Tuai kegagalan, Djarum Kudus lakukan evaluasi
A
A
A
Sindonews.com - Tim Djarum Kudus terpaksa mengubur impiannya menjuarai turnamen antar klub di Djarum Superliga Badminton 2014. Sebab tim beregu putra dan putri harus lebih dulu angkat koper, setelah hanya mampu menduduki peringkat ketiga di babak penyisihan grup masing-masing.
Manajer tim Djarum Kudus, Fung Permadi, mengklaim, turnamen ini dijadikan sebagai ajang menimba pengalaman bagi para pemain muda. Pasalnya, tim hanya mengandalkan pemain lokal yang masih berusia muda. Dengan kegagalan ini, dia berharap agar para pemain bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari pertandingan ini.
Ketika disinggung apa yang akan dilakukan Fung ketika mengetahui kekalahan ini, ia menjawab bakal mengevaluasi dari masing-masing tim (beregu putra-putri). Terutama dari segi mental para pemain yang dinilainya belum maksimal.
"Sebagai evaluasi di sektor putra, nomor ganda sudah cukup baik dan sesuai dengan standard. Hanya di nomor tunggal masih ada hal-hal mendasar yang mesti diperbaiki seperti kekuatan kaki, cover lapangan, buangan bola dan sebagainya. Bahkan pemain sekelas Hayom juga kadang masih belum bisa stabil," beber Fung dikutip badmintonindonesia.org, Jumat (7/2).
"Sementara di sektor putri yang masih kurang adalah keberanian. Mereka yang muda-muda masih belum berani mengeluarkan semua yang sudah dipelajari selama latihan. Atlet itu kalau sudah masuk skala internasional mesti bisa fokus, mulai dari cara mengatur strategi hingga punya keberanian," lanjutnya.
Manajer tim Djarum Kudus, Fung Permadi, mengklaim, turnamen ini dijadikan sebagai ajang menimba pengalaman bagi para pemain muda. Pasalnya, tim hanya mengandalkan pemain lokal yang masih berusia muda. Dengan kegagalan ini, dia berharap agar para pemain bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari pertandingan ini.
Ketika disinggung apa yang akan dilakukan Fung ketika mengetahui kekalahan ini, ia menjawab bakal mengevaluasi dari masing-masing tim (beregu putra-putri). Terutama dari segi mental para pemain yang dinilainya belum maksimal.
"Sebagai evaluasi di sektor putra, nomor ganda sudah cukup baik dan sesuai dengan standard. Hanya di nomor tunggal masih ada hal-hal mendasar yang mesti diperbaiki seperti kekuatan kaki, cover lapangan, buangan bola dan sebagainya. Bahkan pemain sekelas Hayom juga kadang masih belum bisa stabil," beber Fung dikutip badmintonindonesia.org, Jumat (7/2).
"Sementara di sektor putri yang masih kurang adalah keberanian. Mereka yang muda-muda masih belum berani mengeluarkan semua yang sudah dipelajari selama latihan. Atlet itu kalau sudah masuk skala internasional mesti bisa fokus, mulai dari cara mengatur strategi hingga punya keberanian," lanjutnya.
(nug)