Sumut berharap Paulo dan Maldini bertahan
A
A
A
Sindonews.com - Pencoretan 11 pemain Timnas U-19 dari total 40 yang mengikuti seleksi, menyisakan dua pemain asal Sumatera Utara, Paulo Oktavianus Sitanggang, dan Reza Fahlevi Maldini Sitorus. Keduanya pun diharapkan mampu masuk dalam skuad Garuda Jaya proyeksi putaran final Piala Asia U-19.
Dari 11 pemain yang dicoret pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri terdapat Dimas Sumantri, pemain asal Sumut. Pencoretan tersebut Indra Sjafri, menilai berdasarkan empat kriteria yang harus dimiliki para pemain apabila ingin terus bertahan di skuad. Empat kriteria itu adalah keahlian, fisik, pemahamaman taktik, serta mentalitas di dalam dan luar lapangan. Selain faktor tidak memenuhi aspek fisik, disebabkan masalah indisipliner.
Kini, tinggal Paulo dan Reza bersama 27 pemain lainnya yang mengikuti pemusatan latihan (TC) tahap dua di Yogyakarta mulai Selasa, 7 Januari. Mayoritas pemain yang berhasil lulus dari seleksi tahap pertama adalah nama-nama yang mengantar Indonesia ke Piala Asia di Myanmar lalu.
Paulo dan Reza pun harus mempersiapkan menatap TC tersebut. Sebab, proses seleksi masih akan dilakukan hingga menetapkan skuad Garuda Muda. TC tahap kedua di Jogjakarta ini, para pemain lebih fokus pada pelatihan teknik bermain dan strategi.
Para pemain akan melakukan beberapa program uji coba, dengan menyambangi tujuh daerah yang berbeda, melakoni dua pertandingan di tiap daerah. Timur Tengah dan negara di Eropa juga menjadi tujuan pertandingan uji coba.
Ketua Harian KONI Sumut John Ismadi Lubis menyayangkan dicoretnya Dimas. Sebab, Dimas yang merupakan skuad Timnas U-19 di Piala AFF berhasil mengalahkan Vietnam di final dalam drama adu penalti 7-6. Serta, meloloskan Indonesia ke putaran final ke putaran final Piala Asia 2014 di Myanmar, setelah berhasil mengalahkan juara bertahan sekaligus pemegang gelar sebanyak 12 kali Korea Selatan dengan skor 3-2.
"Kalau karena faktor disiplin, silakan pemain dicoret. Tapi kalau karena skill, saya rasa harus dipertimbangkan. Karena Dimas merupakan skuad Piala AFF. Kalau bongkar pasang terus, kekompakan tim akan terganggu dan pemain menjadi tidak nyaman," jelasnya.
Meski demikian, dirinya mengimbau untuk menghormati keputusan pelatih yang mencoret Dimas. Kini, Paulo dan Reza diyakininya mampu menjadi skuad inti Timnas U-19. "Kita harapkan mereka tembus skuad inti. Saya kira wajar kita menempatkan wakil di Timnas dan saya harap ini menjadi motivasi dan semangat bagi adik-adik mereka untuk menjadi regenerasi selanjutnya di Timnas," tandasnya.
Ketua Umum SSB Hendra DS mengaku, proses seleksi yang dilakukan Indra Sjafri memang ketat. Hal ini memang harus dilakukan demi sebuah prestasi yang baik. Faktor-faktor yang menjadi penilaian juga tanggungjawab pelatih dan demi kebaikan pemain menyesuaikan dengan standar pesepakbola profesional.
Katanya, jika para pemain tidak memenuhi standar yang ditetapkan, pemain harus legowo menerima keputusan sang pelatih demi tim dan negara. "Kalau tersingkir karena tidak memenuhi standar dan kualitas, saya kira kita harus terima keputusan itu," ucap Hendra.
Paulo dan Reza yang masih menjadi pemain yang mewakili Sumatera Utara, diharapkannya mampu menembus masuk dalam skuad merah putih. Namun, ia mengakui, hal tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan. Selain bersaing dengan pemain lainnya, ujian yang harus dijalani Paulo dan Reza pun semakin berat.
