Taekwondoin cantik Jateng gamang gabung Pelatnas
A
A
A
Sindonews.com - Taekwondoin asal Semarang, Aghniny Haque, untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI). Atlet berparas cantik yang meraih emas Islamic Solidarity Games di Palembang 2013 dan perunggu di SEA Games XXVII di Myanmar lalu itu dipanggil untuk mengikuti seleksi mewakili Indonesia dalam persiapan Pra Kualifikasi Olympic Youth Games di Nanjing, China, tahun ini.
Namun, Aghniny yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA 9 Banyumanik, Semarang, itu belum memberikan jawaban apakah akan memenuhi undangan tersebut atau tidak karena alasan pendidikan.
Pelatih taekwondo PPLP Jateng Dereck Afsa menuturkan, Aghniny belum bisa memberikan kepastian apakah akan memenuhi panggilan PB TI. Karena pada waktu yang sama, program Pelatnas itu berbarengan dengan kenaikan kelas sehingga harus konsentrasi sekolah. ''Sekarang masih dibicarakan antara atlet tersebut dan orang tuanya. Sore nanti, akan saya tanya lagi, perkembangan terakhirnya,''kata Dereck Afsa.
PB TI memanggil 7 atlet taekwondo terbaik untuk mengikuti Pelatnas. Ketujuh taekwondoin yang dipanggil itu akan mengikuti latihan di Korea selama dua bulan mulai 1 Februari hingga April. Provinsi Jawa Tengah, satu-satunya atlet yang dipanggil adalah Aghniny Haque.
Dereck bisa memahami adanya kekhawatiran dari orang tua dan atlet, atas pendidikannya. Jika keputusan nantinya tetap tidak mengikuti panggilan Pelatnas, Ninin, begitu biasa Aghniny disapa, harus membuat surat bahwa ada kendala yang memang menjadi alasan tidak bisa berangkat. Secara lisan, dia sudah menyampaikan kepada pengurus harian atas keluhan tersebut.
''Selanjutnya akan saya sampaikan kepada Ketua Harian TI Jateng. Surat dari atlet akan dijadikan sebagai dasar untuk memberikan balasan atas surat panggilan PB TI,” jelasnya.
Menurut dia, Ninin tercatat sudah pernah dua kali mengikuti Pelatnas, yakni pada 2012 dan 2013. Pelatnas waktu itu untuk persiapan Islamic Solidarity Games dan SEA Games 2013. Untuk Pelatnas 2014, surat sudah disampaikan belum lama ini. ''Minggu-minggu lalu surat panggilan dikirimkan PB TI,” paparnya.
Sementara itu, Aghniny Haque mengaku pada Pelatnas 2012 dan 2013 lalu sekolahnya sedikit terganggu karena harus lebih banyak di Jakarta. Karena tidak bisa hadir setiap hari di kelas, terpaksa harus home schooling agar tidak ketinggalan pelajaran. ''Saya tidak tahu dapat nilai berapa waktu itu,” ujarnya.
Namun, Aghniny yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA 9 Banyumanik, Semarang, itu belum memberikan jawaban apakah akan memenuhi undangan tersebut atau tidak karena alasan pendidikan.
Pelatih taekwondo PPLP Jateng Dereck Afsa menuturkan, Aghniny belum bisa memberikan kepastian apakah akan memenuhi panggilan PB TI. Karena pada waktu yang sama, program Pelatnas itu berbarengan dengan kenaikan kelas sehingga harus konsentrasi sekolah. ''Sekarang masih dibicarakan antara atlet tersebut dan orang tuanya. Sore nanti, akan saya tanya lagi, perkembangan terakhirnya,''kata Dereck Afsa.
PB TI memanggil 7 atlet taekwondo terbaik untuk mengikuti Pelatnas. Ketujuh taekwondoin yang dipanggil itu akan mengikuti latihan di Korea selama dua bulan mulai 1 Februari hingga April. Provinsi Jawa Tengah, satu-satunya atlet yang dipanggil adalah Aghniny Haque.
Dereck bisa memahami adanya kekhawatiran dari orang tua dan atlet, atas pendidikannya. Jika keputusan nantinya tetap tidak mengikuti panggilan Pelatnas, Ninin, begitu biasa Aghniny disapa, harus membuat surat bahwa ada kendala yang memang menjadi alasan tidak bisa berangkat. Secara lisan, dia sudah menyampaikan kepada pengurus harian atas keluhan tersebut.
''Selanjutnya akan saya sampaikan kepada Ketua Harian TI Jateng. Surat dari atlet akan dijadikan sebagai dasar untuk memberikan balasan atas surat panggilan PB TI,” jelasnya.
Menurut dia, Ninin tercatat sudah pernah dua kali mengikuti Pelatnas, yakni pada 2012 dan 2013. Pelatnas waktu itu untuk persiapan Islamic Solidarity Games dan SEA Games 2013. Untuk Pelatnas 2014, surat sudah disampaikan belum lama ini. ''Minggu-minggu lalu surat panggilan dikirimkan PB TI,” paparnya.
Sementara itu, Aghniny Haque mengaku pada Pelatnas 2012 dan 2013 lalu sekolahnya sedikit terganggu karena harus lebih banyak di Jakarta. Karena tidak bisa hadir setiap hari di kelas, terpaksa harus home schooling agar tidak ketinggalan pelajaran. ''Saya tidak tahu dapat nilai berapa waktu itu,” ujarnya.
(aww)