RD tidak berani parkir tenaga tua
A
A
A
Sindonews.com - Enam poin di dua laga kandang memang hasil sempurna bagi tim berstatus debutan seperti Persebaya di Indonesia Super League (ISL) musim ini. Namun secara permainan, tim berjuluk Bajul Ijo itu jauh dari harapan.
Bahkan, grafik penampilan Greg Nwokolo dan kawan-kawan saat mengalahkan Persisam Samarinda, 1-0 menurun dibandingan penampilan pertama saat menang dari Mitra Kukar, 2-1. "Memang pertandingan masih lebih bagus saat di laga pertama, tidak tahu kenapa, " ujar Direktur Olahraga, Persebaya Dhimam Abror.
Salah satu kelemahan yang terlihat, manajer coach Persebaya Rahmad Darmawan, kurang berani melakukan rotasi. Komposisi di dua pertandingan nyaris sama. Hanya ada satu pergantian di posisi starter dari Ambrizal ke Ricardo Salampesy. Selebihnya sama, termasuk tiga pemain asing tidak mengalami perubahan.
Padahal, banyak pemain Persebaya sudah berusia di atas kepala tiga. Seperti dua pemain senior M Ilham dan Leo Sahputra tidak tergantikan di dua pertandingan. Sementara, stok pemain cukup banyak. Seperti Fandi Utomo, pemain Timnas U-23 justru selalu turun sebagai pemain cadangan.
Waktu mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-1, Fandi masuk di menit ke-85 menggantikan Alfin Tuasalamony. Sedangkan di pertandingan lawan Persisam, Fandi masuk di awal babak kedua menggantikan posisi Ilham.
Kehadiran Fandi langsung memberikan warna lain bagi Persebaya. Serangan Persebaya kian hidup. Berulang kali pula putra Yusuf Ekodono ini mengacak-acak pertahanan lawan. Kolaborasi Fandi dan Alfin nampak hidup. Keduanya silih berganti bertukar posisi dari sayap kanan ke sayap kiri.
Berkat Fandi juga gol tunggal Persebaya yang tercipta dari kaki kapten kesebelasan Greg Nwokolo, akhirnya lahir pada menit ke-82.Bermula dari tendangan keras mendatar dilepaskan Fandi dari kanan kotak penalti. Kiper Rivki Mokodompit sebenarnya mampu membaca arah bola, namun tangkapannya kurang lengket. Bola muntah akhirnya disambar Greg.
Meski bermain apik dan menghasilkan satu assist untuk Persebaya, Rahmad Darmawan tak berani menjanjikan posisi inti untuk Fandi. "Pemilihan pemain inti didasarkan pada hasil latihan. Untuk proses pertandingan selanjutnya adalah proses dari latihan," tuturnya.
Meski Ilham bermain buruk saat menghadapi Pesut Mahakam, julukan Pusam, Rahmad cenderung membela gelandang gaek berusia 33 tahun tersebut. Salah satunya, menyebut Ilham mengalami cedera betis. "Kondisi cedera, sehingga dia tidak bisa main dalam performanya," tandasnya.
Bahkan, grafik penampilan Greg Nwokolo dan kawan-kawan saat mengalahkan Persisam Samarinda, 1-0 menurun dibandingan penampilan pertama saat menang dari Mitra Kukar, 2-1. "Memang pertandingan masih lebih bagus saat di laga pertama, tidak tahu kenapa, " ujar Direktur Olahraga, Persebaya Dhimam Abror.
Salah satu kelemahan yang terlihat, manajer coach Persebaya Rahmad Darmawan, kurang berani melakukan rotasi. Komposisi di dua pertandingan nyaris sama. Hanya ada satu pergantian di posisi starter dari Ambrizal ke Ricardo Salampesy. Selebihnya sama, termasuk tiga pemain asing tidak mengalami perubahan.
Padahal, banyak pemain Persebaya sudah berusia di atas kepala tiga. Seperti dua pemain senior M Ilham dan Leo Sahputra tidak tergantikan di dua pertandingan. Sementara, stok pemain cukup banyak. Seperti Fandi Utomo, pemain Timnas U-23 justru selalu turun sebagai pemain cadangan.
Waktu mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-1, Fandi masuk di menit ke-85 menggantikan Alfin Tuasalamony. Sedangkan di pertandingan lawan Persisam, Fandi masuk di awal babak kedua menggantikan posisi Ilham.
Kehadiran Fandi langsung memberikan warna lain bagi Persebaya. Serangan Persebaya kian hidup. Berulang kali pula putra Yusuf Ekodono ini mengacak-acak pertahanan lawan. Kolaborasi Fandi dan Alfin nampak hidup. Keduanya silih berganti bertukar posisi dari sayap kanan ke sayap kiri.
Berkat Fandi juga gol tunggal Persebaya yang tercipta dari kaki kapten kesebelasan Greg Nwokolo, akhirnya lahir pada menit ke-82.Bermula dari tendangan keras mendatar dilepaskan Fandi dari kanan kotak penalti. Kiper Rivki Mokodompit sebenarnya mampu membaca arah bola, namun tangkapannya kurang lengket. Bola muntah akhirnya disambar Greg.
Meski bermain apik dan menghasilkan satu assist untuk Persebaya, Rahmad Darmawan tak berani menjanjikan posisi inti untuk Fandi. "Pemilihan pemain inti didasarkan pada hasil latihan. Untuk proses pertandingan selanjutnya adalah proses dari latihan," tuturnya.
Meski Ilham bermain buruk saat menghadapi Pesut Mahakam, julukan Pusam, Rahmad cenderung membela gelandang gaek berusia 33 tahun tersebut. Salah satunya, menyebut Ilham mengalami cedera betis. "Kondisi cedera, sehingga dia tidak bisa main dalam performanya," tandasnya.
(aww)