Ditunjuk latih PSMS, Liestiadi teken kontrak di Persiba
A
A
A
Sindonews.com - Pengurus PSMS Medan menunjuk Liestiadi menjadi pelatih. Sayangnya, kepastian Liestiadi ditunjuk menjadi pelatih PSMS Medan akan sirna. Pasalnya, Liestiadi menerima pinangan Persiba Balikpapan menjadi pelatih fisik.
Padahal, penunjukan Liestiadi sebagai arsitek PSMS tinggal penetapan dan tandatangan kontrak dengan durasi 3 tahun di Universitas Panca Budi, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jumat (10/1). Liestiadi mengaku, telah menyetujui kontrak yang diajukan manajemen Persiba Balikpapan.
Dirinya mengemban tugas mendongkrak fisik skuad Persiba Balikpapan yang bertarung di kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL) 2014/2015. "Sudah teken kontrak kemarin, Rabu (8/12). Tinggal menunggu kepastian ketua umum Persiba saja," ungkapnya.
Dijelaskannya, tawaran Persiba mendekatinya tersebut sejak awal Desember. Sedangkan, pemaparan program kandidat pelatih digelar akhir Desember, Jumat (26/12). Namun, dirinya menantikan kepastian menukangi PSMS Medan.
Mantan asisten pelatih Timnas Wim Rijsbergen ini menilai belum adanya kepastian dari PSMS Medan menjadikan dirinya memilih berlabuh di Persiba Balikpapan itu. "Ditawarkan sejak Desember. Saya sudah sampaikan mengundurkan diri dari bursa calon karena ada tawaran Persiba itu. Tapi pengurus ngotot dan menginginkan saya melatih PSMS," jelasnya.
Soal nilai kontrak, Liestiadi engan menyebutkannya. Namun, dia memastikan kontrak yang diajukan Persiba lebih tinggi daripada nilai yang disodorkan PSMS. Hal inilah diyakini, menjadi alasan utama Liestiadi memilih mendampingi Jaya Hartono."Lebih tinggi dari kesepakatan yang ditawarkan PSMS," tegasnya.
Direktur PT Peesmes Medan Syukri Wardi mengatakan, penunjukkan Liestiadi tersebut belum final. Sebab, pengurus dan jajaran direksi akan membahas penetapan arsitek yang akan menukangi PSMS Medan.
Katanya, banyak hal-hal yang harus dibicarakan dan diputuskan sebelum penunjukan serta tandatangan kontrak pelatih. "Siapa pun pelatihnya harus dipertimangkan, bukan asal tunjuk saja. Akan kita rapatkan dulu soal kontrak, gaji, pemain dan lainnya," ungkapnya.
Menurutnya, soal kontrak pelatih, gaji dan pemain tentu menjadi pertimbangan utama dan jajaran direksi memutuskannya. Ketiga hal tersebut harus disesuaikan dengan dana yang dimiliki PT Peesmes saat ini.
Jika tidak, kisruh PSMS Medan, soal tunggakan gaji seperti masa lalu, akan kembali menjadi jilid dua. "Semua itu kan harus disesuaikan. Apakah anggaran yang tersedia mampu atau tidak. Sedangkan kendala saat ini, soal finansial dan sponsor," tandasnya.
Dijelaskannya, hal tersebut harus jelas sebelum diambilnya keputusan siapa yang yang menukangi PSMS nantinya. Untuk hal ini, lanjutnya, tentunya pelatih yang ditunjuk harus hadir. Penandatangan kontrak dan persetujuan lainnya dihadapan pengurus dan jajaran direksi PT Peesmes Medan. "Harus dipastikan dulu kan dari hal-hal itu. Kalau tidak cocok dengan perusahaan, kan harus disesuaikan terlebih dulu," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution mengatakan, pihaknya menunjuk Liestiadi menukangi skuad Ayam Kinantan. Dijelaskannya, penunjukkan tersebut berdasarkan pemaparan program kerja serta penilaian yang ditetapkan Komisi Bidang Teknik PSMS Medan.
