Wuysang masih cari chemistry, CLS babat Stadium 79-48
A
A
A
Sindonews.com - Dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Seri I di GOR Bimasakti Malang, CLS Knights Surabaya mampu membabat Stadium Jakarta 79-48, Minggu (24/11/2013). Mario Wuysang mengoleksi 12 angka sekaligus membuat dirinya semakin menyatu dengan ritme permainan CLS.
“Musim ini masih panjang. Hingga kini saya masih berusaha menemukan chemistry dari tim ini. Saya yakin di seri kedua nanti kami akan makin solid,” tutur Mario Wuysang yang dalam pertandingan ini mencetak 12 poin, 3 rebound, dan 3 assist tersebut.
Stadium sebenarnya tampil meyakinkan di awal laga. Umpan-umpan cepat Yan Steven Pattikawa dkk membawa Stadium tanpa kesulitan mengatasi CLS Knights. Kuarter pertama berakhir 20-13 untuk keunggulan Stadium.
CLS segera bereaksi terhadap kelemahan bertahannya. Zone defense diterapkan lebih kuat. Strategi itu efektif. Terbukti, Stadium hanya mampu menambah lima poin saja pada kuarter kedua. Menyerang lebih cepat dan teamwork solid, CLS berbalik memimpin 32-25 saat halftime.
Pada kuarter ketiga, pelatih CLS Kim Dong-won memberi kepercayaan pada rookie Arif Hidayat. Kesempatan ini, dimanfaatkan dengan baik oleh mantan pemain DBL Indonesia All-Star 2008 dan 2009 ini dengan mencetak 5 poin.
Keunggulan CLS atas Stadium makin lama semakin jauh. Akhir kuarter ketiga, CLS leading 20 poin dengan raihan 58-38. CLS kian tak terbendung. Kedisiplinan transisi defense ke offense, menjadi petaka bagi Stadium. Alhasil, Stadium pun dipaksa menyerah oleh CLS.
“Musim ini masih panjang. Hingga kini saya masih berusaha menemukan chemistry dari tim ini. Saya yakin di seri kedua nanti kami akan makin solid,” tutur Mario Wuysang yang dalam pertandingan ini mencetak 12 poin, 3 rebound, dan 3 assist tersebut.
Stadium sebenarnya tampil meyakinkan di awal laga. Umpan-umpan cepat Yan Steven Pattikawa dkk membawa Stadium tanpa kesulitan mengatasi CLS Knights. Kuarter pertama berakhir 20-13 untuk keunggulan Stadium.
CLS segera bereaksi terhadap kelemahan bertahannya. Zone defense diterapkan lebih kuat. Strategi itu efektif. Terbukti, Stadium hanya mampu menambah lima poin saja pada kuarter kedua. Menyerang lebih cepat dan teamwork solid, CLS berbalik memimpin 32-25 saat halftime.
Pada kuarter ketiga, pelatih CLS Kim Dong-won memberi kepercayaan pada rookie Arif Hidayat. Kesempatan ini, dimanfaatkan dengan baik oleh mantan pemain DBL Indonesia All-Star 2008 dan 2009 ini dengan mencetak 5 poin.
Keunggulan CLS atas Stadium makin lama semakin jauh. Akhir kuarter ketiga, CLS leading 20 poin dengan raihan 58-38. CLS kian tak terbendung. Kedisiplinan transisi defense ke offense, menjadi petaka bagi Stadium. Alhasil, Stadium pun dipaksa menyerah oleh CLS.
(aww)