Disiplin lini belakang Persib menjadi PR Djanur
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung sukses menutup rangkaian pertandingan pramusim dengan kemenangan. Atep dkk. memungkasi preseason 2014 dengan melumat tim asal Thailand, Rajpracha FC dengan empat gol tanpa balas.
Di balik penampilannya yang menyerang, Maung Bandung bukan tampil tanpa kesalahan. Pelatih Djadjang Nurjaman mengaku ada beberapa kelemahan yang harus dibenahi utamanya di barisan pertahanan.
Keasyikan menyerang, Pangeran Biru kewalahan saat menghadapi serangan balik musuh. Sejumlah peluang dari umpan tarik berhasil mengelabui Vladimir Vujovic dan Ahmad Juprianto yang mengisi bek tengah. Begitupun di babak kedua saat Ahmad Juprianto bertukar posisi dengan Abdul Rahman. "Disiplin pemain belakang menjadi PR kita. Tadi beberapa kali Abdulrahman yang harus di tengah tapi melebar ke mana-mana," kata Djadjang.
Buruknya koordinasi di lini pertahanan ini mengancam tim. Bukan hanya lepas dari penjagaan bek, namun umpan tarik pemain lawan sempat mengancam gawang Persib. Padahal Rajpracha FC merupakan tim Divisi 1 Thailand yang baru terdegradasi. Beruntung I Made Wirawan sigap mengamankan bola.
"Ini sangat berbahaya apalagi nanti melawan tim-tim di ISL. Menghadapi Sriwijaya FC kelemahan ini harus segera dibenahi," kata Djanur.
Selain pertahanan, lini depan Persib masih perlu pembenahan. Apalagi dalam penyelesaian akhir yang terlihat masih buntu. Di babak pertama, Tantan yang menjadi striker utama tidak mampu membuahkan satu pun gol.
Begitupun saat bertukar dengan Atep sebagai ujung tombak, Persib tak kunjung mencetak gol. "Kembali yang menjadi kendala penyelesaian akhir. Mendominasi pertandingan tapi finishing touch belum memuaskan," kata dia.
Dalam sisa waktu lima hari sebelum menghadapi Sriwijaya FC pada partai pertama Indonesia Super League (ISL), Djanur akan fokus pada dua kelemahan ini. Diharapkan pada musim mendatang Maung Bandung lebih tajam dalam penyerangan dan rapat di pertahanan
Di balik penampilannya yang menyerang, Maung Bandung bukan tampil tanpa kesalahan. Pelatih Djadjang Nurjaman mengaku ada beberapa kelemahan yang harus dibenahi utamanya di barisan pertahanan.
Keasyikan menyerang, Pangeran Biru kewalahan saat menghadapi serangan balik musuh. Sejumlah peluang dari umpan tarik berhasil mengelabui Vladimir Vujovic dan Ahmad Juprianto yang mengisi bek tengah. Begitupun di babak kedua saat Ahmad Juprianto bertukar posisi dengan Abdul Rahman. "Disiplin pemain belakang menjadi PR kita. Tadi beberapa kali Abdulrahman yang harus di tengah tapi melebar ke mana-mana," kata Djadjang.
Buruknya koordinasi di lini pertahanan ini mengancam tim. Bukan hanya lepas dari penjagaan bek, namun umpan tarik pemain lawan sempat mengancam gawang Persib. Padahal Rajpracha FC merupakan tim Divisi 1 Thailand yang baru terdegradasi. Beruntung I Made Wirawan sigap mengamankan bola.
"Ini sangat berbahaya apalagi nanti melawan tim-tim di ISL. Menghadapi Sriwijaya FC kelemahan ini harus segera dibenahi," kata Djanur.
Selain pertahanan, lini depan Persib masih perlu pembenahan. Apalagi dalam penyelesaian akhir yang terlihat masih buntu. Di babak pertama, Tantan yang menjadi striker utama tidak mampu membuahkan satu pun gol.
Begitupun saat bertukar dengan Atep sebagai ujung tombak, Persib tak kunjung mencetak gol. "Kembali yang menjadi kendala penyelesaian akhir. Mendominasi pertandingan tapi finishing touch belum memuaskan," kata dia.
Dalam sisa waktu lima hari sebelum menghadapi Sriwijaya FC pada partai pertama Indonesia Super League (ISL), Djanur akan fokus pada dua kelemahan ini. Diharapkan pada musim mendatang Maung Bandung lebih tajam dalam penyerangan dan rapat di pertahanan
(aww)