Tantan: Persib kompak bisa juara
A
A
A
Sindonews.com - Penyerang baru Persib Bandung, Tantan Dzalika menyebut, skuad Pangeran Biru hanya butuh kekompakan untuk meraih prestasi baik di Indonesia Super League (ISL) 2014. Menurutnya, komposisi pemain yang direkrut tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini sudah mumpuni.
Di sektor penyerangan, Tantan dipastikan mendapati persaingan sangat ketat. Selain dirinya, Persib juga memiliki sederetan attacker jempolan. Sebut saja Sergio van Dijk dan Coulibally Djibril yang musim lalu sama-sama menorehkan 21 gol.
Belum lagi dengan hadirnya Ferdinand Sinaga yang dangang ke Persib dalam usia emas bagi seorang pesepakbola. Sementara Tantan sendiri baru bergabung musim ini di usia 31.
''Dari segi komposisi, Persib sudah diisi pemain yang bagus-bagus. Tinggal kompaknya saja,” ungkap mantan pilar andalan Persikab Kabupaten Bandung ini di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.
Meski menemui persaingan hebat, bukan berarti Tantan akan tenggelam di Persib. Setidaknya, dia memiliki setumpuk pengalaman untuk diberdayakan di skuad Pangeran Biru. Dipanggilnya Tantan oleh pelatih Jacksen F Tiago untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia 2015 pun menjadi bukti bahwa pemain kelahiran Bandung, 6 Agustus 1982 ini belum habis.
Bahkan selama bergabung di skuad Garuda, Tantan mengaku banyak mendapatkan pelajaran baru. Hal ini pula yang siap diterapkannya untuk Persib musim depan. ''Di Timnas, saya memang belum pernah diturunkan. Tapi banyak pelajaran yang diperoleh selama di sana, terutama masalah kebersamaan dan disiplin tinggi,” ucapnya.
Jacksen pun secara khusus banyak memberi masukan berbeda pada Tantan. Penyerang Sriwijaya FC musim lalu ini selalu ditekankan untuk tidak pernah menyentuh lini pertahanan sendiri. Sebagai striker, Jacksen memintanya selalu siap saat pemain lain melakukan serangan.
''Ada pelajaran pribadi dari Jacksen, dia sangat disiplin dalam hal posisi. Bagaimana pun keadaannya, saya dilarang untuk membantu pertahanan. Bahkan saya harus sudah berada di depan gawang ketika tim dalam posisi menyerang,” ucapnya.
Sebagai pesepakbola yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat, Tantan pun sudah mengerti sepenuhnya iklim suporter Persib. Menurutnya, fanatisme Bobotoh merupakan hal yang wajar karena mereka merasa memiliki tim Persib. Dia hanya berharap bisa memberikan penampilan terbaik di musim depan untuk membanggakan para suporter.
''Bukan tekanan, itu adalah penyemangat. Tanpa Bobotoh, Persib juga mungkin tidak bisa berbuat banyak,” pungkas Tantan.
Di sektor penyerangan, Tantan dipastikan mendapati persaingan sangat ketat. Selain dirinya, Persib juga memiliki sederetan attacker jempolan. Sebut saja Sergio van Dijk dan Coulibally Djibril yang musim lalu sama-sama menorehkan 21 gol.
Belum lagi dengan hadirnya Ferdinand Sinaga yang dangang ke Persib dalam usia emas bagi seorang pesepakbola. Sementara Tantan sendiri baru bergabung musim ini di usia 31.
''Dari segi komposisi, Persib sudah diisi pemain yang bagus-bagus. Tinggal kompaknya saja,” ungkap mantan pilar andalan Persikab Kabupaten Bandung ini di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.
Meski menemui persaingan hebat, bukan berarti Tantan akan tenggelam di Persib. Setidaknya, dia memiliki setumpuk pengalaman untuk diberdayakan di skuad Pangeran Biru. Dipanggilnya Tantan oleh pelatih Jacksen F Tiago untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia 2015 pun menjadi bukti bahwa pemain kelahiran Bandung, 6 Agustus 1982 ini belum habis.
Bahkan selama bergabung di skuad Garuda, Tantan mengaku banyak mendapatkan pelajaran baru. Hal ini pula yang siap diterapkannya untuk Persib musim depan. ''Di Timnas, saya memang belum pernah diturunkan. Tapi banyak pelajaran yang diperoleh selama di sana, terutama masalah kebersamaan dan disiplin tinggi,” ucapnya.
Jacksen pun secara khusus banyak memberi masukan berbeda pada Tantan. Penyerang Sriwijaya FC musim lalu ini selalu ditekankan untuk tidak pernah menyentuh lini pertahanan sendiri. Sebagai striker, Jacksen memintanya selalu siap saat pemain lain melakukan serangan.
''Ada pelajaran pribadi dari Jacksen, dia sangat disiplin dalam hal posisi. Bagaimana pun keadaannya, saya dilarang untuk membantu pertahanan. Bahkan saya harus sudah berada di depan gawang ketika tim dalam posisi menyerang,” ucapnya.
Sebagai pesepakbola yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat, Tantan pun sudah mengerti sepenuhnya iklim suporter Persib. Menurutnya, fanatisme Bobotoh merupakan hal yang wajar karena mereka merasa memiliki tim Persib. Dia hanya berharap bisa memberikan penampilan terbaik di musim depan untuk membanggakan para suporter.
''Bukan tekanan, itu adalah penyemangat. Tanpa Bobotoh, Persib juga mungkin tidak bisa berbuat banyak,” pungkas Tantan.
(aww)