Demi PSMS bersatu, Fauzi rela mundur
A
A
A
Sindonews.com - Kemunculan kepengurusan PSMS Medan versi Indra Sakti Harahap ke permukaan, membuat Ketua Umum PSMS Muhammad Fauzi Nasution bersikap tegas. Dia siap mundur dari jabatannya dan mengakui kepengurusan PSMS Indra Sakti Harahap. Tujuannya untuk menyatukan klub.
Fauzi mengatakan, dengan kondisi seperti sekarang ini akan membuat sia-sia usaha apa pun yang dilakukan. Masa kelam PSMS Medan pun akan terulang kembali seperti sebelumnya, tanpa prestasi dan terus terpuruk. Dia mengaku siap meletakkan jabatannya dan mundur dari kepengurusan. Hal ini pun telah diutarakannya kepada Indra bersedia mundur jika anggota klub menyetujuinya.
"Saya tak ingin PSMS seperti lalu. Saya tak ingin jadi ketua umum, ini bukan ambisi saya. Kawan-kawan yang menawarkan untuk menyatukan PSMS ini, jadi tak ada lagikeributan. Saya bersedia mundur, asal PSMS bersatu," ungkap Fauzi.
Kejadian ini memang telah diprediksi Fauzi sebelumnya. Sesaat terpilih dalam rapat anggota luar biasa (RALB) beberapa waktu lalu, Fauzi menegaskan akan meletakkan posisi sebagai Ketua Umum PSMS jika masih adanya dualisme kepengurusan. Itu dilakukan demi PSMS Medan, agar satu.
Sikapnya itu telah disampaikannya kepada Indra langsung. Bahkan, pertemuan akan digelar akhir pekan ini di Mess Kebun Bunga Medan. Fauzi menegaskan, dalam pertemuan tersebut, Indra akan turut hadir. "Kalau tidak mau datang, saya akan jemput dia (Indra). Ini untuk penyatuan PSMS," beber Fauzi.
Sedangkan Indra membenarkan pertemuan dirinya dengan Fauzi. "Fauzi menawarkan saya menjadi ketua umum dan Fauzi menjadi ketua harian. Untuk bersedia apa tidak sikap saya, seharusnya ditanyakan bahwa saya merupakan pengurusan yang belum dibubarkan karena tergabung di LI," ujar Indra.
Katanya, pernyataan Fauzi tersebut, dirinya harus meminta persetujuan 27 klub yang mendukungnya. Konsultasi pun dengan PSSI akan dilakukan soal hal tersebut. "Tanya ke PSSI bagaimana untuk penyatuan yang tepat dan mendapatkan persetujuan untuk kompetisi ke depannya," jelasnya.
Di sisi lain, Indra menegaskan, agar anggota PSMS memahami AD/ART. Jika pencabutan mandat dan dukungan terhadap kepemimpinan Fauzi sah, maka dirinya pun mendukungnya.
"Apakah mereka melakukan tindakan mereka apa tidak. Kalau tidak benar kita nyatakan tidak benar dan kepemimpinan Fauzi kita dukung. Jadi,dengan adanya penyatuan itu tak ada klub-klub yang bisa bermain dengan pola mereka dan kehendak hati mereka," tegasnya.
Fauzi mengatakan, dengan kondisi seperti sekarang ini akan membuat sia-sia usaha apa pun yang dilakukan. Masa kelam PSMS Medan pun akan terulang kembali seperti sebelumnya, tanpa prestasi dan terus terpuruk. Dia mengaku siap meletakkan jabatannya dan mundur dari kepengurusan. Hal ini pun telah diutarakannya kepada Indra bersedia mundur jika anggota klub menyetujuinya.
"Saya tak ingin PSMS seperti lalu. Saya tak ingin jadi ketua umum, ini bukan ambisi saya. Kawan-kawan yang menawarkan untuk menyatukan PSMS ini, jadi tak ada lagikeributan. Saya bersedia mundur, asal PSMS bersatu," ungkap Fauzi.
Kejadian ini memang telah diprediksi Fauzi sebelumnya. Sesaat terpilih dalam rapat anggota luar biasa (RALB) beberapa waktu lalu, Fauzi menegaskan akan meletakkan posisi sebagai Ketua Umum PSMS jika masih adanya dualisme kepengurusan. Itu dilakukan demi PSMS Medan, agar satu.
Sikapnya itu telah disampaikannya kepada Indra langsung. Bahkan, pertemuan akan digelar akhir pekan ini di Mess Kebun Bunga Medan. Fauzi menegaskan, dalam pertemuan tersebut, Indra akan turut hadir. "Kalau tidak mau datang, saya akan jemput dia (Indra). Ini untuk penyatuan PSMS," beber Fauzi.
Sedangkan Indra membenarkan pertemuan dirinya dengan Fauzi. "Fauzi menawarkan saya menjadi ketua umum dan Fauzi menjadi ketua harian. Untuk bersedia apa tidak sikap saya, seharusnya ditanyakan bahwa saya merupakan pengurusan yang belum dibubarkan karena tergabung di LI," ujar Indra.
Katanya, pernyataan Fauzi tersebut, dirinya harus meminta persetujuan 27 klub yang mendukungnya. Konsultasi pun dengan PSSI akan dilakukan soal hal tersebut. "Tanya ke PSSI bagaimana untuk penyatuan yang tepat dan mendapatkan persetujuan untuk kompetisi ke depannya," jelasnya.
Di sisi lain, Indra menegaskan, agar anggota PSMS memahami AD/ART. Jika pencabutan mandat dan dukungan terhadap kepemimpinan Fauzi sah, maka dirinya pun mendukungnya.
"Apakah mereka melakukan tindakan mereka apa tidak. Kalau tidak benar kita nyatakan tidak benar dan kepemimpinan Fauzi kita dukung. Jadi,dengan adanya penyatuan itu tak ada klub-klub yang bisa bermain dengan pola mereka dan kehendak hati mereka," tegasnya.
(aww)