Bola mati, kartu mati timnas U-19

Rabu, 16 April 2014 - 19:28 WIB
Bola mati, kartu mati...
Bola mati, kartu mati timnas U-19
A A A
Sindonews.com - Performa membanggakan tim nasional (timnas) U-19 Indonesia kembali jadi sorotan. Walau begitu, nyatanya masih ada sederet kelemahan yang wajib diperbaiki Garuda Jaya, julukan timnas U-19. Terutama cara mengantisipasi bola-bola mati lawan.

Salah satu kelemahan yang masih sangat menonjol, memang kurang maksimalnya lini belakang dalam mengantisipasi bola-bola mati. Dan hal itu, tergambar jelas dari tiga laga uji coba yang dimainkan Evan Dimas dkk pada tur Timur Tengah. Di tiga laga itu, tiga kali pula gawang Garuda Jaya bergetar dari bola-bola mati lawan.

Pertama, saat timnas U-19 ditundukkan Oman 1-2 di Sultan Qaboos Stadium, Muscat, Oman, Rabu (9/4). Lini belakang Garuda Jaya kecolongan dalam mengantisipasi sepak pojok Oman. Dan Oman pun berhasil membuka keunggulan atas timnas U-19 lewat sundulan akurat Hasan Alsadi pada menit ke-20.

Di laga kedua kontra Oman, yang kali ini berakhir untuk kemenangan timnas U-19 dengan skor yang sama 1-2, Oman kembali mencuri gol lewat proses yang sama seperti di laga perdana. Sepak pojok kembali jadi momok. Dan dari proses itulah, Muad Al Khadi berhasil mengantar Oman menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Masih buruknya lini pertahanan Garuda Jaya dalam mengantisipasi bola-bola mati lawan kembali jadi momok yang menakutkan bagi tim besutan Indra Sjafri. Di laga ketiga tur Timur Tengah kontra Uni Emirat Arab (UEA), timnas U-19 memang menang besar 1-4, tapi lagi-lagi gagal mengantisipasi bola mati lawan kembali terulang.

Saat itu, timnas U-19 lebih dulu unggul dibabak pertama lewat aksi Ilham Udin Armayn. Memasuki babak kedua, UEA mendapat peluang dari bola mati di luar kotak 12 pas Garuda Jaya. Tanpa ampun, UEA kembali menghukum timnas U-19 lewat gol Abdullah Ghanem memanfaatkan tentangan bebas. Aksi tersebut, jelas menunjukan lemahnya antisipasi bola mati Garuda Jaya.

"Memang masih ditemukan kelemahan dalam antisipasi bola-bola mati di timnas U-19. Tim pelatih masih memperbaiki kelemahan itu. Yang pasti, kami akan terus melatih pemain untuk menghadapi situasi itu," ungkap Asisten pelatih timnas U-19, Eko Purdjianto.

Kelemahan-kelemahan yang masih ditunjukan Evan Dimas dkk, tentu wajib dicarikan solusinya. Apalagi, sebetulnya masih banyak waktu bagi awak Garuda Jaya untuk berbenah dan memperbaiki semua kekurangan yang ada. Karena Badan Tim Nasional (BTN) pun, sudah menyiapkan berbagai uji coba berkelas bagi timnas U-19.

Setelah melakoni tur Timur Tengah, timnas U-19 dijawalkan bertemu Myanmar, Jepang, dan Selandia Baru di Tanah Air. Setelah itu dilanjut dengan tur Nusantara Jilid ke-2. Dan tidak hanya sampai disitu, ujian berkualitas pun akan dilalui timnas U-19 saat melakoni laga uji coba berkualitas di Spanyol. Dengan tajuk L'Alcufia International U-20 Football Tournament.

Negara-negara yang akan berpartisipasi pun bukan sembarangan, karena ada timnas-timnas U-20 dari Brasil, Argentina, Chile, China, Jepang, Amerika Serika. Sementara untuk tingkatkan klub, turut berpartisipasi pula tim junior Barcelona dan juga Valencia yang bertindak sebagai tuan rumah penyelenggara.

"Turnamen ini akan di gelar pada Agustus 2014. Turnamen ini merupakan turnamen U-20 yang diikuti oleh 10 peserta," ungkap Sekertaris BTN, Sefdin Syaifudin.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8950 seconds (0.1#10.140)