Persela kian begejolak
A
A
A
Sindonews.com —Supporter LA Mania semakin cemas dengan nasib timnya yang belum bergerak menyongsong liga unifikasi. Selain belum adanya pergerakan berarti, klub berjuluk Laskar Joko Tingkir juga dilanda eksodus pemain intinya musim ini.
Setidaknya ada lima pemain utama yang sudah melupakan karirnya di Stadion Surajaya. Setelah sebelumnya Gustavo Lopez, Samsul Arif dan Fandi Eko Utomo pilih tak bertahan, dua pemain lain juga meninggalkan Lamongan yakni Dedi Indra dan Fajar Handika.
Samsul Arif menyeberang ke Arema Cronous, yang kabarnya bakal diikuti Gustavo Lopez, sementara Fandi Eko kembali ke Persebaya Surabaya. Dedi Indra dan Fajar Handika telah resmi meneken kontrak selama semusim bersama Persegres Gresik United, Jumat (30/11).
Kehilangan lima pemain di atas sejatinya terlalu banyak karena mereka adalah pemain reguler di posisinya masing-masing musim sebelumnya. Fajar Handika yang sebelumnya berspesialis cadangan, musim lalu lebih banyak mendapat kepercayaan di lini tengah.
Kendati diliputi kecemasan supporter, manajemen masih optimistis bisa membangun tim kembali untuk kompetisi 2014. “Kami akan berupaya agar kepergian sejumlah pemain tak berefek buruk pada tim,” ujar Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Saat klub-klub sudah mengikat pemain dengan kontrak resmi, tim biru laut menjadi salah satu yang adem ayem. Jangankan merekrut pemain, pelatih saja hingga sekarang belum ditentukan. Kabarnya manajemen tengah berbicara serius dengan pelatih Eduard Tjong.
Persela pun menjadi salah satu tim yang tertinggal dalam persiapan pra musim. Kabar dari internal manajemen, manajemen masih sibuk dengan urusan pemenuhan finansial. “Musim ini kondisinya tidak seperti musim lalu.(keuangan) Agar seret,” kata salah satu sumber di manajemen Persela.
Jika benar Persela menghadapi kendala serius dalam aspek finansial, maka prospek klub perlu dipertanyakan. Sejak menjadi klub papan atas dengan finish di peringkat empat pada di ISL musim 2011-2012 sialm, Persela berhasrat menjadi klub bergengsi alias berhabitat di papan atas.
Namun impian tak mudah digapai. Persela justru jeblok di musim 2012-2013 dan bahkan tak masuk dalam 10 besar di klasemen akhir. Kini dengan kondisi finansial yang kurang menjanjikan sekaligus kepergian sejumlah aset penting, wajar jika LA Mania bertambah cemas.
Setidaknya ada lima pemain utama yang sudah melupakan karirnya di Stadion Surajaya. Setelah sebelumnya Gustavo Lopez, Samsul Arif dan Fandi Eko Utomo pilih tak bertahan, dua pemain lain juga meninggalkan Lamongan yakni Dedi Indra dan Fajar Handika.
Samsul Arif menyeberang ke Arema Cronous, yang kabarnya bakal diikuti Gustavo Lopez, sementara Fandi Eko kembali ke Persebaya Surabaya. Dedi Indra dan Fajar Handika telah resmi meneken kontrak selama semusim bersama Persegres Gresik United, Jumat (30/11).
Kehilangan lima pemain di atas sejatinya terlalu banyak karena mereka adalah pemain reguler di posisinya masing-masing musim sebelumnya. Fajar Handika yang sebelumnya berspesialis cadangan, musim lalu lebih banyak mendapat kepercayaan di lini tengah.
Kendati diliputi kecemasan supporter, manajemen masih optimistis bisa membangun tim kembali untuk kompetisi 2014. “Kami akan berupaya agar kepergian sejumlah pemain tak berefek buruk pada tim,” ujar Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Saat klub-klub sudah mengikat pemain dengan kontrak resmi, tim biru laut menjadi salah satu yang adem ayem. Jangankan merekrut pemain, pelatih saja hingga sekarang belum ditentukan. Kabarnya manajemen tengah berbicara serius dengan pelatih Eduard Tjong.
Persela pun menjadi salah satu tim yang tertinggal dalam persiapan pra musim. Kabar dari internal manajemen, manajemen masih sibuk dengan urusan pemenuhan finansial. “Musim ini kondisinya tidak seperti musim lalu.(keuangan) Agar seret,” kata salah satu sumber di manajemen Persela.
Jika benar Persela menghadapi kendala serius dalam aspek finansial, maka prospek klub perlu dipertanyakan. Sejak menjadi klub papan atas dengan finish di peringkat empat pada di ISL musim 2011-2012 sialm, Persela berhasrat menjadi klub bergengsi alias berhabitat di papan atas.
Namun impian tak mudah digapai. Persela justru jeblok di musim 2012-2013 dan bahkan tak masuk dalam 10 besar di klasemen akhir. Kini dengan kondisi finansial yang kurang menjanjikan sekaligus kepergian sejumlah aset penting, wajar jika LA Mania bertambah cemas.
(wbs)