Penghormatan untuk Elena Baltacha
A
A
A
Sindonews.com - Billie Jean King memimpin penghormatan untuk mantan petenis nomor satu Inggris Elena Baltacha yang meninggal akibat kanker hati. Baltacha meninggal dalam usia terbilang muda yakni, 30 tahun.
Baltacha terdiagnosa mengalami penyakit mematikan ini Januari lalu. Hal itu terjadi setelah dua bulan Baltacha mengumumkan gantung raket dan sepekan setelah menikah dengan Nino Severino yang tak lain pelatihnya semasa aktif.
Legenda tenis, King yang saat ini telah menginjak usia 70 tahun mengaku bersedih atas bepulangnya Baltacha. King yang pernah menyabet 39 gelar Grand Slam ini dalam akun twitternya menulis "Sangat sedih mendengar Elena Baltacha telah tiada," kicau King dilansir Skysport, Senin (5/5).
King dalam kicauan lainnya mengaku mempunyai kenangan indah dengan Bally, sapaan akrab Baltcha. "Saya chatting dengannya saat bertemu dengan Ratu di Wimbledon."
Komentar sedih juga dilontarkan legenda tenis wanita lainnya, Martina Navratilova. "Baltacha adalah pemain hebat di lapangan. Kami pemain para petenis selalu mengkhawatirkan masalah kondisi fisik, menjaga agar cedera bisa cepat pulih,"paparnya.
Tapi kanker, lanjut Navratilova, Anda tidak bisa mencegah hal itu dan sulit diobati sehebat apapun perjuangan kita untuk pulih. "Baltacha diambil dari dunia begitu cepat, berjuang sampai akhir dan kami akhirnya harus kehilangannya,"
Ucapan Duka Cita
Petenis putra, Andy Murray juga memberikan ucapan duka cita melalui website pribadinya. "Dia adalah pribadi yang mengagumkan dan menyentuh banyak orang dengan semangat inspirasinya, kehangatan dan kebaikan hatinya,"tulis Murray.
Kesedihan juga disampaikan Jo Durie yang pernah menjadi pelatihnya. "Ia berjuang di lapangan tenis dan ia berjuang pula dengan masalah di sisa hidupnya, " kata Durie
Menurut Durie, Baltacha tidak mengetahui kondisi dirinya selama 19 tahun. "Dia terus berjuang dan mengambil pandangan positif dari semua hal."
Bukan hanya tenis di Inggris, dunia pun pasti bersedih. Kanker sekali lagi telah menjadi penyakit mematikan yang sulit terdeteksi. Dan, biasanya jika sudah terdeteksi si penderita sudah berada pada stadium yang parah.
Baltacha terdiagnosa mengalami penyakit mematikan ini Januari lalu. Hal itu terjadi setelah dua bulan Baltacha mengumumkan gantung raket dan sepekan setelah menikah dengan Nino Severino yang tak lain pelatihnya semasa aktif.
Legenda tenis, King yang saat ini telah menginjak usia 70 tahun mengaku bersedih atas bepulangnya Baltacha. King yang pernah menyabet 39 gelar Grand Slam ini dalam akun twitternya menulis "Sangat sedih mendengar Elena Baltacha telah tiada," kicau King dilansir Skysport, Senin (5/5).
King dalam kicauan lainnya mengaku mempunyai kenangan indah dengan Bally, sapaan akrab Baltcha. "Saya chatting dengannya saat bertemu dengan Ratu di Wimbledon."
Komentar sedih juga dilontarkan legenda tenis wanita lainnya, Martina Navratilova. "Baltacha adalah pemain hebat di lapangan. Kami pemain para petenis selalu mengkhawatirkan masalah kondisi fisik, menjaga agar cedera bisa cepat pulih,"paparnya.
Tapi kanker, lanjut Navratilova, Anda tidak bisa mencegah hal itu dan sulit diobati sehebat apapun perjuangan kita untuk pulih. "Baltacha diambil dari dunia begitu cepat, berjuang sampai akhir dan kami akhirnya harus kehilangannya,"
Ucapan Duka Cita
Petenis putra, Andy Murray juga memberikan ucapan duka cita melalui website pribadinya. "Dia adalah pribadi yang mengagumkan dan menyentuh banyak orang dengan semangat inspirasinya, kehangatan dan kebaikan hatinya,"tulis Murray.
Kesedihan juga disampaikan Jo Durie yang pernah menjadi pelatihnya. "Ia berjuang di lapangan tenis dan ia berjuang pula dengan masalah di sisa hidupnya, " kata Durie
Menurut Durie, Baltacha tidak mengetahui kondisi dirinya selama 19 tahun. "Dia terus berjuang dan mengambil pandangan positif dari semua hal."
Bukan hanya tenis di Inggris, dunia pun pasti bersedih. Kanker sekali lagi telah menjadi penyakit mematikan yang sulit terdeteksi. Dan, biasanya jika sudah terdeteksi si penderita sudah berada pada stadium yang parah.
(bbk)