CLS Knights mulai bangkit
A
A
A
Sindonews.com - Dua kali mengalami kekalahan pada laga sebelumnya, CLS Knights Surabaya berbenah. Skuad Kim Dong-won membantai Satya Wacana Metro LBC Bandung 81-55 dalam lanjutan Seri I di GOR Bimasakti Malang, Kamis (21/11/2013).
Permainan fast break dilakukan anak-anak CLS sejak kuarter pertama dimulai sehingga dengan cepat unggul sekaligus menutup kuarter pertama dengan skor 22-16 untuk kemenangan CLS.
Penampilan CLS makin dominan di kuarter kedua. Three point play Tony Agus, memperlebar keunggulan CLS di awal kuarter kedua. Dua kali assist dari Mario Wuysang pada Dimaz Muharri dan Sandy Febiansyakh, membuat margin skor CLS dan Satya Wacana semakin jauh. Kuarter kedua pun masih dikuasai CLS 38-22.
Selepas half time, CLS seakan menemukan energi baru. Tak tanggung-tanggung, 24 poin dibukukan oleh CLS. Karena bermain ofensif, CLS juga beberapa kali kecolongan. Skor kuarter ketiga ini ialah 62-37.
Strategi ofensif yang dijalankan oleh CLS terus berlanjut di kuarter akhir. Kelincahan dan akurasi pemain CLS menjadi momok bagi Satya Wacana. Minimnya rotasi pemain, makin menambah kesulitan Satya Wacana sebab mereka hanya bermain dengan 10 pemain. CLS pun mengakhiri laga ini dengan membukukan kemenangan.
Setelah pertandingan, Andre Yuwadi asisten pelatih CLS Knights mengatakan bahwa hingga kini permainan timnya belum konsisten. “Performa dari satu pemain yang kurang konsisten, dapat mempengaruhi kinerja tim ini keseluruhan. Masalah konsistensi ini, akan menjadi bahan evaluasi kami sebelum bertanding di laga berikutnya,” ungkap Andre.
Pemain yang paling berkontribusi penting atas kemenangan CLS, ialah Andrie “Yayan” Ekayana. Bermain selama hampir 28 menit, Yayan yang juga sebagai PNS di kemenpora ini mengemas 20 poin dan menjadi poin tertinggi di game ini.
Permainan fast break dilakukan anak-anak CLS sejak kuarter pertama dimulai sehingga dengan cepat unggul sekaligus menutup kuarter pertama dengan skor 22-16 untuk kemenangan CLS.
Penampilan CLS makin dominan di kuarter kedua. Three point play Tony Agus, memperlebar keunggulan CLS di awal kuarter kedua. Dua kali assist dari Mario Wuysang pada Dimaz Muharri dan Sandy Febiansyakh, membuat margin skor CLS dan Satya Wacana semakin jauh. Kuarter kedua pun masih dikuasai CLS 38-22.
Selepas half time, CLS seakan menemukan energi baru. Tak tanggung-tanggung, 24 poin dibukukan oleh CLS. Karena bermain ofensif, CLS juga beberapa kali kecolongan. Skor kuarter ketiga ini ialah 62-37.
Strategi ofensif yang dijalankan oleh CLS terus berlanjut di kuarter akhir. Kelincahan dan akurasi pemain CLS menjadi momok bagi Satya Wacana. Minimnya rotasi pemain, makin menambah kesulitan Satya Wacana sebab mereka hanya bermain dengan 10 pemain. CLS pun mengakhiri laga ini dengan membukukan kemenangan.
Setelah pertandingan, Andre Yuwadi asisten pelatih CLS Knights mengatakan bahwa hingga kini permainan timnya belum konsisten. “Performa dari satu pemain yang kurang konsisten, dapat mempengaruhi kinerja tim ini keseluruhan. Masalah konsistensi ini, akan menjadi bahan evaluasi kami sebelum bertanding di laga berikutnya,” ungkap Andre.
Pemain yang paling berkontribusi penting atas kemenangan CLS, ialah Andrie “Yayan” Ekayana. Bermain selama hampir 28 menit, Yayan yang juga sebagai PNS di kemenpora ini mengemas 20 poin dan menjadi poin tertinggi di game ini.
(aww)