Broner klaim mampu robohkan Maidana
Sabtu, 14 Desember 2013 - 18:47 WIB
Broner klaim mampu robohkan Maidana
A
A
A
Sindonews.com - Penguasa mahkota kelas welter versi WBA, Adrien Broner, menegaskan bahwa dia berupaya untuk menjadi petinju pertama yang mampu mengkanvaskan bintang tinju Argentina, Marcos Rene Maidana, ketika mereka bertemu di San Antonio, Texas, Minggu (15/12) WIB.
Broner, yang selalu menang dalam 27 pertarungannya (22KO), menuturkan bahwa dirinya menaruh hormat pada Maidana, yang memiliki catatan profesional 34 kemenangan (31KO) dan tiga kali kalah --ketiganya hanya kekalahan angka--.
"Saya tidak bertarung untuk merobohkannya, tapi saya benar-benar merasa akan merobohkan petinju ini," tegas juara tiga divisi itu kepada Sky Sports. "Saya akan menjadi penghenti pertama. Saya akan menghentikan orang ini dan kami akan beralih ke yang berikutnya."
"Maidana adalah seorang petinju yang bagus, neraka seorang petinju, tapi dia tidak pada tingkat saya. Karir saya berada di puncak. Ini akan meroket. Tapi ini hanya awal, itu dimulai di sini."
"Saya menghormati pelatihnya; saya menghormati dia sebagai seorang petinju. Orang bilang saya menjadi pemalu, saya bersikap hormat, saya tidak bisa bicara sampah untuk seseorang yang tidak berbicara bahasa Inggris. Dia orang yang sangat dihormati, jadi saya pun menghormatinya," tutup petinju berusia 24 tahun itu.
Broner, yang selalu menang dalam 27 pertarungannya (22KO), menuturkan bahwa dirinya menaruh hormat pada Maidana, yang memiliki catatan profesional 34 kemenangan (31KO) dan tiga kali kalah --ketiganya hanya kekalahan angka--.
"Saya tidak bertarung untuk merobohkannya, tapi saya benar-benar merasa akan merobohkan petinju ini," tegas juara tiga divisi itu kepada Sky Sports. "Saya akan menjadi penghenti pertama. Saya akan menghentikan orang ini dan kami akan beralih ke yang berikutnya."
"Maidana adalah seorang petinju yang bagus, neraka seorang petinju, tapi dia tidak pada tingkat saya. Karir saya berada di puncak. Ini akan meroket. Tapi ini hanya awal, itu dimulai di sini."
"Saya menghormati pelatihnya; saya menghormati dia sebagai seorang petinju. Orang bilang saya menjadi pemalu, saya bersikap hormat, saya tidak bisa bicara sampah untuk seseorang yang tidak berbicara bahasa Inggris. Dia orang yang sangat dihormati, jadi saya pun menghormatinya," tutup petinju berusia 24 tahun itu.
(nug)
