Soal home base PSM, tergantung YOSS
A
A
A
Sindonews.com -- Persoalan home base PSM yang saat ini masih belum pasti, terus bergulir, apalagi antara pihak managemen PSM PT Pagolona Sulawesi Mandiri, dan pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) belum menuai tanda kesepakatan.
Tarik ulur antar kedua belah pihak ini, terus terjadi apalagi manajemen PSM Makassar berniat mengelola secara penuh Stadion Gelora Andi Mattalatta, yang ditarget sebagai home base PSM saat lolos diunifikasi liga musim depan. Sementara pihak stadion juga masih tetap bertahan jika aspek pengelolaan tetap diberikan kepada pihaknya.
Dengan kondisi tersebut, pihak managemen PSM saat ini sudah menjalankan plan B yakni mencari alternatif stadion lainnya yakni stadion Gelora Mandiri yang ada di kota Parepare. Bahkan, pihak managemen PSM sudah melakukan survey terhadap stadion tersebut, untuk langkah antisipasi, pasalnya soal stadion ini masuk dalam item penting pada tahap verifikasi yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Andi Darussalam Tabussala yang bertindak sebagai mediator kedua-belah pihak menilai YOSS tidak mau memberikan hak pengelolaan. Padahal, PSM telah mengajukan penawaran pengelolan berjangka dengan investasi senilai renovasi stadion. "Saat ini semua tergantung dengan YOSS, apakah mau dalam kerjasama dengan managemen PSM memberikan pengelolaan selama beberapa tahun sesuai dengan nilai investasi dalam renovasi stadion," kata dia.
Dirinya mengatakan, semua tentu ingin PSM bermaskas di Makassar tapi, jika PSM mengeluarkan investasi tentu pihaknya ingin pengelolaan stadion ditangani oleh managemen. "Supaya pemeliharaan stadion tetap baik, apalagi jika PSM dapat prestasi tinggi mewakili indonesia piala AFC maka verifikasi stadion lebih mudah," ungkap salah satu kandidat direktur olahraga PSM ini.
Sementara itu, Pengelola stadion Andi Mattalatta Mirdan Midding menyebut sulit bagi pihaknya memberikan sepenuhnya kepengelolaan Stadion Terlebih, ada kesepakatan pada rapat KONI pada 1978 yang memberikan kewenangan pada YOSS sebagai penanggungjawab kepengelolaan. "Kalau diberikan artinya melanggar aturan, tapi nanti kita lihat bagaimana ke depannya," ujar dia.
Bukan hanya itu, Mirdan juga mengatakan kompleks stadion tidak hanya digunakan untuk keperluan sepak bola. Banyak cabang olahraga yang juga berkepentingan. Meski begitu, kata dia dirinya tetap membuka dialog antara managemen PSM untuk membicarakan hal ini lebih jauh lagi. "Sebenarnya tidak ada permasalahan, kita tetap menunggu pihak PSM untuk bicarakan hal ini," katanya saat dihubungi Sindonews.com.
Direktur Utama PT Pagolona Sulawesi Mandiri, Rully Habibie mengatakan Stadion Gelora Mandiri jadi pilihan alternatif bila tak ada kata sepakat dengan YOSS. Selain persoalan venue, banyak hal yang mesti segera manajemen rampungkan. "Kita memang targetkan stadion gelora Mandiri untuk rencana B, apalagi jika tidak ada kesepakatan," pungkasnya.
Tarik ulur antar kedua belah pihak ini, terus terjadi apalagi manajemen PSM Makassar berniat mengelola secara penuh Stadion Gelora Andi Mattalatta, yang ditarget sebagai home base PSM saat lolos diunifikasi liga musim depan. Sementara pihak stadion juga masih tetap bertahan jika aspek pengelolaan tetap diberikan kepada pihaknya.
Dengan kondisi tersebut, pihak managemen PSM saat ini sudah menjalankan plan B yakni mencari alternatif stadion lainnya yakni stadion Gelora Mandiri yang ada di kota Parepare. Bahkan, pihak managemen PSM sudah melakukan survey terhadap stadion tersebut, untuk langkah antisipasi, pasalnya soal stadion ini masuk dalam item penting pada tahap verifikasi yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Andi Darussalam Tabussala yang bertindak sebagai mediator kedua-belah pihak menilai YOSS tidak mau memberikan hak pengelolaan. Padahal, PSM telah mengajukan penawaran pengelolan berjangka dengan investasi senilai renovasi stadion. "Saat ini semua tergantung dengan YOSS, apakah mau dalam kerjasama dengan managemen PSM memberikan pengelolaan selama beberapa tahun sesuai dengan nilai investasi dalam renovasi stadion," kata dia.
Dirinya mengatakan, semua tentu ingin PSM bermaskas di Makassar tapi, jika PSM mengeluarkan investasi tentu pihaknya ingin pengelolaan stadion ditangani oleh managemen. "Supaya pemeliharaan stadion tetap baik, apalagi jika PSM dapat prestasi tinggi mewakili indonesia piala AFC maka verifikasi stadion lebih mudah," ungkap salah satu kandidat direktur olahraga PSM ini.
Sementara itu, Pengelola stadion Andi Mattalatta Mirdan Midding menyebut sulit bagi pihaknya memberikan sepenuhnya kepengelolaan Stadion Terlebih, ada kesepakatan pada rapat KONI pada 1978 yang memberikan kewenangan pada YOSS sebagai penanggungjawab kepengelolaan. "Kalau diberikan artinya melanggar aturan, tapi nanti kita lihat bagaimana ke depannya," ujar dia.
Bukan hanya itu, Mirdan juga mengatakan kompleks stadion tidak hanya digunakan untuk keperluan sepak bola. Banyak cabang olahraga yang juga berkepentingan. Meski begitu, kata dia dirinya tetap membuka dialog antara managemen PSM untuk membicarakan hal ini lebih jauh lagi. "Sebenarnya tidak ada permasalahan, kita tetap menunggu pihak PSM untuk bicarakan hal ini," katanya saat dihubungi Sindonews.com.
Direktur Utama PT Pagolona Sulawesi Mandiri, Rully Habibie mengatakan Stadion Gelora Mandiri jadi pilihan alternatif bila tak ada kata sepakat dengan YOSS. Selain persoalan venue, banyak hal yang mesti segera manajemen rampungkan. "Kita memang targetkan stadion gelora Mandiri untuk rencana B, apalagi jika tidak ada kesepakatan," pungkasnya.
(wbs)