Liga Premier kampanyekan anti kembang api
A
A
A
Sindonews.com - Liga Premier Inggris meluncurkan kampanye anti kembang api dan bom asap setelah terungkap fakta anak-anak digunakan sebagai penyelundup untuk membawa kembang api ke lapangan atas nama orang lain. Kondisi ini membuat Liga Premier fokus memerangi penyalaan kembali dan bom asap saat laga digelar.
Kampanye tersebut dilakukan Liga Premier bersama FA setelah terjadinya sejumlah insiden belum lama ini termasuk ketika hakim garis terkena lemparan kembang api di laga Aston Villa, Oktober lalu. Kecemasan ini memuncak setelah kamera CCTV menangkap gambar salah satu pemuda membagi-bagikan kembang api untuk orang dewasa dari ranselnya .
Sementara itu pada Februari lalu, seorang anak berusia 14 tahun tewas karena lemparan suar semala pertandingan Piala Libertadores Amerika Selatan di Bolivia. "Element dalam kembang api dapat membahayakan anak-anak. Satu insiden Liga Premier musim lalu ada seorang pemuda yang terlihat membawa kembang api dan membagikannya," ucap pernyataan dari Liga Premier, Selasa (3/12/2013).
Karena itu Liga Premier ingin memperingatkan para fans bila kembang api termasuk barang ilegal pada sebuah pertandingan dan mempunyai risiko mendapatkan hukuman penjara. Pada musim lalu pemuda berusia 15 tahun dilaporkan mengalami kerusakan paru-paru dari bom asap saat menonton laga Wigan.
"Kembang api dan bom asap dapat menyebabkan luka parah dan kami sangat beruntung belum ada jatuh korban atau terbunuh karena suar di sini. Kampanye ini jelas untuk menyuarakan bahaya yang bisa ditimbulkan Kembang api dan bom asap. Menjadi ilegal bila menyelundupkan kembang api ke lapangan sepak bola," tutup Kepala Kepolisian, Damian Green.
Kampanye tersebut dilakukan Liga Premier bersama FA setelah terjadinya sejumlah insiden belum lama ini termasuk ketika hakim garis terkena lemparan kembang api di laga Aston Villa, Oktober lalu. Kecemasan ini memuncak setelah kamera CCTV menangkap gambar salah satu pemuda membagi-bagikan kembang api untuk orang dewasa dari ranselnya .
Sementara itu pada Februari lalu, seorang anak berusia 14 tahun tewas karena lemparan suar semala pertandingan Piala Libertadores Amerika Selatan di Bolivia. "Element dalam kembang api dapat membahayakan anak-anak. Satu insiden Liga Premier musim lalu ada seorang pemuda yang terlihat membawa kembang api dan membagikannya," ucap pernyataan dari Liga Premier, Selasa (3/12/2013).
Karena itu Liga Premier ingin memperingatkan para fans bila kembang api termasuk barang ilegal pada sebuah pertandingan dan mempunyai risiko mendapatkan hukuman penjara. Pada musim lalu pemuda berusia 15 tahun dilaporkan mengalami kerusakan paru-paru dari bom asap saat menonton laga Wigan.
"Kembang api dan bom asap dapat menyebabkan luka parah dan kami sangat beruntung belum ada jatuh korban atau terbunuh karena suar di sini. Kampanye ini jelas untuk menyuarakan bahaya yang bisa ditimbulkan Kembang api dan bom asap. Menjadi ilegal bila menyelundupkan kembang api ke lapangan sepak bola," tutup Kepala Kepolisian, Damian Green.
(akr)