PSM berutang Rp90 juta, YOSS tolak kontrak berkala

Senin, 18 November 2013 - 13:41 WIB
PSM berutang Rp90 juta, YOSS tolak kontrak berkala
PSM berutang Rp90 juta, YOSS tolak kontrak berkala
A A A
Sindonews.com - Keinginan PT Pagolona Sulawesi Mandiri sebagai pengelola klub PSM Makassar harus bertepuk sebelah tangan. Keinginan pengelola PSM untuk melakukan kontrak berkala dan mengambil alih pengelolaan full Stadion Andi Mattalatta mulai pupus. Pasalnya, pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan sudah memberikan isyarat terkait hal tersebut.

Manajemen PSM berencana akan melakukan renovasi stadion, dengan persyaratan pihaknya mengambil alih proses pengelolaan, untuk bisa lolos pada tahap verfikasi yang akan dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akan dimulai 25 November mendatang. Karena stadion merupakan syarat mutlak agar klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan ini lolos ke unifikasi liga Super Indonesia musim depan.

Sudah dua pekan lebih persoalan ini belum mencapai kesepakatan, pasalnya pihak YOSS sendiri tidak ingin stadion dikontrak full, namun untuk renovasinya ditanggung oleh pihak PSM. Dan manajemen klub juga akan melakukan sewa untuk stadion. Sementara pihak manajemen akan melakukan renovasi dan mengelola stadion serta melakukan perawatan, agar tetap bisa bersaing.

Manajer stadion Mirdan Midding mengatakan, terkait denga hasili pertemuan pihaknya dengan manajemen PSM yang diwakili Rully Habibie dan Andi Darussalam Tabusala sebagai mediator tidak melahirkan keputusan apa pun.

"Tidak ada keputusan yang menyatakan YOSS brsedia memberikan kontrak full selama 5-10 tahun. Inti pertemuan hanya membangun kesepahaman yang masing-masing pihak akan membwa draf proposal pada pertemuan selanjutnya," kata dia.

Bukan hanya itu, lanjutnya pihaknya meminta agar pihak PSM membayar utang-utangnya selama musim lalu kepada pihak stadion, karena masih ada yang tertunggak. "Sekitar 90 juta rupiah yang tertunggak, tapi dalam kurun waktu yang ditetapkan pihak PSM tidak ada kabar sama sekali. Sementara kondisi saat ini serba menggantung yang sangat merugikan kami. Para pemakai lapangan banyak angkat kaki," jelasnya.

Lebih jauh, Terhadap konsep kerja sama denga PSM pihaknya telah serahkan satu tahun lalu 2012 secara lengkap agar membantu PSM lolos verifikasi dan tetap ber home base di Makassar. Alasan untuk tidak memberikan kontrak berjangka dirinya diikat aturan yakni amanah Raparda KONI Sulsel tahun 1978/1981 tentang penyelamatan sarana bersejarah venue olahraga eks PON IV 1957. "Kami ini pengelola mengemban amanah tanggung jawab dan misi," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya memberikan tawaran jika memang konsep join kerja sarana yg diperbaiki, dana PSM yang masuk kami kembalikan dlm bntuk free fasilitas latihan uji coba kompensasi iklan, pertandingan dan ruang kantor selama dana PSM yang terpakai belum pada titik nol. "Masih banyak konsep yang dapat dilakukan jika PSM mau berunding, kunci kami welcome buat sebuah kebaikan apalagi untuk prestasi olahraga," jelasnya.

Sementara itu, dari pihak PSM melalui media officernya Andi Widya Syadzwina mengatakan, dirinya masih belum mau berkomentar banyak soal hal ini. Karena hal tersebut ditangani langsung oleh pimpinannya. "Saya belum bisa berkomentar kecuali ada intruksi," jelasnya.

Pihak manajemen PSM saat ini, sudah melakukan survei terhadap sejumlah stadion yang ada di Sulsel. Namun yang menjadi incara klub yang berjuluk Laskar Ayam Jantan dari Timur ini yakni stadion Gelora Mandiri kota Parepare. Hal ini memang merupakan rencana B yang dilakukan manajemen untuk bisa lolos ditahap verifikasi nantinya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3713 seconds (0.1#10.140)