Liestiadi mampu membuat pengurus dan Komisi Bidang Teknik kesengsem dengan program kerjanya. "Ya, Liestiadi kita tunjuk menjadi pelatih. "Komisi Teknik menilai Liestiadi lebih tinggi dari calon pelatih lainnya," pungkas Fauzi.
Padahal, penunjukan Liestiadi sebagai arsitek PSMS tinggal penetapan dan tandatangan kontrak dengan durasi 3 tahun di Universitas Panca Budi, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jumat (10/1). Liestiadi mengaku, telah menyetujui kontrak yang diajukan manajemen Persiba Balikpapan.
Dirinya mengemban tugas mendongkrak fisik skuad Persiba Balikpapan yang bertarung di kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL) 2014/2015. "Sudah teken kontrak kemarin, Rabu (8/12). Tinggal menunggu kepastian ketua umum Persiba saja," ungkapnya.
Dijelaskannya, tawaran Persiba mendekatinya tersebut sejak awal Desember. Sedangkan, pemaparan program kandidat pelatih digelar akhir Desember, Jumat (26/12). Namun, dirinya menantikan kepastian menukangi PSMS Medan.
Mantan asisten pelatih Timnas Wim Rijsbergen ini menilai belum adanya kepastian dari PSMS Medan menjadikan dirinya memilih berlabuh di Persiba Balikpapan itu. "Ditawarkan sejak Desember. Saya sudah sampaikan mengundurkan diri dari bursa calon karena ada tawaran Persiba itu. Tapi pengurus ngotot dan menginginkan saya melatih PSMS," jelasnya.
Soal nilai kontrak, Liestiadi engan menyebutkannya. Namun, dia memastikan kontrak yang diajukan Persiba lebih tinggi daripada nilai yang disodorkan PSMS. Hal inilah diyakini, menjadi alasan utama Liestiadi memilih mendampingi Jaya Hartono."Lebih tinggi dari kesepakatan yang ditawarkan PSMS," tegasnya.
Direktur PT Peesmes Medan Syukri Wardi mengatakan, penunjukkan Liestiadi tersebut belum final. Sebab, pengurus dan jajaran direksi akan membahas penetapan arsitek yang akan menukangi PSMS Medan.
Katanya, banyak hal-hal yang harus dibicarakan dan diputuskan sebelum penunjukan serta tandatangan kontrak pelatih. "Siapa pun pelatihnya harus dipertimangkan, bukan asal tunjuk saja. Akan kita rapatkan dulu soal kontrak, gaji, pemain dan lainnya," ungkapnya.
Menurutnya, soal kontrak pelatih, gaji dan pemain tentu menjadi pertimbangan utama dan jajaran direksi memutuskannya. Ketiga hal tersebut harus disesuaikan dengan dana yang dimiliki PT Peesmes saat ini.
Jika tidak, kisruh PSMS Medan, soal tunggakan gaji seperti masa lalu, akan kembali menjadi jilid dua. "Semua itu kan harus disesuaikan. Apakah anggaran yang tersedia mampu atau tidak. Sedangkan kendala saat ini, soal finansial dan sponsor," tandasnya.
Dijelaskannya, hal tersebut harus jelas sebelum diambilnya keputusan siapa yang yang menukangi PSMS nantinya. Untuk hal ini, lanjutnya, tentunya pelatih yang ditunjuk harus hadir. Penandatangan kontrak dan persetujuan lainnya dihadapan pengurus dan jajaran direksi PT Peesmes Medan. "Harus dipastikan dulu kan dari hal-hal itu. Kalau tidak cocok dengan perusahaan, kan harus disesuaikan terlebih dulu," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution mengatakan, pihaknya menunjuk Liestiadi menukangi skuad Ayam Kinantan. Dijelaskannya, penunjukkan tersebut berdasarkan pemaparan program kerja serta penilaian yang ditetapkan Komisi Bidang Teknik PSMS Medan.
Liestiadi mampu membuat pengurus dan Komisi Bidang Teknik kesengsem dengan program kerjanya. "Ya, Liestiadi kita tunjuk menjadi pelatih. "Komisi Teknik menilai Liestiadi lebih tinggi dari calon pelatih lainnya," pungkas Fauzi.
(aww)