi fisik masih jadi fokus pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Indra Sjafri. Program itu pula yang memaksa nakhoda berusia 50 tahun tersebut menolak beberapa agenda uji coba untuk Garuda Jaya, julukan timnas U-19.
Pelatihan nasional (pelatnas) jangka panjang diambil Indra untuk mempersiapan Timnas U-19 berlaga di putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar, Oktober 2014 mendatang. Pelatnas yang tengah berlangsung di Batu, Jawa Timur, tersebut, saat ini baru memasuki fase pertama. Yaitu persiapan umum.
Masih ingin fokus di fase tersebut, Indra pun mengaku sempat membatalkan ada beberapa permintaan uji coba. Dirinya pun menolak keras, jika ada pihak yang ingin memberikan lawan uji coba bagi Evan Dimas dkk. Karena adanya laga uji coba untuk saat ini, dinilainya malah akan mengganggu konsentrasi tim pelatih dalam membenahi kondisi fisik para pemainnya.
"Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, jika Pelatnas jangka panjang dibagi dalam tiga tahapan. Pertama fokus pada general preparation, spesific preparation, dan yang ketiga atau jelang berlaga di Piala AFC U-19, akan diberlakukan pra kompetisi," ungkap Indra di Jakarta.
"Kalau baru di tahapan general preparation sudah mau diajak untuk uji coba, dibayar beberapa puluh miliar pun akan saya tolak. Karena apa? Karena di fase ini, belum saatnya pemain diberikan tanding uji coba. Kalau ada uji coba, mau bunuh-bunuhan sama saya," sambungnya.
Menurut Indra, akan berbeda jika tawaran uji coba datang saat timnas U-19 ada dalam tahapan persiapan secara spesifik dan pra kompetisi. Karena ditahapan kedua tersebut, pelatih yang sukses membawa timnas U-19 keluar sebagai juara Piala AFF U-19 2013 tersebut, menilai anak-anak asuhnya sudah lebih siap.
"Jangan juga hanya latihan terus, waktu kerja dan istirahat harus imbang. Istirahat bagian dari latihan, kalau latihan terus bisa over training. Saya menjaga supaya peak performance anak – anak berada pada puncak di Oktober 2014," paparnya.
Untuk meningkatkan kondisi fisik para pemain timnas U-19, Indra membagi dua porsi latihan. Yaitu dengan menempa kondisi fisik lewat latihan dengan bola dan tanpa bola. Tapi pelatih asal Padang, Sumatra Barat, tersebut, lebih memberikan porsi lebih untuk latihan dengan bola.
"Saya gampang-gampang saja, kalau pemain menyerah, maka akan tumbang. Ini seleksi alam. Sejauh ini hasilnya masih seperti dulu. Evan Dimas memperoleh nilai VO2 Max, 59-60, kemudian Zulfiandi dan Hargianto memperoleh nilai 57-58. Nilai VO2 Max mereka stabil, karena waktu libur latihan, mereka masih menjaga kondisi tubuh,” papar Indra.
Sejauh ini, dari 40 pemain yang dipanggil Badan Tim Nasional (BTN) untuk mengikuti proses pelatnas jangka panjang, baru ada 37 pemain yang bisa bergabung. Tiga nama yang sejauh ini belum bisa bergabung karena masih didera cidera ada Seprian David Maulana, Terens Owang Puhiri, dan Rudolof Yandi Basna.
Pelatihan nasional (pelatnas) jangka panjang diambil Indra untuk mempersiapan Timnas U-19 berlaga di putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar, Oktober 2014 mendatang. Pelatnas yang tengah berlangsung di Batu, Jawa Timur, tersebut, saat ini baru memasuki fase pertama. Yaitu persiapan umum.
Masih ingin fokus di fase tersebut, Indra pun mengaku sempat membatalkan ada beberapa permintaan uji coba. Dirinya pun menolak keras, jika ada pihak yang ingin memberikan lawan uji coba bagi Evan Dimas dkk. Karena adanya laga uji coba untuk saat ini, dinilainya malah akan mengganggu konsentrasi tim pelatih dalam membenahi kondisi fisik para pemainnya.
"Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, jika Pelatnas jangka panjang dibagi dalam tiga tahapan. Pertama fokus pada general preparation, spesific preparation, dan yang ketiga atau jelang berlaga di Piala AFC U-19, akan diberlakukan pra kompetisi," ungkap Indra di Jakarta.
"Kalau baru di tahapan general preparation sudah mau diajak untuk uji coba, dibayar beberapa puluh miliar pun akan saya tolak. Karena apa? Karena di fase ini, belum saatnya pemain diberikan tanding uji coba. Kalau ada uji coba, mau bunuh-bunuhan sama saya," sambungnya.
Menurut Indra, akan berbeda jika tawaran uji coba datang saat timnas U-19 ada dalam tahapan persiapan secara spesifik dan pra kompetisi. Karena ditahapan kedua tersebut, pelatih yang sukses membawa timnas U-19 keluar sebagai juara Piala AFF U-19 2013 tersebut, menilai anak-anak asuhnya sudah lebih siap.
"Jangan juga hanya latihan terus, waktu kerja dan istirahat harus imbang. Istirahat bagian dari latihan, kalau latihan terus bisa over training. Saya menjaga supaya peak performance anak – anak berada pada puncak di Oktober 2014," paparnya.
Untuk meningkatkan kondisi fisik para pemain timnas U-19, Indra membagi dua porsi latihan. Yaitu dengan menempa kondisi fisik lewat latihan dengan bola dan tanpa bola. Tapi pelatih asal Padang, Sumatra Barat, tersebut, lebih memberikan porsi lebih untuk latihan dengan bola.
"Saya gampang-gampang saja, kalau pemain menyerah, maka akan tumbang. Ini seleksi alam. Sejauh ini hasilnya masih seperti dulu. Evan Dimas memperoleh nilai VO2 Max, 59-60, kemudian Zulfiandi dan Hargianto memperoleh nilai 57-58. Nilai VO2 Max mereka stabil, karena waktu libur latihan, mereka masih menjaga kondisi tubuh,” papar Indra.
Sejauh ini, dari 40 pemain yang dipanggil Badan Tim Nasional (BTN) untuk mengikuti proses pelatnas jangka panjang, baru ada 37 pemain yang bisa bergabung. Tiga nama yang sejauh ini belum bisa bergabung karena masih didera cidera ada Seprian David Maulana, Terens Owang Puhiri, dan Rudolof Yandi Basna.
(aww)