Batal di Surabaya, Kediri ketiban rezeki
A
A
A
Sindonews.com --Batalnya Gelora Bung Tomo Surabaya sebagai tuan rumah Inter Island Cup (IIC) Zona Jawa 3, membawa berkah untuk Persik Kediri. PT Liga Indonesia telah menetapkan Stadion Brawijaya, Kediri, sebagai ganti venue turnamen tahunan tersebut.
Penunjukan itu berarti rezeki bagi klub berjuluk Macan Putih sekaligus publik bola Kediri. Maklum, mereka baru saja kecewa karena batal menjadi salah satu tuan rumah East Java Tournament pada Desember 2013 silam. Bisa dibilang ini adalah obat kekecewaan Persik.
Ditunjuknya Stadion Brawijaya dengan alasan melihat kesiapan Persik menuju Indonesia Super League (ISL). Sejatinya sangat mengejutkan karena masih banyak stadion lain yang bisa dijadikan tuan rumah, comot saja Stadion Petrokimia, kandang Persegres Gresik United yang juga berada di Zona Jawa 3.
Stadion Brawijaya kondisinya juga jauh dari sempurna, paling mencolok adalah lampu stadion yang telah banyak rontok. Namun pihak Persik justru merasa tertantang dengan penunjukan sebagai tuan rumah. Paling tidak mereka bisa membuktikan sudah siap menggelar laga walau secara finansial masih buram.
"Ini tantangan bagi Persik untuk membuktikan sudah siap menghadapi ISL. Infrastruktur saya rasa masih layak walau tidak bagus. Begitu menerima kabar sebagai tuan rumah, kami langsung menyiapkan semuanya, termasuk izin keamanan," terang Sekretaris Persik Barnadi.
Izin keamanan menjadi aspek terpenting dalam perhelatan ICC Cup di Kediri. Terutama dengan potensi mengalirnya Bonek, supporter Persebaya. Klub asal Kota Pahlawan itu bakal menjadi tamu di Kediri, bersama Persegres Gresik dan Persiba Bantul.
Sisi positifnya, Bonek cukup harmonis dengan Persikmania dan potensi gesekan bisa dibilang minim. Supporter Persegres Ultramania juga tidak memiliki sejarah rivalitas tajam dengan Bonek. Sehingga tiga komunitas supporter Jawa Timur itu diprediksi bisa bersanding dengan nyaman.
"Soal supporter memang tidak ada potensi gesekan karena Bonek dan Persikmania relarif rukun. Tapi tetap saja harus ada koordinasi dengan pihak keamanan terkait kemungkinan mengalirnya supporter," tambah Barnadi. Di sekaligus membenarkan penunjukan ini sebagai kabar gembira bagi Persik.
Diakuinya Persik sangat kecewa karena batal menjadi tuan rumah East Java Tournament 2013 silam. "Kami anggap ini sebagai gantinya. Baik dari manajemen maupun tim, jauh lebih termotivasi karena menjadi tuan rumah. Semoga mendatangkan berbagai keuntungan untuk Persik," harapnya.
Sementara, dari persiapan tim sendiri, Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo terus memilah pemain yang tengah mengikuti seleksi. Setelah pada Kamis (2/1) menyeleksi empat pemain asal Afrika, Persik kembali kedatangan pemain asal wilayah yang disebut Benua Hitam tersebut.
Pemain yang sudah bergabung adalah Michael Ndubuisi, bek Nigeria yang belum lama gagal seleksi di Persegres Gresik United. Rencananya mantan striker Persebaya Jean Boumsong juga bakal bergabung di Kota Tahu. Dari pemain lokal, ada eks striker PSPS Pekanbaru M . Isnaini.
Penunjukan itu berarti rezeki bagi klub berjuluk Macan Putih sekaligus publik bola Kediri. Maklum, mereka baru saja kecewa karena batal menjadi salah satu tuan rumah East Java Tournament pada Desember 2013 silam. Bisa dibilang ini adalah obat kekecewaan Persik.
Ditunjuknya Stadion Brawijaya dengan alasan melihat kesiapan Persik menuju Indonesia Super League (ISL). Sejatinya sangat mengejutkan karena masih banyak stadion lain yang bisa dijadikan tuan rumah, comot saja Stadion Petrokimia, kandang Persegres Gresik United yang juga berada di Zona Jawa 3.
Stadion Brawijaya kondisinya juga jauh dari sempurna, paling mencolok adalah lampu stadion yang telah banyak rontok. Namun pihak Persik justru merasa tertantang dengan penunjukan sebagai tuan rumah. Paling tidak mereka bisa membuktikan sudah siap menggelar laga walau secara finansial masih buram.
"Ini tantangan bagi Persik untuk membuktikan sudah siap menghadapi ISL. Infrastruktur saya rasa masih layak walau tidak bagus. Begitu menerima kabar sebagai tuan rumah, kami langsung menyiapkan semuanya, termasuk izin keamanan," terang Sekretaris Persik Barnadi.
Izin keamanan menjadi aspek terpenting dalam perhelatan ICC Cup di Kediri. Terutama dengan potensi mengalirnya Bonek, supporter Persebaya. Klub asal Kota Pahlawan itu bakal menjadi tamu di Kediri, bersama Persegres Gresik dan Persiba Bantul.
Sisi positifnya, Bonek cukup harmonis dengan Persikmania dan potensi gesekan bisa dibilang minim. Supporter Persegres Ultramania juga tidak memiliki sejarah rivalitas tajam dengan Bonek. Sehingga tiga komunitas supporter Jawa Timur itu diprediksi bisa bersanding dengan nyaman.
"Soal supporter memang tidak ada potensi gesekan karena Bonek dan Persikmania relarif rukun. Tapi tetap saja harus ada koordinasi dengan pihak keamanan terkait kemungkinan mengalirnya supporter," tambah Barnadi. Di sekaligus membenarkan penunjukan ini sebagai kabar gembira bagi Persik.
Diakuinya Persik sangat kecewa karena batal menjadi tuan rumah East Java Tournament 2013 silam. "Kami anggap ini sebagai gantinya. Baik dari manajemen maupun tim, jauh lebih termotivasi karena menjadi tuan rumah. Semoga mendatangkan berbagai keuntungan untuk Persik," harapnya.
Sementara, dari persiapan tim sendiri, Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo terus memilah pemain yang tengah mengikuti seleksi. Setelah pada Kamis (2/1) menyeleksi empat pemain asal Afrika, Persik kembali kedatangan pemain asal wilayah yang disebut Benua Hitam tersebut.
Pemain yang sudah bergabung adalah Michael Ndubuisi, bek Nigeria yang belum lama gagal seleksi di Persegres Gresik United. Rencananya mantan striker Persebaya Jean Boumsong juga bakal bergabung di Kota Tahu. Dari pemain lokal, ada eks striker PSPS Pekanbaru M . Isnaini.
(wbs)