Usia tua nggak berstamina, Persebaya sulit juara

Kamis, 16 Januari 2014 - 12:37 WIB
Usia tua nggak berstamina,...
Usia tua nggak berstamina, Persebaya sulit juara
A A A
Sindonews.com - Kegagalan juara di Inter Island Cup (IIC) 2014 membuat pelatih Persebaya Rahmad Darmawan tak bisa duduk tenang. Pasalnya, manajemen Bajul Ijo meminta mantan pelatih Timnas U-23 itu segera melakukan evaluasi.

Kekalahan dari Persik Kediri 0-1 di laga terakhir Zona Jawa 3 memang masih terasa menyesakan dada. Maklum, Persebaya sebenarnya hanya butuh hasil imbang untuk mengunci tiket delapan besar. Tapi hasil berkata lain, Persebaya yang bertabur bintang justru tumbang melalui gol yang dicetak Faris Aditama pada menit ke-75.

Presiden Persebaya ISL Diar Kusuma Putra meminta agar RD -panggilan Rahmad Darmawan- segara melakukan evaluasi secara menyeluruh. "Ini menjadi pelajaran berharga terhadap semua komponen tim. RD harus melakukan evaluasi," ujar pria yang juga menjabat direktur PT. Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) selaku pengelola Persebaya ISL.

Wajar jika jajaran manajemen kecewa. Sebab, secara permainan memang kalah dari Persik Kediri. Padahal, manajemen sudah mengeluarkan biaya besar untuk mendatangkan pemain sesuai permintaan RD. Total dana beli pemain lebih dari Rp20 miliar. Sementara Persik diperkuat pemain yang sebagian besar belum punya nama. Bahkan, juga belum melakukan teken kontrak.

Sementara RD mengakui jika Persik Kediri tampil lebih bagus dibandingkan Persebaya terutama dalam kedisiplinan di lapangan. "Anak-anak Kediri bermain disiplin. Mereka sabar menunggu untuk menyerang. Mereka juga mempunyai kecepatan,"ucapnya.

Justru dalam evaluasi awal RD, faktor fisik menjadi salah satu kelemahan para pemain. "Situasinya berubah. Mereka terlihat kendur. Menurun sekali. Utamanya di fisik," ujar mantan pelatih Sriwijaya FC dan Arema Cronous itu.

Aneh memang jika RD mengeluhkan problem fisik pemain. Sebab, sejak awal sudah banyak kritikan terkait masalah fisik pemain yang akan menjadi kendala. Maklum, sebagian besar pemain Persebaya musim ini berusia di atas kepala tiga. Termasuk empat pemain asing Persebaya. Hanya ada sekitar 10 pemain yang usianya di bawah 25 tahun.

Jika dibandingkan musim lalu, program latihan juga terasa sangat berbeda. Ketika Tony Ho masih menjadi pelatih kepala menggantikan posisi Miroslav Janu yang meninggal dunia, latihan fisik menjadi menu utama. Bahkan, para pemain kerap muntah-muntah akibat tak tahan dengan program latihan.

Tapi saat ini berubah, latihan fisik tidak lagi terlihat mendominasi. Ada embusan kabar, jika Tony Ho yang sekarang menjadi asisten pelatih RD, tidak berani menerapkan latihan fisik terlalu keras karena sejumlah pemain sudah berusia tua. Indikasinya, saat RD masih berada di Timnas U-23, beberapa pemain yang dilatih Tony Ho juga sempat meninggalkan latihan dengan berbagai alasan.

Sayangnya, Tony Ho tidak lagi banyak komentar. Namun beberapa waktu lalu, sempat mengatakan salah satu kunci keberhasilan Persebaya menjadi juara Divisi Utama musim lalu karena para pemain punya fisik bagus. "Apa pun strategi pelatih akan berjalan baik jika pemain punya fisik bagus, " ujarnya.

Pemain Tanggal lahir Usia Posisi
Agu Casmir 23 Maret 1984 30 Depan
Greg Nwokolo 3 Januari 1986 28 Depan
Patrice Nzekou 22 Juni 1983 31 Tengah
Daniel Monchare 24 Januari 1982 32 Belakang
M.Ilham 22 Januari 1981 33 Tengah
Leo Saputra 20 Desember 1980 33 Tengah
Ricardo Salempesy 18 Februari 1984 30 Belakang
Ambrizal 1 Februari 1981 33 Belakang
Jendry Pitoy 15 Januari 1981 33 Kiper
Ferry Rotinsulu 28 Desember 1982 31 Kiper
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8446 seconds (0.1#10.140)