Edi targetkan PSMS kembali ke ISL
A
A
A
Sindonews.com - Prediksi awal sosok Edi Syahputra yang akan melatih PSMS Medan benar-benar terjawab. Manajemen PT PeSeMeS Medan menunjuk Edi mengarsiteki skuad PSMS Medan.
Penetapan Edy ini pun memupuskan penunjukan awal Liestiadi sebagai pelatih. Penetapan ini diumumkan Direktur PT PeSeMeS Medan Syukri Wardi dalam pertemuan rapat terbuka di Aula Universitas Panca Budi Medan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Medan, Jumat (10/1).
Aula yang dipenuhi mahasiswa Universitas Panca Budi, suporter PSMS Medan, Smeck Holligan itu, juga dihadiri para pengurus PSMS Medan yang hadir, Sekretaris Umum Julius Raja, dan Edi Syahputra sendiri. Bahkan, mantan Ketum PSMS Medan LPIS Benny Sihotang tampak hadir meski terlambat.
Sedangkan, Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution dan Ketua Harian Azzam Nasution tidak tampak dideretan barisan para pengurus. "Setelah mempertimbangkan, mengingat, memutuskan, dan menetapkan Edi Syahputra menjadi pelatih PSMS Medan," ungkap Syukri.
Syukri mengatakan, alasan dipilihnya Edi membesut skuad Ayam Kinantan, merujuk pada mantan pemain PSMS Medan, dan karakter bermain serta pelatih memiliki track record yang bagus. Dia membantah, jika penetapan Edi tersebut mendadak dalam rapat yang digelar, Kamis (9/1). Terlebih lagi, Edi menggantikan Liestiadi yang lebih memilih menjadi pelatih fisik Persiba Balikpapan.
"Tidak ada hubungannya. Kita harus sesuaikan manajemen dan kebutuhan PSMS Medan. Edi mantan pemain PSMS dengan karakter saat bermain harus diterapkan. Edi juga bisa membantu menyelesaikan beberapa pemain tunggakan gaji," jelasnya.
Namun, penetapan tersebut tidak bersamaan dengan kontrak. Syukri enggan membeberkan nilai kontrak, meski sudah disiapkan dan tinggal ditandatangani Edi dan jajaran direksi dihadapan kuasa hukum. "Soal kontrak, biarlah menjadi rahasia manajemen dan pelatih," pungkasnya.
Edi sendiri mengatakan, misi yang diembannya membangun kembali PSMS dengan kerja keras dan sabar untuk menempatkan PSMS di kasta yang sesungguhnya, yakni ISL. Sedangkan visi yang digaungkannya PSMS Medan memiliki koordinasi dan keterbukaan, prestasi PSMS akan dapat terpenuhi pada sasaran yang ditargetkan. "Target pribadi saya menempatkan PSMS di tempat semestinya, yakni ISL. Itu target pribadi saya," tegasnya.
Dikatakannya, tugas awal dirinya membentuk kerangka tim. Saat ini, sudah ada 15 pemain yang menanti penjelasan dirinya dan pengurus menjadi skuad Ayam Kinantan. "Kerangka tim yang sudah ada 15 pemain. Tapi beberapa pemain sudah terikat kontrak dengan klub-klub lain yang termasuk sudah saya susun. Tapi itu tidak masalah, kita harus mencetak pemain baru," ungkapnya.
Dikatakannya, sedikitnya 8 pemain yang dibutuhkan lagi untuk memenuhi kerangka tim. Itu termasuk jika pemain luar negeri jika dibutuhkan tim. Nanti saya adakan seleksi terbuka, dan rekomendasikan kepada pengurus, tinggal pengurus yang menentukan. Lolos seleksi pemain, akan kita serahkan kepada pengurus untuk negosiasi. Kita harapkan, negosiasi tidak terlalu banyak perubahan," pungkasnya
Penetapan Edy ini pun memupuskan penunjukan awal Liestiadi sebagai pelatih. Penetapan ini diumumkan Direktur PT PeSeMeS Medan Syukri Wardi dalam pertemuan rapat terbuka di Aula Universitas Panca Budi Medan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Medan, Jumat (10/1).
Aula yang dipenuhi mahasiswa Universitas Panca Budi, suporter PSMS Medan, Smeck Holligan itu, juga dihadiri para pengurus PSMS Medan yang hadir, Sekretaris Umum Julius Raja, dan Edi Syahputra sendiri. Bahkan, mantan Ketum PSMS Medan LPIS Benny Sihotang tampak hadir meski terlambat.
Sedangkan, Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution dan Ketua Harian Azzam Nasution tidak tampak dideretan barisan para pengurus. "Setelah mempertimbangkan, mengingat, memutuskan, dan menetapkan Edi Syahputra menjadi pelatih PSMS Medan," ungkap Syukri.
Syukri mengatakan, alasan dipilihnya Edi membesut skuad Ayam Kinantan, merujuk pada mantan pemain PSMS Medan, dan karakter bermain serta pelatih memiliki track record yang bagus. Dia membantah, jika penetapan Edi tersebut mendadak dalam rapat yang digelar, Kamis (9/1). Terlebih lagi, Edi menggantikan Liestiadi yang lebih memilih menjadi pelatih fisik Persiba Balikpapan.
"Tidak ada hubungannya. Kita harus sesuaikan manajemen dan kebutuhan PSMS Medan. Edi mantan pemain PSMS dengan karakter saat bermain harus diterapkan. Edi juga bisa membantu menyelesaikan beberapa pemain tunggakan gaji," jelasnya.
Namun, penetapan tersebut tidak bersamaan dengan kontrak. Syukri enggan membeberkan nilai kontrak, meski sudah disiapkan dan tinggal ditandatangani Edi dan jajaran direksi dihadapan kuasa hukum. "Soal kontrak, biarlah menjadi rahasia manajemen dan pelatih," pungkasnya.
Edi sendiri mengatakan, misi yang diembannya membangun kembali PSMS dengan kerja keras dan sabar untuk menempatkan PSMS di kasta yang sesungguhnya, yakni ISL. Sedangkan visi yang digaungkannya PSMS Medan memiliki koordinasi dan keterbukaan, prestasi PSMS akan dapat terpenuhi pada sasaran yang ditargetkan. "Target pribadi saya menempatkan PSMS di tempat semestinya, yakni ISL. Itu target pribadi saya," tegasnya.
Dikatakannya, tugas awal dirinya membentuk kerangka tim. Saat ini, sudah ada 15 pemain yang menanti penjelasan dirinya dan pengurus menjadi skuad Ayam Kinantan. "Kerangka tim yang sudah ada 15 pemain. Tapi beberapa pemain sudah terikat kontrak dengan klub-klub lain yang termasuk sudah saya susun. Tapi itu tidak masalah, kita harus mencetak pemain baru," ungkapnya.
Dikatakannya, sedikitnya 8 pemain yang dibutuhkan lagi untuk memenuhi kerangka tim. Itu termasuk jika pemain luar negeri jika dibutuhkan tim. Nanti saya adakan seleksi terbuka, dan rekomendasikan kepada pengurus, tinggal pengurus yang menentukan. Lolos seleksi pemain, akan kita serahkan kepada pengurus untuk negosiasi. Kita harapkan, negosiasi tidak terlalu banyak perubahan," pungkasnya
(aww)