Presiden AFC akui Timnas Indonesia U-19 hebat
A
A
A
Sindonews.com - Kunjungan Presiden Konfederasi Sepak bola Asia (AFC), Sheikh Salman bi Ebrahim Al Khalifa ke PSSI, Sabtu (16/11), seharusnya jadi sinyal positif jika sepak bola Indonesia mulai kembali dipandang setidaknya dikawasan Asia. Tak hanya itu Presiden AFC pun tak segan-segan Timnas U-19 hebat.
Sheikh Salman mengatakan AFC pun berjanji akan terus mendukung persepakbolaan Indonesia. “Sejujurnya, saya bahagia bahwa PSSI sudah berada di dalam jalur yang tepat. Saya berharap PSSI bisa lebih stabil lagi,” kata Shaikh Salman dalam jumpa wartawan seusai melakukan pertemuan di Temporary Office di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
Menurut Sheikh, sepak bola Indonesia sendiri sangat patut untuk dibantu. Selain karena kekisruhan yang sudah berakhir, potensi sepak bola Indonesia yang besar menjadi penyebabnya.
“Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda yang positif. Itu terlihat mulai dari level klub, internasional hingga timnas. Saya juga gembira timnas Indonesia U-19 berhasil meraih pencapaian bagus, begitupun timnas senior walau kalah 0-1,” papar pria asal Bahrain ini.
Ia menambahkan bahwa AFC siap membantu PSSI. Itu akan dilakukan bila PSSI mempunyai program yang jelas. “Bagi kami, perlu waktu untuk membenahi semua. Maka itu, harus sabar. Semua masalah memerlukan proses pembenahan secara maksimal sehingga PSSI kembali ke jalurnya,” sambungnya
Sementara itu, Sekretaris Jendral PSSI, Joko Driyono memastikan bila kedatangan Sheikh Salman turut mendukung reformasi manajemen organisasi Indonesia.
Ya, Presiden Asian Football Confederation (AFC), Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa datang ke Indonesia dan bertemu dengan PSSI pada Sabtu (16/11) sore ini.
"Kami menyebutnya Indonesia Millenium Football Development. Berbagai hal dibahas, di antaranya FIFA Goal Project, Restrukturisasi manajemen organisasi, Unifikasi Liga, Tim Nasional, hingga isu pengaturan skor di sepakbola Indonesia," terang Joko di Kantor PSSI, Senayan, dalam keterangan persnya
Konflik berkepanjangan yang sempat terjadi ditubuh organisasi tertinggi sepak bola di Indonesia, memang menimbulkan banyak dampak negatif. Dimana terjadinya dualisme klub, dualisme kompetisi, dualisme organisasi, adalah fakta-fakta yang sempat mewarnai.
Sheikh Salman mengatakan AFC pun berjanji akan terus mendukung persepakbolaan Indonesia. “Sejujurnya, saya bahagia bahwa PSSI sudah berada di dalam jalur yang tepat. Saya berharap PSSI bisa lebih stabil lagi,” kata Shaikh Salman dalam jumpa wartawan seusai melakukan pertemuan di Temporary Office di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
Menurut Sheikh, sepak bola Indonesia sendiri sangat patut untuk dibantu. Selain karena kekisruhan yang sudah berakhir, potensi sepak bola Indonesia yang besar menjadi penyebabnya.
“Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda yang positif. Itu terlihat mulai dari level klub, internasional hingga timnas. Saya juga gembira timnas Indonesia U-19 berhasil meraih pencapaian bagus, begitupun timnas senior walau kalah 0-1,” papar pria asal Bahrain ini.
Ia menambahkan bahwa AFC siap membantu PSSI. Itu akan dilakukan bila PSSI mempunyai program yang jelas. “Bagi kami, perlu waktu untuk membenahi semua. Maka itu, harus sabar. Semua masalah memerlukan proses pembenahan secara maksimal sehingga PSSI kembali ke jalurnya,” sambungnya
Sementara itu, Sekretaris Jendral PSSI, Joko Driyono memastikan bila kedatangan Sheikh Salman turut mendukung reformasi manajemen organisasi Indonesia.
Ya, Presiden Asian Football Confederation (AFC), Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa datang ke Indonesia dan bertemu dengan PSSI pada Sabtu (16/11) sore ini.
"Kami menyebutnya Indonesia Millenium Football Development. Berbagai hal dibahas, di antaranya FIFA Goal Project, Restrukturisasi manajemen organisasi, Unifikasi Liga, Tim Nasional, hingga isu pengaturan skor di sepakbola Indonesia," terang Joko di Kantor PSSI, Senayan, dalam keterangan persnya
Konflik berkepanjangan yang sempat terjadi ditubuh organisasi tertinggi sepak bola di Indonesia, memang menimbulkan banyak dampak negatif. Dimana terjadinya dualisme klub, dualisme kompetisi, dualisme organisasi, adalah fakta-fakta yang sempat mewarnai.
(wbs)