Ini alasan Indra Sjafri setia dengan 4-3-3
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Timnas Indonesia U19, Indra Sjafri, mengaku belum mau beranjak dari formasi 4-3-3. Pasalnya, dia menilai, formasi yang cenderung menyerang itu belum dipahami sepenuhnya oleh Evan Dimas dkk.
Sejak menukangi timnas Indonesia U19, Indra Sjafri memang setia dengan formasi tersebut. Formasi tersebut juga mengantarkan tim Garuda Jaya menjuarai Piala AFF U19 tahun lalu di Indonesia.
"Buat apa kita pakai formasi lain. 4-3-3 saja kita belum pandai," ujar Indra pasca memimpin latihan pagi di Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci Tangerang.
Indra menambahkan, dirinya tidak ingin timnya tidak fokus dalam menerapkan formasi. Dia juga tidak ingin menerapkan formasi yang menurutnya tidak sesuai dengan tim. "Selama ini orang kalau tidak sukses pakai 4-3-3 langsung pindah ke 4-4-2. Itu yang tidak boleh. Saya tidak ingin memakai baju orang lain untuk tim ini," tukasnya.
Di lain sisi, Indra mengungkapkan, dalam memberi latihan, dirinya menjadikan evaluasi-evaluasi yang telah dilakukan sebagai patokan. Itu, menurutnya, berguna untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di dalam tim. "Kita selalu ada evaluasi. Hasil evaluasi ini yang kita jadikan patokan menentukan sesi latihan apa yang harus dijalani," tutupnya.
Sejak menukangi timnas Indonesia U19, Indra Sjafri memang setia dengan formasi tersebut. Formasi tersebut juga mengantarkan tim Garuda Jaya menjuarai Piala AFF U19 tahun lalu di Indonesia.
"Buat apa kita pakai formasi lain. 4-3-3 saja kita belum pandai," ujar Indra pasca memimpin latihan pagi di Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci Tangerang.
Indra menambahkan, dirinya tidak ingin timnya tidak fokus dalam menerapkan formasi. Dia juga tidak ingin menerapkan formasi yang menurutnya tidak sesuai dengan tim. "Selama ini orang kalau tidak sukses pakai 4-3-3 langsung pindah ke 4-4-2. Itu yang tidak boleh. Saya tidak ingin memakai baju orang lain untuk tim ini," tukasnya.
Di lain sisi, Indra mengungkapkan, dalam memberi latihan, dirinya menjadikan evaluasi-evaluasi yang telah dilakukan sebagai patokan. Itu, menurutnya, berguna untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di dalam tim. "Kita selalu ada evaluasi. Hasil evaluasi ini yang kita jadikan patokan menentukan sesi latihan apa yang harus dijalani," tutupnya.
(nug)