Pakde Karwo: Warga Jatim berharap pada PSSI
A
A
A
Sindonews.com - Kongres Tahunan PSSI 2014 di Surabaya, Jawa Timur, dinilai berjalan sukses. Dari semua aspek yang telah disepakati dalam Kongres Tahunan PSSI kali ini, PSSI menargetkan peringkat Indonesia di rangking FIFA bisa stabil diurutan 130 ke bawah pada tahun 2015.
Kongres Tahunan PSSI yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, berjalan lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan. Kongres yang baru di buka sekitar pukul 10.00 WIB, akhirnya selesai sekitar pukul 15.30 WIB. Lebih cepat satu setengah jam dari jadwal awal, menandakan Kongres Tahunan kali ini tidak mengalami kendala yang mampu menggangu jalannya kongres.
Dalam pidato pembukaannya, berbagai harapan pun disampaikan Pakde Karwo, biasa Sukarwo disapa. Mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat Jawa Timur yang memang dikenal gila bola, Sukarwo berharap kepengurusan PSSI bisa menjalankan roda organisasi dengan baik.
"Semua masyarakat Jawa Timur, berharap semakin baik dan baik lagi kedepannya untuk kepengurusan PSSI. Tidak hanya sekedar harapan, melainkan ada progres positif dari kepengurusan PSSI kedepan. Karena dengan begitu, persepakbolaan Indonesia pun bisa lebih baik lagi dari saat ini," ungkap Sukarwo.
Lancarnya proses Kongres Tahunan PSSI juga disampaikan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin. Beberapa agenda yang dikedepankan selama setahun kedepan seperti sepak bola, tim nasional (timnas) Indonesia, liga profesional, asosiasi provinsi atau asprov, dan kompetisi amatir atau kelompok umur, akan jadi program kerja PSSI selama di tahun 2014 ini.
"Kongres ini sangat penting untuk membangun sepak bola Indonesia. Dan Alhamdulilah semuanya sepakat dengan hasil yang ada. Kami evaluasi pekerjaan di tahun 2013, lalu kami tetapkan kegiatan di 2014. Kami berharap dengan ini, siapa pun pengurus PSSI selanjutnya bisa lebih tenang dalam membangkitkan sepak bola Indonesia kedepan," ungkap Djohar, selepas Kongres Tahunan PSSI ditutup.
Hal senada soal sudah berjalan dengan baiknya Kongres Tahunan PSSI, juga disampaikan Member Associations/International Relations and Integrity In Sport AFC, Sanjeevan Balasingam. Dirinya berharap besar, apa yang sudah disepakati bersama oleh seluruh anggota PSSI bisa membawa persepakbolaan Indonesia kearah yang lebih baik. Apalagi menurutnya, PSSI baru saja melepaskan diri dari konflik berkepanjangan.
"Kami melihat semuanya sudah berjalan baik dan kami berharap PSSI bisa terus berkembang kedepannya. Tentu saja semoga semua program bisa berjalan dengan baik. Untuk ISL, kami juga berharap besar bisa menjadi liga yang profesional lagi," papar Sanjeevan.
Dari semua yang dibicarakan dalam Kongres Tahunan PSSI, target tinggi disampaikan Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono. Dimana PSSI menargetkan, peringkat Indonesia dirangking FIFA bisa stabil di bawah urutan 130 pada tahun 2015. Hal itu memang bukan tidak mungkin dicapai, melihat banyaknya agenda yang akan dijalani timnas Indonesia diberbagai umur.
"Ya, kami menargetkan di akhir tahun 2014 atau memasukin tahun 2015, semua pengurus berharap peringkat Indonesia dirangking FIFA bisa stabil di bawah 130. Kami melihat hal itu, sebagai target yang harus dikejar dengan kerja keras bersama seluruh elemen persepakbolaan Indonesia," tegas Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono.
Kongres Tahunan PSSI yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, berjalan lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan. Kongres yang baru di buka sekitar pukul 10.00 WIB, akhirnya selesai sekitar pukul 15.30 WIB. Lebih cepat satu setengah jam dari jadwal awal, menandakan Kongres Tahunan kali ini tidak mengalami kendala yang mampu menggangu jalannya kongres.
Dalam pidato pembukaannya, berbagai harapan pun disampaikan Pakde Karwo, biasa Sukarwo disapa. Mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat Jawa Timur yang memang dikenal gila bola, Sukarwo berharap kepengurusan PSSI bisa menjalankan roda organisasi dengan baik.
"Semua masyarakat Jawa Timur, berharap semakin baik dan baik lagi kedepannya untuk kepengurusan PSSI. Tidak hanya sekedar harapan, melainkan ada progres positif dari kepengurusan PSSI kedepan. Karena dengan begitu, persepakbolaan Indonesia pun bisa lebih baik lagi dari saat ini," ungkap Sukarwo.
Lancarnya proses Kongres Tahunan PSSI juga disampaikan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin. Beberapa agenda yang dikedepankan selama setahun kedepan seperti sepak bola, tim nasional (timnas) Indonesia, liga profesional, asosiasi provinsi atau asprov, dan kompetisi amatir atau kelompok umur, akan jadi program kerja PSSI selama di tahun 2014 ini.
"Kongres ini sangat penting untuk membangun sepak bola Indonesia. Dan Alhamdulilah semuanya sepakat dengan hasil yang ada. Kami evaluasi pekerjaan di tahun 2013, lalu kami tetapkan kegiatan di 2014. Kami berharap dengan ini, siapa pun pengurus PSSI selanjutnya bisa lebih tenang dalam membangkitkan sepak bola Indonesia kedepan," ungkap Djohar, selepas Kongres Tahunan PSSI ditutup.
Hal senada soal sudah berjalan dengan baiknya Kongres Tahunan PSSI, juga disampaikan Member Associations/International Relations and Integrity In Sport AFC, Sanjeevan Balasingam. Dirinya berharap besar, apa yang sudah disepakati bersama oleh seluruh anggota PSSI bisa membawa persepakbolaan Indonesia kearah yang lebih baik. Apalagi menurutnya, PSSI baru saja melepaskan diri dari konflik berkepanjangan.
"Kami melihat semuanya sudah berjalan baik dan kami berharap PSSI bisa terus berkembang kedepannya. Tentu saja semoga semua program bisa berjalan dengan baik. Untuk ISL, kami juga berharap besar bisa menjadi liga yang profesional lagi," papar Sanjeevan.
Dari semua yang dibicarakan dalam Kongres Tahunan PSSI, target tinggi disampaikan Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono. Dimana PSSI menargetkan, peringkat Indonesia dirangking FIFA bisa stabil di bawah urutan 130 pada tahun 2015. Hal itu memang bukan tidak mungkin dicapai, melihat banyaknya agenda yang akan dijalani timnas Indonesia diberbagai umur.
"Ya, kami menargetkan di akhir tahun 2014 atau memasukin tahun 2015, semua pengurus berharap peringkat Indonesia dirangking FIFA bisa stabil di bawah 130. Kami melihat hal itu, sebagai target yang harus dikejar dengan kerja keras bersama seluruh elemen persepakbolaan Indonesia," tegas Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono.
(wbs)