Lagi, Hangtuah menang lewat Overtime
A
A
A
Sindonews.com - Julukan tim spesialis overtime makin melekat pada Hangtuah Sumsel IM. Sepanjang Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia musim ini, Ary Sapto dkk tercatat lima kali memaksa lawan-lawannya memainkan babak tambahan. Termasuk saat menghadapi Garuda Kukar Bandung dalam lanjutan Seri II Jakarta di Hall A Senayan, Sabtu (18/1).
Babak tambahan terpaksa dimainkan, setelah kedua tim menutup kuarter keempat dengan skor sama kuat, 49-49. Kedua tim masih sama-sama ngotot di babak tambahan, hingga nyaris memaksa dilanjutkan ke babak tambahan kedua. Namun, Hangtuah berhasil menyudahi laga dengan keunggulan super tipis, 57-56.
Adhi Pratama Prasetyo Putra menjadi bintang kemenangan bagi Hangtuah. Center yang baru comeback usai memperkuat Timnas SEA Games 2013 di Myanmar ini mencetak 18 poin, 8 rebound, dan 4 block shot. Melalui block shot pada detik terakhir, Adhi berhasil menggagalkan upaya Garuda membalikkan keadaan.
”Sebenarnya kami sudah memiliki chance untuk membungkus kemenangan tanpa harus bermain hingga tambahan. Akibat turnover-turnover yang gak perlu pada situasi krusial, akhirnya kami harus menguras tenaga ekstra untuk memenangi game ini," kata sisten pelatih Hangtuah, Koko Heru S Nugroho
Pada saat overtime, Koko yakin tim asuhannya bakal menang. ”Saya sampaikan pada anak-anak agar lebih tenang, seperti yang telah kami lakukan pada drama overtime sebelum-sebelumnya,” lanjut Koko.
Bagi Hangtuah, ini adalah drama overtime kelima yang dilakoni sejak Preseason Tournament 2013 hingga Seri II musim reguler 2013-2014. Pada saat turnamen pramusim 2013 di DBL Arena Surabaya, dua kali mereka memainkan overtime, masing-masing saat kalah 65-74 melawan Pacific Caesar Surabaya (22/9) dan menang atas Garuda 56-53 (23/9). Sedangkan pada seri pertama di Malang, overtime Hangtuah terjadi saat kalah 56-59 dari JNE BSC Bandung Utama (17/11), dan menang atas CLS Knights Surabaya, 64-61.
Sementara itu, bagi Garuda kekalahan ini sangat menyakitkan. Apalagi ini adalah laga pamungkas mereka pada seri Jakarta. Tim asuhan AF. Rinaldo ini menutup seri ini dengan rekor 3 kekalahan dan 2 kali memetik kemenangan.
”Kali ini anak-anak bermain sangat jelek. Kalau mereka main dengan kemampuan standar saja, sebenarnya kami bisa menang. Tapi, inilah dinamika sebuah kompetisi. Saya harap pemain saya, khususnya yang masih muda agar belajar banyak dari pengalaman ini,” papar Inal, sapaan akrab AF Rinaldo.
Babak tambahan terpaksa dimainkan, setelah kedua tim menutup kuarter keempat dengan skor sama kuat, 49-49. Kedua tim masih sama-sama ngotot di babak tambahan, hingga nyaris memaksa dilanjutkan ke babak tambahan kedua. Namun, Hangtuah berhasil menyudahi laga dengan keunggulan super tipis, 57-56.
Adhi Pratama Prasetyo Putra menjadi bintang kemenangan bagi Hangtuah. Center yang baru comeback usai memperkuat Timnas SEA Games 2013 di Myanmar ini mencetak 18 poin, 8 rebound, dan 4 block shot. Melalui block shot pada detik terakhir, Adhi berhasil menggagalkan upaya Garuda membalikkan keadaan.
”Sebenarnya kami sudah memiliki chance untuk membungkus kemenangan tanpa harus bermain hingga tambahan. Akibat turnover-turnover yang gak perlu pada situasi krusial, akhirnya kami harus menguras tenaga ekstra untuk memenangi game ini," kata sisten pelatih Hangtuah, Koko Heru S Nugroho
Pada saat overtime, Koko yakin tim asuhannya bakal menang. ”Saya sampaikan pada anak-anak agar lebih tenang, seperti yang telah kami lakukan pada drama overtime sebelum-sebelumnya,” lanjut Koko.
Bagi Hangtuah, ini adalah drama overtime kelima yang dilakoni sejak Preseason Tournament 2013 hingga Seri II musim reguler 2013-2014. Pada saat turnamen pramusim 2013 di DBL Arena Surabaya, dua kali mereka memainkan overtime, masing-masing saat kalah 65-74 melawan Pacific Caesar Surabaya (22/9) dan menang atas Garuda 56-53 (23/9). Sedangkan pada seri pertama di Malang, overtime Hangtuah terjadi saat kalah 56-59 dari JNE BSC Bandung Utama (17/11), dan menang atas CLS Knights Surabaya, 64-61.
Sementara itu, bagi Garuda kekalahan ini sangat menyakitkan. Apalagi ini adalah laga pamungkas mereka pada seri Jakarta. Tim asuhan AF. Rinaldo ini menutup seri ini dengan rekor 3 kekalahan dan 2 kali memetik kemenangan.
”Kali ini anak-anak bermain sangat jelek. Kalau mereka main dengan kemampuan standar saja, sebenarnya kami bisa menang. Tapi, inilah dinamika sebuah kompetisi. Saya harap pemain saya, khususnya yang masih muda agar belajar banyak dari pengalaman ini,” papar Inal, sapaan akrab AF Rinaldo.
(dka)