Sadapan Australia hingga terancamnya laga Chris John
A
A
A
Sindonews.com - Pertarungan unifikasi kelas bulu yang mempertemukan petinju kebanggaan Tanah Air, Chris John, yang merupakan juara dunia sejati versi WBA, dengan juara IBO, Simphiwe Vetyeka dari Afrika Selatan, terancam batal. Duel ini sendiri rencananya akan digelar di Perth, Australia, Jumat (6/12).
Terancam batalnya laga tersebut, setelah manajer Vetyeka, Lovemore Ndou, mengklaim bahwa pertarungan itu direncanakan tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari dirinya. Mantan juara dunia dua divisi itu mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap petinju dan pihak lain, yakni promotor yang mempromosikan laga tersebut.
Dua tahun lalu, Vetyeka melakukan kesepakatan dengan Ndou. Dan dalam isi kontraknya disebutkan jika Vetyeka berhasil merebut sabuk juara dunia, maka kontrak otomatis diperpanjang selama dua tahun. Seperti diketahui, Vetyeka sukses menjadi juara dunia kelas bulu IBO, menyusul kemenangan atas Daud Yordan pada April lalu.
Sebenarnya (perpanjangan) kontrak tersebut bisa gugur, apabila tidak lebih dari 90 hari atau tidak kurang dari 30 hari, Vetyeka memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada manajer.
Ndou juga menegaskan dalam perjanjian tersebut juga telah ditetapkan bahwa selama masa tugasnya, manajer harus memiliki kendali atas keterlibatan petinjunya. Ndou pun mengimbau promotor pertarungan (Dragon Fire Promotion), dan kedua badan tinju yang terlibat yakni WBA dan IBO untuk membatalkan pertarungan antara 'The Dragon' dengan Vetyeka tanpa persetujuan tertulisnya atau akan menghadapi risiko gugatan hukum.
"Lihat, jelas kita masih bisa mengerjakan sesuatu di hari berikutnya atau lebih dan menyelamatkan kontes ini. Saya ingin bekerja dengan Dragon Fire Promotion dalam menyelesaikan hal ini, dan tawaran telah dibuat untuk mereka untuk menyelesaikan masalah ini. Penawaran ini akan berlaku sampai Senin, 2 Desember 2013, pukul 04.00 waktu Australia," jelas Ndou, seperti dikutip Fight News.
"Kegagalan untuk mencapai kesepakatan dalam batas waktu yang ditentukan, akan membuat saya memilih pilihan lain selain menegakkan hak eksklusif saya dan mendapatkan putusan sela menahan Simphiwe Vetyeka dari pertarungan pada Jumat, 6 Desember 2013, di acara mereka," imbuhnya.
Sementara itu, memanasnya hubungan Australia dan Indonesia, akibat kasus penyadapan yang dilakukan pemerintah Negeri Kanguru terhadap beberapa pejabat tinggi pemerintahan Indonesia, memberikan dampak tersendiri kepada Chris John.
Ya, sponsor utama, Golden Eagle Coffee, terpaksa mundur dari kontes pertarungan tersebut. Mereka tidak memberikan penjelasan terperinci mengenai keputusannya itu. Dengan mundurnya pihak sponsor utama, maka Chris John pun kehilangan dana sponsor sebesar USD250 ribu (sekitar Rp2,9 miliar).
Terancam batalnya laga tersebut, setelah manajer Vetyeka, Lovemore Ndou, mengklaim bahwa pertarungan itu direncanakan tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari dirinya. Mantan juara dunia dua divisi itu mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap petinju dan pihak lain, yakni promotor yang mempromosikan laga tersebut.
Dua tahun lalu, Vetyeka melakukan kesepakatan dengan Ndou. Dan dalam isi kontraknya disebutkan jika Vetyeka berhasil merebut sabuk juara dunia, maka kontrak otomatis diperpanjang selama dua tahun. Seperti diketahui, Vetyeka sukses menjadi juara dunia kelas bulu IBO, menyusul kemenangan atas Daud Yordan pada April lalu.
Sebenarnya (perpanjangan) kontrak tersebut bisa gugur, apabila tidak lebih dari 90 hari atau tidak kurang dari 30 hari, Vetyeka memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada manajer.
Ndou juga menegaskan dalam perjanjian tersebut juga telah ditetapkan bahwa selama masa tugasnya, manajer harus memiliki kendali atas keterlibatan petinjunya. Ndou pun mengimbau promotor pertarungan (Dragon Fire Promotion), dan kedua badan tinju yang terlibat yakni WBA dan IBO untuk membatalkan pertarungan antara 'The Dragon' dengan Vetyeka tanpa persetujuan tertulisnya atau akan menghadapi risiko gugatan hukum.
"Lihat, jelas kita masih bisa mengerjakan sesuatu di hari berikutnya atau lebih dan menyelamatkan kontes ini. Saya ingin bekerja dengan Dragon Fire Promotion dalam menyelesaikan hal ini, dan tawaran telah dibuat untuk mereka untuk menyelesaikan masalah ini. Penawaran ini akan berlaku sampai Senin, 2 Desember 2013, pukul 04.00 waktu Australia," jelas Ndou, seperti dikutip Fight News.
"Kegagalan untuk mencapai kesepakatan dalam batas waktu yang ditentukan, akan membuat saya memilih pilihan lain selain menegakkan hak eksklusif saya dan mendapatkan putusan sela menahan Simphiwe Vetyeka dari pertarungan pada Jumat, 6 Desember 2013, di acara mereka," imbuhnya.
Sementara itu, memanasnya hubungan Australia dan Indonesia, akibat kasus penyadapan yang dilakukan pemerintah Negeri Kanguru terhadap beberapa pejabat tinggi pemerintahan Indonesia, memberikan dampak tersendiri kepada Chris John.
Ya, sponsor utama, Golden Eagle Coffee, terpaksa mundur dari kontes pertarungan tersebut. Mereka tidak memberikan penjelasan terperinci mengenai keputusannya itu. Dengan mundurnya pihak sponsor utama, maka Chris John pun kehilangan dana sponsor sebesar USD250 ribu (sekitar Rp2,9 miliar).
(nug)