Suharto pertanyakan legalitas pengurus PSMS
A
A
A
Sindonews.com - Prediksi duet maut Edi Syahputra dengan Suharto A.D. benar-benar menjadi kenyataan. Edi menyatakan keinginannya menggandeng Suharto menjadi asistennya untuk membesut PSMS Medan.
Duet dua arsitek itu mengulang memori saat Suharto menjadikan Edi sebagai asistennya pada masa 2011. Masa kini pun menjadi kebalikan dari masa lalu. Alasan ditunjuknya Suharto menjadi asisten, Edi mengatakan, dikarenakan mempunyai kedekatan dan bisa menjadi jembatan persoalan tunggakan gaji yang ditinggal oleh kepengurusan yang lama.
"Dulu kami pernah bersama. Saya asistennya, dan Bang Suharto jadi pelatihnya. Bang Harto sudah mengetahui karakter pemain Medan, tidak sulit lagi untuk beradaptasi dengan pemain nanti," ungkap Edi.
Kabar keduanya diduetkan sudah berembus jauh sebelum ditetapkannya Edi sebagai pelatih. Keduanya memiliki pengalaman yang sama. Sama-sama menunggak gaji. Edi Syahputra pelatih PSMS versi PT LPIS Benny Sihotang dan Suharto AD pelatih PSMS versi PT Liga Indra Sakti Harahap.
Adanya persoalan tunggakan gaji dari pengurus yang lama tersebut, mereka pun di yakini dapat menjadi menjembatani untuk meyelesaikan permasalahan dengan para pemain. "Selain saya dekat dengannya, Bang Suharto bisa sebagai jembatan untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Untuk itu lah, saya laporkan kepada pengurus PSMS bahwasannya Bang Suharto menjadi asisten saya untuk kedepannya," jelasnya.
Menurutnya,adanya kedekatan terhadap dirinya tersebut, dimungkinkan untuk membentuk tim yang solid ke depannya akan tercipta. Apalagi, dia mengaku sudah mengantongi 15 pemain yang siap untuk mengisi skuad tim tersebut. "Tapi, saya masih membuka seleksi pemain untuk menambah lini tim," bebernya.
Suharto mengaku siap menjadi asisten Edi. Katanya, penunjukan dirinya menjadi asisten pelatih tersebut, dirinya belum dihubungi pengurus. Katanya, panggilan ini sangat amanah, karena dia sangat mencintai klub yang membesarkan namannya ini. Selain itu, dirinya bukan orang asing di PSMS. "Saya belum ada dihubungi, tapi saya siap," ujarnya.
Namun, Suharto mempertanyakan keabsahan pengurus dan permasalahan finansial yang kiranya adanya titik terang. "Saya mau saja, siapa yang tak mau membela klub asal daerahnya. Cuma yang saya pertanyakan pengurus ini sudah legal apa tidak? Bagaimana persoalan tunggakan gaji ke depannya?. Kalau untuk sebagai jembatan permasalahan ini saya siap," pungkasnya.
Duet dua arsitek itu mengulang memori saat Suharto menjadikan Edi sebagai asistennya pada masa 2011. Masa kini pun menjadi kebalikan dari masa lalu. Alasan ditunjuknya Suharto menjadi asisten, Edi mengatakan, dikarenakan mempunyai kedekatan dan bisa menjadi jembatan persoalan tunggakan gaji yang ditinggal oleh kepengurusan yang lama.
"Dulu kami pernah bersama. Saya asistennya, dan Bang Suharto jadi pelatihnya. Bang Harto sudah mengetahui karakter pemain Medan, tidak sulit lagi untuk beradaptasi dengan pemain nanti," ungkap Edi.
Kabar keduanya diduetkan sudah berembus jauh sebelum ditetapkannya Edi sebagai pelatih. Keduanya memiliki pengalaman yang sama. Sama-sama menunggak gaji. Edi Syahputra pelatih PSMS versi PT LPIS Benny Sihotang dan Suharto AD pelatih PSMS versi PT Liga Indra Sakti Harahap.
Adanya persoalan tunggakan gaji dari pengurus yang lama tersebut, mereka pun di yakini dapat menjadi menjembatani untuk meyelesaikan permasalahan dengan para pemain. "Selain saya dekat dengannya, Bang Suharto bisa sebagai jembatan untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Untuk itu lah, saya laporkan kepada pengurus PSMS bahwasannya Bang Suharto menjadi asisten saya untuk kedepannya," jelasnya.
Menurutnya,adanya kedekatan terhadap dirinya tersebut, dimungkinkan untuk membentuk tim yang solid ke depannya akan tercipta. Apalagi, dia mengaku sudah mengantongi 15 pemain yang siap untuk mengisi skuad tim tersebut. "Tapi, saya masih membuka seleksi pemain untuk menambah lini tim," bebernya.
Suharto mengaku siap menjadi asisten Edi. Katanya, penunjukan dirinya menjadi asisten pelatih tersebut, dirinya belum dihubungi pengurus. Katanya, panggilan ini sangat amanah, karena dia sangat mencintai klub yang membesarkan namannya ini. Selain itu, dirinya bukan orang asing di PSMS. "Saya belum ada dihubungi, tapi saya siap," ujarnya.
Namun, Suharto mempertanyakan keabsahan pengurus dan permasalahan finansial yang kiranya adanya titik terang. "Saya mau saja, siapa yang tak mau membela klub asal daerahnya. Cuma yang saya pertanyakan pengurus ini sudah legal apa tidak? Bagaimana persoalan tunggakan gaji ke depannya?. Kalau untuk sebagai jembatan permasalahan ini saya siap," pungkasnya.
(aww)