Pensiun kala berakhir di tangan Simpiwe Vetyeka

Kamis, 19 Desember 2013 - 16:51 WIB
Pensiun kala berakhir...
Pensiun kala berakhir di tangan Simpiwe Vetyeka
A A A
Sindonews.com - Setelah mempertahankan gelar juaranya yang ke 14 kali, giliran petinju Ukraina, Stanyslav Merdov yang harus merasakan keperkasaan The Dragon. Chris John sempat dua kali menjatuhkan Merdov dan dihitung oleh juri. Petinju dengan postur tubuh tertinggi yang pernah dihadapi Chris John akhirnya dikalahkan angka secara mutlak oleh Chris John (30/9/2011).

Kembali The Dragon menghadapi petinju Jepang, Shoji Kimura. Berlokasi di Marina Bay Sands, Singapura (5/5/2012), Chris John menang angka mutlak setelah berlaga sebanyak 12 ronde. Kimura merupakan petinju Jepang ke-4 yang menantang Chris John, 3 lawan sebelumnya sudah dikalahkan Chris John dalam pertandingan perebutan gelar yang diadakan di Jepang.

Empat bulan kemudian (9/9/2012), di tempat yang sama, Chris John mempertahankan gelar WBA kelas bulunya dengan menundukkan lawan dari Thailand, Cholantarn Piriyapinyo.

Lagi-lagi petinju Jepang sangat penasaran dengan keperkasaan Chris John. Empat petinju sebelumnya mampu dikalahkan oleh The Dragon. Chris John mampu mempertahankan gelar juara setelah wasit memutuskan hasil technical draw akibat benturan kepala saat melawan Satoshi Hosono, yang berlangsung di Stadion Tennis Indoor, Jakarta (14/4/2013). Ini merupakan ke 18 kalinya The Dragon mempertahankan gelar juara dunia versi WBA.

Setelah lama mencatatkan rekor tak terkalahkan, pada pertandingan unifikasi, petinju Indonesia berusia 34 tahun itu kalah TKO pada ronde keenam dari petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, yang berlangsung di Metro City, Perth, Australia, Jumat (6/12/2013). Chris John pun harus rela gelarnya terbang ke Afrika Selatan.

Ini merupakan kekalahan pertama sepanjang karier Chris John di tinju profesional. Catatan rekor dia mempertahankan gelar juara dunia sebanyak 18 kali, akhirnya pupus di pertarungan ke-19.

Chris John merebut gelar dari tangan petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad-interim di Bali, 26 September 2003 silam. Dia gagal menyamai rekor petinju asal Panama, Eusebio Pedroza yang sukses mempertahankan gelar sebanyak 19 kali di kelas bulu versi WBA. Sekuat-kuatnya seorang petinju, pasti juga bisa kalah.

Chris John yang sama sekali belum pernah kalah dan belum tahu bagaimana rasanya kalah akhirnya mengetahui apa rasa dari kekalahan itu. Mantan juara dunia kelas bulu WBA, Chris John secara resmi memutuskan untuk pensiun dan menggantung sarung tinjunya.

"Usai mempertahankan gelar juara dunia selama 10 tahun, sekarang sudah waktunya bagi saya untuk menggantungkan sarung tinju," kata Chris John dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/12) siang.

Chris John pun mengharapkan harus ada petinju Indonesia lainnya yang mampu memperbaiki catatan rekornya dalam mempertahankan juara dunia, sekaligus mengukir dan mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional melalui prestasi yang membanggakan.

Terimakasih Chris "The Dragon" John, melalui keringat dan darah segarmu yang tercecer membasahi kanvas ring tinju, nama Indonesia amatlah disegani dan tidak dipandang sebelah mata oleh dunia tinju Internasional.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1110 seconds (0.1#10.140)