"Paulo dan Reza saya yakin mereka bisa lolos. Yang penting, saya ingatkan disiplin harus dijaga. Ini yang terkadang dilupakan pemain dengan usia yang masih muda menjadikannya lalai," pungkasnya.
Dari 11 pemain yang dicoret pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri terdapat Dimas Sumantri, pemain asal Sumut. Pencoretan tersebut Indra Sjafri, menilai berdasarkan empat kriteria yang harus dimiliki para pemain apabila ingin terus bertahan di skuad. Empat kriteria itu adalah keahlian, fisik, pemahamaman taktik, serta mentalitas di dalam dan luar lapangan. Selain faktor tidak memenuhi aspek fisik, disebabkan masalah indisipliner.
Kini, tinggal Paulo dan Reza bersama 27 pemain lainnya yang mengikuti pemusatan latihan (TC) tahap dua di Yogyakarta mulai Selasa, 7 Januari. Mayoritas pemain yang berhasil lulus dari seleksi tahap pertama adalah nama-nama yang mengantar Indonesia ke Piala Asia di Myanmar lalu.
Paulo dan Reza pun harus mempersiapkan menatap TC tersebut. Sebab, proses seleksi masih akan dilakukan hingga menetapkan skuad Garuda Muda. TC tahap kedua di Jogjakarta ini, para pemain lebih fokus pada pelatihan teknik bermain dan strategi.
Para pemain akan melakukan beberapa program uji coba, dengan menyambangi tujuh daerah yang berbeda, melakoni dua pertandingan di tiap daerah. Timur Tengah dan negara di Eropa juga menjadi tujuan pertandingan uji coba.
Ketua Harian KONI Sumut John Ismadi Lubis menyayangkan dicoretnya Dimas. Sebab, Dimas yang merupakan skuad Timnas U-19 di Piala AFF berhasil mengalahkan Vietnam di final dalam drama adu penalti 7-6. Serta, meloloskan Indonesia ke putaran final ke putaran final Piala Asia 2014 di Myanmar, setelah berhasil mengalahkan juara bertahan sekaligus pemegang gelar sebanyak 12 kali Korea Selatan dengan skor 3-2.
"Kalau karena faktor disiplin, silakan pemain dicoret. Tapi kalau karena skill, saya rasa harus dipertimbangkan. Karena Dimas merupakan skuad Piala AFF. Kalau bongkar pasang terus, kekompakan tim akan terganggu dan pemain menjadi tidak nyaman," jelasnya.
Meski demikian, dirinya mengimbau untuk menghormati keputusan pelatih yang mencoret Dimas. Kini, Paulo dan Reza diyakininya mampu menjadi skuad inti Timnas U-19. "Kita harapkan mereka tembus skuad inti. Saya kira wajar kita menempatkan wakil di Timnas dan saya harap ini menjadi motivasi dan semangat bagi adik-adik mereka untuk menjadi regenerasi selanjutnya di Timnas," tandasnya.
Ketua Umum SSB Hendra DS mengaku, proses seleksi yang dilakukan Indra Sjafri memang ketat. Hal ini memang harus dilakukan demi sebuah prestasi yang baik. Faktor-faktor yang menjadi penilaian juga tanggungjawab pelatih dan demi kebaikan pemain menyesuaikan dengan standar pesepakbola profesional.
Katanya, jika para pemain tidak memenuhi standar yang ditetapkan, pemain harus legowo menerima keputusan sang pelatih demi tim dan negara. "Kalau tersingkir karena tidak memenuhi standar dan kualitas, saya kira kita harus terima keputusan itu," ucap Hendra.
Paulo dan Reza yang masih menjadi pemain yang mewakili Sumatera Utara, diharapkannya mampu menembus masuk dalam skuad merah putih. Namun, ia mengakui, hal tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan. Selain bersaing dengan pemain lainnya, ujian yang harus dijalani Paulo dan Reza pun semakin berat.
"Paulo dan Reza saya yakin mereka bisa lolos. Yang penting, saya ingatkan disiplin harus dijaga. Ini yang terkadang dilupakan pemain dengan usia yang masih muda menjadikannya lalai," pungkasnya.
(aww)