Sulit ubah budaya tuan rumah satu kota

Kamis, 06 Februari 2014 - 15:12 WIB
Sulit ubah budaya tuan rumah satu kota
Sulit ubah budaya tuan rumah satu kota
A A A
Sindonews.com - Rencana perubahan aturan terkait tuan rumah Olimpiade terus menjadi perdebatan di kalangan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ketua IOC, Thomas Bach, yang kali pertama menggulirkan kemungkinan sebuah negara atau kerjasama beberapa kota untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu.

Dalam aturannya selama ini, IOC sudah mengatur bahwa tuan rumah Olimpiade berlangsung di satu kota, bukan kerjasama antar kota atau sebuah negara. Bach, yang mulai menjabat sebagai Ketua IOC sejak September tahun lalu, mencoba untuk menentukan arah baru buat IOC dan meninggalkan tradisi lama.

Akan tetapi sejauh ini, masih belum ada keputusan akhir yang diputuskan dalam diskusi atau sidang umum IOC di Sochi. Proposal terkait gebrakan tersebut baru akan dirumuskan setelah Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, dan dipersiapkan pemungutan suara pada pertemuan khusus di Monaco pada Desember nanti.

Wakil Ketua IOC, John Coates, mengatakan, para anggota harus mempertimbangkan apakah negara, bukan kota, bisa menawarkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade, dan apakah akan mengizinkan tawaran kerjasama dari berbagai negara atau kota.

Kemungkinan mengubah sistem akan banyak mendapat respons negatif, pasalnya para anggota IOC menekankan bahwa Olimpiade sudah tepat untuk digelar di satu kota. "Salah satu aspek unik dari Olimpiade adalah kesatuan waktu dan tempat," tandas seorang anggota dari Kanada, Dick Pound.

"Ini bukan acara yang dibuat di sebuah studio televisi. Ini adalah apa yang terjadi di lapangan. Kami harus sangat berhati-hati untuk merusak itu."
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2352 seconds (0.1#10.140)