Persela datangkan cadangan Persebaya
A
A
A
Sindonews.com — Menjadi tim papan atas Indonesia Super League (ISL) wilayah timur tak membuat Persela Lamongan ngebet mendatangkan pemain bintang. Justru yang datang adalah pemain spesialis cadangan yang didatangkan dengan suatus pinjaman dari Persebaya Surabaya.
Dia adalah Ari Supriatna, pemain yang bisa berposisi striker atau winger. Selama ini dia sama sekali tidak terpakai di tim arahan Rahmad Darmawan. Bahkan Ari sudah terlihat di tengah tim Laskar Joko Tingkir yang menjalani training centre (TC) dengan mengenakan kostum bernomor 19.
Belum jelas apakah kedatangan Ari ini nantinya diproyeksikan sebagai pemain utama atau cadangan. Pastinya Persela ingin memiliki lebih banyak opsi di lini depan karena Addison Alves rentan diganggu cedera. Sedangkan striker lain Bijahil Chalwa juga sedang seret gol.
“Ya, Ari Supriatna sudah berlatih bersama Persela. Semoga keberadaannya cocok di Persela dan memberikan efek positif,” tutur Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto. Dilihat dari sepak terjangnya, striker berusia 32 tahun tersebut tak masuk kategori pemain bintang.
Selama ini dia hanya berpengalaman di level Divisi Utama dengan memperkuat Persikab Bandung, Persikabo Bogor, serta Persebaya Divisi Utama. Walau sempat membawa Persebaya promosi ke ISL, dia nyatanya tidak mendapatkan kesempatan sekali pun dari Rahmad Darmawan.
Kedatangan Ari tentu saja menyuguhkan reuni eks pemain Persebaya, karena sebelumnya sudah ada Srdjan Lopicic dan Suroso. Pihak Persebaya yang semula berat mengizinkan Asri berlabuh di Persela yang notabene rival di wilayah timur, pada akhir memperbolehkan pemainnya berangkat ke Lamongan.
Persela selama putaran pertama tak banyak memiliki penyerang berpengalaman. Hanya ada Addison Alves dan Bijahil Chalwa yang sering kelihatan di tim. Sebenarnya masih ada pemain lain yang bisa diposisikan sebagai striker, yakni Feri Ariawan. Tapi performanya belum menarik minat pelatih Eduard Tjong.
Pelatih sempat dipusingkan gangguan kebugaran Addison Alves beberapa waktu lalu sehingga harus mengubah strategi. Tampaknya Persela tidak mau ambil risiko kekurangan aset di lini depan, apalagi di tengah seretnya produktivitas striker. Mayoritas gol Persela musim ini diciptakan pemain yang bukan berposisi penyerang
Dia adalah Ari Supriatna, pemain yang bisa berposisi striker atau winger. Selama ini dia sama sekali tidak terpakai di tim arahan Rahmad Darmawan. Bahkan Ari sudah terlihat di tengah tim Laskar Joko Tingkir yang menjalani training centre (TC) dengan mengenakan kostum bernomor 19.
Belum jelas apakah kedatangan Ari ini nantinya diproyeksikan sebagai pemain utama atau cadangan. Pastinya Persela ingin memiliki lebih banyak opsi di lini depan karena Addison Alves rentan diganggu cedera. Sedangkan striker lain Bijahil Chalwa juga sedang seret gol.
“Ya, Ari Supriatna sudah berlatih bersama Persela. Semoga keberadaannya cocok di Persela dan memberikan efek positif,” tutur Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto. Dilihat dari sepak terjangnya, striker berusia 32 tahun tersebut tak masuk kategori pemain bintang.
Selama ini dia hanya berpengalaman di level Divisi Utama dengan memperkuat Persikab Bandung, Persikabo Bogor, serta Persebaya Divisi Utama. Walau sempat membawa Persebaya promosi ke ISL, dia nyatanya tidak mendapatkan kesempatan sekali pun dari Rahmad Darmawan.
Kedatangan Ari tentu saja menyuguhkan reuni eks pemain Persebaya, karena sebelumnya sudah ada Srdjan Lopicic dan Suroso. Pihak Persebaya yang semula berat mengizinkan Asri berlabuh di Persela yang notabene rival di wilayah timur, pada akhir memperbolehkan pemainnya berangkat ke Lamongan.
Persela selama putaran pertama tak banyak memiliki penyerang berpengalaman. Hanya ada Addison Alves dan Bijahil Chalwa yang sering kelihatan di tim. Sebenarnya masih ada pemain lain yang bisa diposisikan sebagai striker, yakni Feri Ariawan. Tapi performanya belum menarik minat pelatih Eduard Tjong.
Pelatih sempat dipusingkan gangguan kebugaran Addison Alves beberapa waktu lalu sehingga harus mengubah strategi. Tampaknya Persela tidak mau ambil risiko kekurangan aset di lini depan, apalagi di tengah seretnya produktivitas striker. Mayoritas gol Persela musim ini diciptakan pemain yang bukan berposisi penyerang
(wbs)