Striker asing buruan nomor satu PSM
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri yang menaungi PSM Makassar masih terus memburu pemain yang berposisi sebagai striker. Perburuan dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan striker di skuad Juku Eja.
Sebelumnya, PSM mendepak dua pemain berposisi sebagai striker, yakni Kenji Adachihara dan Budi Sudarsono. Akibatnya, klub besutan Jorg Peter Steinebrunner tersebut hanya dihuni tiga striker murni, yakni Andi Oddang, Abdul Abanda Rahman, dan M Rahmat.
Apalagi sebelumnya, manajemen PSM gagal mendatangkan pemain anyar depan asal Australia Andrew Barisic. Mantan striker Persebaya 1927 itulebih memilih membela klub asal China ketimbang berlabuh di PSM. Bukan hanya itu, PSM juga gagal mendatangkan striker lokal asal Persebaya yakni Febrianto Hamzah.
Manajer PSM Makassar Abdul Rahim mengatakan, sampai saat ini manajemen terus memburu pemain yang berposisi sebagai striker untuk menjadi ujung tombak PSM, meski saat ini sudah ada beberapa striker lokal yang mumpuni. "Kita terus mencari pemain depan untuk datang ke PSM," kata dia tanpa merinci apa striker lokal atau striker asing yang akan didatangkan.
Sebelumnya, dikabarkan manajemen yang dinakhodai Rully Habibie ini, berencana mendatangkan striker asing untuk membantu Pasukan Ramang di ISL nantinya. Namun hingga kini belum ada kepastian siapa pemain yang akan didatangkan tersebut.
Aim sapaan akrabnya mengatakan, dirinya baru mau berkomentar jika memang pemain tersebut bergabung bersama tim. Karena sebelumnya beberapa nama dikabarkan datang ternyata tidak jadi. "Kalaupun mau dilihat penampilannya di Jayapura, nanti dia datang betul untuk gabung bersama PSM," pungkasnya.
Sementara itu, Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, memang saat ini masih mencari pemain asing untuk bisa bergabung bersama PSM di ISL nantinya. "Pasti kita masih mencari striker asinglah," kata dia saat dikonfirmasi.
Memang skuad Juku Eja masih sangat membutuhkan bomber yang haus gol. Pasalnya, saat berlaga di East Java Tournament, Pasukan Ramang tidak menciptakan satupun gol di gawang Persik Kediri dan Persela Lamongan. Hingga Ponaryo Astaman dkk menelan dua kekalahan secara beruntun.
Sebelumnya, PSM mendepak dua pemain berposisi sebagai striker, yakni Kenji Adachihara dan Budi Sudarsono. Akibatnya, klub besutan Jorg Peter Steinebrunner tersebut hanya dihuni tiga striker murni, yakni Andi Oddang, Abdul Abanda Rahman, dan M Rahmat.
Apalagi sebelumnya, manajemen PSM gagal mendatangkan pemain anyar depan asal Australia Andrew Barisic. Mantan striker Persebaya 1927 itulebih memilih membela klub asal China ketimbang berlabuh di PSM. Bukan hanya itu, PSM juga gagal mendatangkan striker lokal asal Persebaya yakni Febrianto Hamzah.
Manajer PSM Makassar Abdul Rahim mengatakan, sampai saat ini manajemen terus memburu pemain yang berposisi sebagai striker untuk menjadi ujung tombak PSM, meski saat ini sudah ada beberapa striker lokal yang mumpuni. "Kita terus mencari pemain depan untuk datang ke PSM," kata dia tanpa merinci apa striker lokal atau striker asing yang akan didatangkan.
Sebelumnya, dikabarkan manajemen yang dinakhodai Rully Habibie ini, berencana mendatangkan striker asing untuk membantu Pasukan Ramang di ISL nantinya. Namun hingga kini belum ada kepastian siapa pemain yang akan didatangkan tersebut.
Aim sapaan akrabnya mengatakan, dirinya baru mau berkomentar jika memang pemain tersebut bergabung bersama tim. Karena sebelumnya beberapa nama dikabarkan datang ternyata tidak jadi. "Kalaupun mau dilihat penampilannya di Jayapura, nanti dia datang betul untuk gabung bersama PSM," pungkasnya.
Sementara itu, Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, memang saat ini masih mencari pemain asing untuk bisa bergabung bersama PSM di ISL nantinya. "Pasti kita masih mencari striker asinglah," kata dia saat dikonfirmasi.
Memang skuad Juku Eja masih sangat membutuhkan bomber yang haus gol. Pasalnya, saat berlaga di East Java Tournament, Pasukan Ramang tidak menciptakan satupun gol di gawang Persik Kediri dan Persela Lamongan. Hingga Ponaryo Astaman dkk menelan dua kekalahan secara beruntun.
(aww)