Apresiasi tim kota kelahiran
A
A
A
Sindonews.com – Penjaga gawang Shahar Ginanjar memberi apresiasi khusus pada tim Porda Purwakarta yang menjadi lawan Persib Bandung di laga ujicoba Kamis (12/12). Bukan hanya karena perlawanan dan motivasi bermain mereka yang sempat menyulitkan skuad Pangeran Biru. Tapi ikatan emosional sebagai sesama pemain asal Purwakarta menjadi alasannya.
Pada pertandingan ujicoba tersebut, Shahar merasakan sendiri ketangguhan para pemain yang bisa dibilang juniornya itu. Jelang babak pertama berakhir, kiper kedua Persib ini harus rela gawang kawalannya dibobol lewat tendangan bebas mendatar dari jarak jauh. Gol ini membuat Pangeran Biru gagal meraih cleansheet karena menang dengan skor 3-1.
“Bagi seorang pemain, melawan tim yang kualitsanya lebih tinggi pasti menambah motivasi. Saya juga pernah merasakan hal itu. Di sisi lain, mungkin mereka juga ingin memperlihatkan kualitas persepakbolaan daerah asal mereka,” ucap kiper kelahiran Purwakarta, 4 November 1990 ini.
Shahar pun berharap, kota kelahirannya bisa meraih prestasi yang diharapkan di ajang Porda Jawa Barat 2014 di Kabupaten Bekasi nanti. Menurutnya, tim ini sudah memiliki pondasi memadai untuk bersaing dengan kota-kota lainnya di tatar Pasundan. Lebih jauh, Purwakarta diharapkan bisa lebih banyak memasok pemain sepakbola, baik untuk Persib maupun timnas Indonesia.
Sebelum kehadiran Shahar, sejumlah pemain asal kota ini sempat menghiasi susunan line up Pangeran Biru. Antara lain Eka Ramdani yang kemudian hijrah ke Persisam Putera Samarinda dan Semen Padang; serta Salim Alaydrus yang selepas membela Persib kemudian menyebrang ke Persija Jakarta di tahun 2009.
“Secara keseluruhan permainan tim Porda Purwakarta cukup bagus, salut untuk mereka. Ya walaupun pemain yang asli kelahiran Purwakarta-nya mungkin hanya sekitar enam orang, tapi saya rasa tidak masalah,” ucap Shahar.
Terkait persiapan jelang mengikuti Piala Gubernur Jatim 2013, Shahar mengaku dirinya sudah dalam kondisi terbaik. Berbagai program latihan sebelum keberangkatan pun dia anggap telah mencukupi untuk bertarung melawan tim-tim satu level. Kendala saat ini, tutur Shahar, hanya faktor cuaca yang sulit ditebak.
“Semua persiapan, termasuk pertandingan ujicoba, hasilnya cukup bagus bagi para pemain. Untuk mengantisipasi kondisi fisik agar tidak drop, mungkin harus lebih banyak istirahat saja,” ungkapnya.
Pada pertandingan ujicoba tersebut, Shahar merasakan sendiri ketangguhan para pemain yang bisa dibilang juniornya itu. Jelang babak pertama berakhir, kiper kedua Persib ini harus rela gawang kawalannya dibobol lewat tendangan bebas mendatar dari jarak jauh. Gol ini membuat Pangeran Biru gagal meraih cleansheet karena menang dengan skor 3-1.
“Bagi seorang pemain, melawan tim yang kualitsanya lebih tinggi pasti menambah motivasi. Saya juga pernah merasakan hal itu. Di sisi lain, mungkin mereka juga ingin memperlihatkan kualitas persepakbolaan daerah asal mereka,” ucap kiper kelahiran Purwakarta, 4 November 1990 ini.
Shahar pun berharap, kota kelahirannya bisa meraih prestasi yang diharapkan di ajang Porda Jawa Barat 2014 di Kabupaten Bekasi nanti. Menurutnya, tim ini sudah memiliki pondasi memadai untuk bersaing dengan kota-kota lainnya di tatar Pasundan. Lebih jauh, Purwakarta diharapkan bisa lebih banyak memasok pemain sepakbola, baik untuk Persib maupun timnas Indonesia.
Sebelum kehadiran Shahar, sejumlah pemain asal kota ini sempat menghiasi susunan line up Pangeran Biru. Antara lain Eka Ramdani yang kemudian hijrah ke Persisam Putera Samarinda dan Semen Padang; serta Salim Alaydrus yang selepas membela Persib kemudian menyebrang ke Persija Jakarta di tahun 2009.
“Secara keseluruhan permainan tim Porda Purwakarta cukup bagus, salut untuk mereka. Ya walaupun pemain yang asli kelahiran Purwakarta-nya mungkin hanya sekitar enam orang, tapi saya rasa tidak masalah,” ucap Shahar.
Terkait persiapan jelang mengikuti Piala Gubernur Jatim 2013, Shahar mengaku dirinya sudah dalam kondisi terbaik. Berbagai program latihan sebelum keberangkatan pun dia anggap telah mencukupi untuk bertarung melawan tim-tim satu level. Kendala saat ini, tutur Shahar, hanya faktor cuaca yang sulit ditebak.
“Semua persiapan, termasuk pertandingan ujicoba, hasilnya cukup bagus bagi para pemain. Untuk mengantisipasi kondisi fisik agar tidak drop, mungkin harus lebih banyak istirahat saja,” ungkapnya.
(wbs)