Peterson target duel unifikasi versus Garcia

Sindonews.com - Juara kelas welter junor IBF, Lamont Peterson, sangat kecewa dengan penampilannya saat meraih kemenangan angka dari sang penantang, Dierry Jean, di DC Armory, Washington, District of Columbia, Amerika Serikat, Minggu (26/1).

Petinju AS berusia 30 tahun itu mengaku tidak bisa memperlihatkan kemampuan terbaiknya dalam pertarungan yang sangat menarik tersebut. Meskipun begitu, dia senang bisa melupakan kekalahannya dari Lucas Martin Matthysse dalam duel non-gelar pada Mei tahun lalu.

"Itu membuat saya bekerja lebih keras untuk menunjukkan kepada orang tentang apa yang masih saya miliki," terang petinju dengan rekor profesional 32 kemenangan (16KO), 2 kekalahan, dan 1 kali imbang.

Peterson juga menuturkan jika dia tidak akan pernah bertarung di luar Washington, apabila dia diberikan kesempatan untuk memilih lokasi pertarungannya. Bukan tanpa alasan dia memiliki keinginan tersebut, pasalnya dua penampilannya di Washington, sebelum dikalahkan Matthysse di New Jersey, dia berhasil meraih kesuksesan. Dan kini, dia juga meraih kemenangan saat kembali berduel di Washington. "Jika terserah saya, saya tidak akan pernah (jauh dari Washington)," tegasnya.

Sementara itu, petinju berjuluk Havoc itu juga tidak menutup kemungkinan dirinya untuk naik ke kelas welter. "Saya ingin dianggap terbaik di 140pon (kelas welter junor), sebelum saya melangkah, jadi jika itu harus melawan (juara WBC/WBA) Danny Garcia di laga berikutnya, maka itulah apa yang harus dilakukan."